commit to user 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Makanan Pendamping ASI
a. Definisi
Makanan Pendamping ASI MP-ASI merupakan makanan tambahan yang diberikan selain ASI WHO, 2000. Peranan MP-
ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI, melainkan hanya untuk melengkapi ASI. Pemberian MP-ASI kepada bayi diberikan
setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Krisnatuti dan Yenrina, 2008. Hal tersebut merupakan salah satu
cara untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Soetjiningsih, 1995.
b. Manfaat Pemberian MP-ASI
Tujuan pemberian makanan pendamping ASI adalah untuk menambah energi dan zat-zat yang diperlukan bayi karena ASI
tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi secara terus-menerus. Krisnatuti dan Yenrina, 2000. Selain sebagai pelengkap ASI,
pemberian MP-ASI dapat membantu bayi dalam proses belajar makan dan kesempatan untuk menanamkan kebiasaan makan yang
baik. Almatsier, 2001.
5
commit to user 6
c. Syarat Pemberian MP-ASI
1 MP-ASI hanya boleh diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.
Sistem persarafan dan otot pada mulut telah berkembang dengan cukup baik untuk mengunyah, menggigit dan
menelan.WHO, 2000 Pemberian MP-ASI yang dilakukan terlalu dini dapat
menyebabkan berkurangnya produksi ASI. Hal ini disebabkan ukuran perut bayi masih kecil, sehingga mudah penuh,
sedangkan kebutuhan gizi bayi belum terpenuhi. Akibatnya, proses pertumbuhan dan perkembangan bayi akan terganggu.
Krisnatuti dan Yenrina, 2008. Selain berkurangnya produksi ASI, pemberian MP-ASI yang dilakukan terlalu dini dapat pula
mengakibatkan diare, berkurangnya fungsi ASI sebagai kontrasepsi, dan bayi mudah terserang penyakit. Sedangkan
penundaan waktu pemberian MP-ASI sesudah 6 bulan menyebabkan
gangguan pada
pertumbuhan dan
perkembangannya, seperti berat badan bayi tidak bertambah, kseulitan dalam memberikan makanan padat pada bayi,
sehingga menyebabkan bayi kekurangan gizi. WHO,2000; Krisnatuti dan Yenrina, 2008
commit to user 7
2 MP-ASI sebaiknya dibuat dari bahan lokal jika memungkinkan
Pemberian MP-ASI lokal pada anak bermanfaat untuk mengenalkan bahan makanan yang berasal dari lingkungan
sekitarnya. WHO, 2000 3
MP-ASI yang diberikan harus yang mudah dicerna serta sesuai dengan umur dan kebutuhan gizi bayi. WHO, 2000
d. Kebutuhan Nutrien Pada Bayi dan Anak
1 Kalori
Jumlah energi yang dianjurkan untuk bayi dihitung berdasarkan jumlah konsumsi energi yang diperlukan agar dapat
tumbuh dengan baik dan sehat. Bayi yang baru lahir memerlukan konsumsi energi yang selalu meningkat per unit
berat badan, khususnya antara satu sampai enam bulan. Selanjutnya sampai usia satu tahun pertama keperluan energi per
unit berat badan menurun dan hal itu berlangsung selama masa anak-anak. Hayati, 2009; Pudjiaji, 2000
Tabel 1. Kebutuhan Energi MP-ASI Berdasarkan Usia
Usia Bulan
Kebutuhan energi total kkalhari
Asupan Energi kkalhari
ASI MP-ASI
6 – 12 650
400 250
12 – 24 850
350 500
Depkes RI, 2006
commit to user 8
2 Protein
Protein untuk bayi sebaiknya yang bermutu tinggi, sedapat mungkin mirip dengan kasein dan protein
whey
yang terdapat dalam ASI. Wuryo, 2002. Protein mempunyai beberapa fungsi,
di antaranya adalah untuk pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan
ikatan-ikatan esensial
tubuh, mengatur
keseimbangan air, memeliharan netralitas tubuh, pembentukan antibodi, mengangkut zat-zat gizi, dan sebagai sumber energi
ekuivalen dengan karbohidrat, karena menghasilkan 4 kkalgr protein. Almatsier, 2001.
