Kegiatan Penumpukan Pre-Bunching Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

disusun rapi dengan menggunakan excavator jepit. Penumpukan yang dimaksud bukanlah penumpukan yang disusun di tempat penumpukan di pinggir jalan untuk dimuat ke alat angkut truck melainkan disusun dan ditumpuk menjadi beberapa tumpukan dalam satu areal tebangan untuk memudahkan dan mengurangi waktu pakai pada kegiatan pengupasan kulit kayu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penumpukan adalah sebagai berikut: • Tumpukan kayu tidak terlalu tinggi untuk memudahkan pengupasan dengan alat kupas. • Tumpukan dilakukan di areal yang mudah dijangkau oleh alat kupas. Gambar 3. Kegiatan penumpukan oleh alat excavator. Kegiatan penumpukan dilakukan oleh satu alat excavator dalam tiap areal tebangan. Tinggi tumpukan tetap diperhatikan oleh operator agar tidak terjadi tumpukan yang terlalu tinggi. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di lapangan didapat hasil bahwa kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan excavator KOMATSU denga type PC130 yang memiliki kapasitas tangki minyak 250 liter. Dari beberapa sampel yang diambil didapat bahwa rata-rata untuk satu batang dapat ditumpuk selama 42,86 detik berikut dengan spreading. Sehingga dalam satu jam jumlah batang pohon yang dapat ditumpuk adalah sebanyak 84 batang pohon. Jika untuk satu hari waktu produktif kerja adalah 10 jam, maka produktivitas rata-rata per harinya adalah 840 batang pohon yang dapat ditumpuk.

4. Kegiatan Pengupasan Debarker

Kegiatan pengupasan merupakan kegiatan mengupas kulit kayu dengan tujuan untuk membersihkan kayu dari kulit kayu. Karena dalam pembuatan kertas, tidak diperlukan kulit kayu. Kulit kayu yang jika dibawa ke pabrik akan menyebabkan banyak limbah di daerah pabrik. Jadi, dilakukan pengupasan terlebih dahulu di areal tebangan di hutan tanaman indiustri PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Padang Lawas Utara. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di hutan tanaman indiustri PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Padang Lawas Utara diketahui bahwa kegiatan pengupasan dilakukan dengan 2 cara, yaitu cara mekanis dan cara manual. Secara mekanis pengupasan dikerjakan dengan menggunakan alat kupas untuk mengupas kulit pada 1 satu batang pohon sedangkan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia, yaitu masyarakat sekitar lokasi penelitian. Secara manual pengupasan kulit dilakukan pada kayu potongan tual saat kayu masih dalam keadaan segar agar kayu lebih mudah untuk dikupas kulitnya. Pengupasan kulit kayu dilakukan dalam waktu selambat-lambatnya dua hari setelah penebangan. Alat yang digunakan adalah parang dan obeng untuk mencongkel kulit agar memudahkan pengupasan. Beberapa hal yang dilakukan dalam kegiatan pengupasan adalah sebagai berikut: • Semua kayu yang sudah ditumbang atau pun yang sudah dipotong dikupas bersih. • Dilakukan pengupasan dari arah pangkal kayu sampai ujung kayu dan yang tertinggal hanya di bawah diameter 5 cm. • Pengupasan secara manual dilakukan sampai seluruh kulit kayu terkupas. • Pengupasan secara mekanis dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi patah batang pohon. Gambar 4. Pengupasan secara mekanis dengan alat kupas. Gambar 5. Pengupasan secara manual dengan tenaga manusia.

Dokumen yang terkait

Analisis Biaya Manfaat Pengembangan Program Desa Siaga Aktif di Kabupaten Langkat Tahun 2012

5 159 133

Isolasi dan Karakterisasi Fungi Endofit Pada Akar tanaman Akasia (Acacia sp) di PT Sumatera Riang Lestari Sei Kebaro Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara

8 106 49

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

15 92 73

RUP Kab Padang Lawas Utara 2013

0 0 1

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 0 9

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 0 2

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 0 2

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 4 6

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 0 2

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 1 19