RDA
Recommended Daily Allowance
untuk protein bayi selama 12 bulan pertama adalah 1,0 gram100 kkal. Kebutuhan
akan protein bayi pada umur 6-12 bulan adalah 2,0 gram Wiryo, 2002
Tabel 2. Kebutuhan Protein Berdasarkan Usia
Almatsier, 2001
Usia bulan AKP nilai PST gramkgBB
6 – 12 1,86 85 dari ASI
12 – 24 1,39 80 dari ASI
commit to user 9
3 Lemak
Lemak merupakan sumber energi dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Dalam 1 gram lemak dapat menghasilkan energi
sebanyak 9 kkal. Selain itu, lemak mempunyai fungsi lain yaitu sebagai sumber asam lemak esensial, pelarut vitamin A, D, E, K,
serta pemberi rasa gurih dan sedap pada makanan. Hayati, 2009
Untuk menentukan pertimbangan menu yang beragam dan apabila energi dan protein sudah terpenuhi maka kecukupan gizi
lemak yang dianjurkan tidak dicantumkan. Hal ini disebabkan secara otomatis kecukupan lemak sudah terpenuhi. Dengan
demikian terlihat bahwa kebutuhan lemak tidak dinyatakan dalam angka mutlak. Namun, dianjurkan bahwa sekitar 15-20
energi total berasal dari lemak. Krisnatuti dan Yenrina, 2008 4
Vitamin dan Mineral Vitamin yang dibutuhkan manusia terdiri dari vitamin yang
larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E, K,
sedangkan vitamin yang larut dalam air terdiri atas vitamin C, vitamin B, riboflavin, niasin, B
6
, B
12
, asam folat, dan vitamin lain yang tergolong vitamin B kompleks. Krisnatuti dan
Yenrina, 2008.
commit to user 10
Beberapa jenis mineral sering menimbulkan masalah gizi yang cukup serius. Oleh karena itu, kebutuhan mineral untuk
memenuhi kebutuhan gizi balita harus diperhatikan. Unsur Fe dan I merupakan dua jenis mineral yang kebutuhannya sering
kali tidak terpenuhi. Jenis mineral lain yang perlu mendapat perhatian khusus adalah kalsium , fosfor, dan seng. Krisnatuti
dan Yenrina, 2008; Lutter dan Rivera, 2007.
Tabel 3. Kecukupan Vitamin dan Mineral
Kriteria Golongan Umur
0-6 bulan 6-12 bulan
1-3 tahun
Vitamin A RE, µ g 350
350 350
Tiamin mg 0,3
0,4 0,5
Riboflavin mg 0,3
0,4 0,6
Niasin mg 2,5
3,8 5,4
Vitamin B12 mg 0,1
0,1 0,5
Asam folat mg 22
32 40
Vitamin C mg 30
35 40
Kalsium mg 300
400 500
Fosfor mg 200
250 250
Besi mg 3
5 8
Seng mg 3
5 10
Iodium mg 50
70 70
Almatsier, 2000
commit to user 11
e. Jenis MP-ASI
1 MP-ASI Lokal
Pada tahun
2005, UNICEF
menganjurkan untuk
memberikan MP-ASI yang berasal dari bahan lokal jika kondisi memungkinkan. Depkes RI, 2006.
Tabel 4. Keuntungan dan Kerugian MP-ASI Lokal
Keuntungan Kerugian
1. Meningkatkan
pengetahuan dan
kemampuan ibu dalam membuat MP-ASI 1.
Lebih sulit dalam menentukan kebutuhan nutrisi yang sesuai dalam penyajian.
2. Memiliki kendali penuh atas apa yang
akan dimakan oleh anak. 2.
Waktu penyajian yang lebih lama
3. Membantu dalam hal pengenalan bahan
makanan 3.
Harus lebih cermat dalam hal kebersihan dan cara memasak bahan makanan.
4. Menanamkan kebiasaan makan yang sehat
sejak dini. 5.
Makanan buatan sendiri lebih variatif. 6.
Makanan buatan sendiri lebih bergizi dan bebas zat-zat aditif.
7. Lebih murah dan mudah
8. Makanan buatan sendiri jauh lebih lezat
dari makanan instan
Depkes RI, 2006
commit to user 12
2 MP-ASI Pabrikan
MP-ASI pabrikan sering dikenal dengan sebutan MP-ASI komersial. MP ASI komersial dibuat di pabrik untuk anak
berumur di bawah 3 tahun. Hayati, 2009. a
Hal-hal yang harus dipenuhi dalam pembuatan makanan bayi 1
Formula Formula harus dibuat berdasarkan angka kecukupan
gizi bayi dan balita, bahan baku yang diizinkan, kriteria zat gizi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan
mineral. Secara umum, ciri-ciri konsep formula produk sebagai berikut :
a Padat gizi dan seimbang, meliputi : bahan baku
yang kaya akan energi dan protein PER2,1; susunan asam amino optimal dan nilai cerna
mendekati telur, perbandingan karbohidrat dan lemak yang seimbang, membatasi konsumsi serat
kasar, gula dan garam, cukup vitamin dan mineral, dan harus mampu menyuplai kebutuhan gizi
perhari. b
Dapat diterima dengan baik, meliputi : makanan yang
disukai, dibutuhkan dengan harga terjangkau serta
commit to user 13
memiliki nilai sosial, sosial, budaya dan agama. Krisnatuti dan Yenrina, 2008
2 Teknologi proses
a Mampu
mengolah makanan
dengan tingkat
kehilangan gizi seminimal mungkin. b
Mampu menghilangkan faktor antigizi komponen- komponen yang dapat mengganggu penyerapan zat
gizi oleh usus :
antitripsin
,
haemaglutinin
,
saponin
. Selain itu mampu mengilangkan faktor flatulens
rafinosa
,
stachyosa
yang menyebabkan perut kembung.
c Mampu
meningkatkan ketersediaan
mineral khususnya Fe
d Mampu memperbaiki penerimaan produk karena
pati tergelatinase e
Mampu mengawetkan makanan sehingga tahan lama dan mudah didistribusikan
Krisnatuti dan Yenrina, 2008 3
Higiene a
Bebas dari mikroorganisme patogen. b
Bebas dari kontaminan hasil pencemaran mikroba penghasil racun dan alergi.
c Bebas racun.
commit to user 14
d Harus
dikemas tertutup
sehingga terjamin
sanitasinya dan disimpan di tempat yang terlindung. Krisnatuti dan Yenrina, 2008
4 Pengemas
Pengemas harus dari bahan yang kuat, tidak beracun, tidak mempengaruhi mutu inderawi produk, dan mampu
melindungi mutu produk selama jangka waktu tertentu. Krisnatuti dan Yenrina, 2008
5 Label
Persyaratan label makanan bayi harus mengikuti
codex standart 146-1985
, dengan informasi jelas, tidak menyesatkan
konsumen, komposisi
bahan-bahan tercantum pada kemasan, nilai gizi produk, dan petunjuk
penyajian. Krisnatuti dan Yenrina, 2008
b Keuntungan dan kelemahan
Tabel 5. Keuntungan dan Kelemahan MP-ASI Pabrikan
Keuntungan Kelemahan
1. Cepat dan mudah disajikan
1. Harga relatif mahal
2. Bersih dan aman jika belum kadaluarsa
dan masih utuh dalam kemasan. 2.
Banyak makanan bayi komersial dibuat untuk bayi berumur 4 bulan. Padahal usia
ini terlalu dini dan dapat mengganggu produksi ASI dan kerugian lain.
commit to user 15
3. Umumnya disukai bayi
3. Relatif berbahaya jika disajikan dengan air
dingin. Bila air terkontaminasi
4. Beberapa makanan komersial mengandung
cukup energi dan zat gizi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan anak.
4. Makanan bayi komersial terkadang tidak
ada di pasaran
Albar, 2004
f. Ketentuan Pemberian Makanan
Pemberian makanan pendamping ASI harus memperhatikan beberapa ketentuan yang tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel 6. Ketentuan Pemberian Makanan pada Anak Usia 6 – 24 Bulan
6- 8 bulan 8 – 9 bulan
9 – 12 bulan 12 – 24 bulan
Jenis
1 jenis bahan dasar 6 bulan
2 jenis bahan dasar 7 bulan
2 – 3 jenis bahan dasar
disajikan secara terpisah atau
dicampur 3-4 jenis bahan
dasar sajikan
secara terpisah
atau dicampur Makanan keluarga
tanpa garam, gula, penyedap, hindari
santan dan
gorengan
Tekstur
Semi-cair ,
secara bertahap kurangi
campuran air
sehingga Lunak
disaring dan
potongan makanan
yang dapat dingenggam
finger food dan mudah larut
Kasar cincang Makanan
yang dipotong
dan dapat digenggam
Padat
commit to user 16
menjadi semi-
padat
Frekuensi Makanan utama :
1-2 kalihari Camilan
: 1kalihari
Makanan utama : 2-3 kalihari
Camilan :
1 kalihari
Makanan utama : 3 kalihari
Camilan :
2 kalihari
Makanan utama : 3 -4 kalihari
Camilan :
2 kalihari
Porsi 1 – 2 sendok teh,
secara bertahap ditambahkan
2-3 sendok makan makanan
semi padat.
Potongan makanan seukuran
sekali gigit
3-4 sendok
makan makanan semi padat yang
kasar Potogan
makanan ukuran kecilsekali gigit
5 sendok makan atau lebih
ASI Sesuka bayi
Sesuka bayi Sesuka bayi
Sesuka bayi
Susu produk
susu olahan
- Belum boleh susu
sapi ½
slice keju
cheddar 13
cangkir yoghurt untuk bayi
Belum bolleh
susu sapi ½
slice keju
cheddar 23
cangkir yoghurt
untuk bayi
1 – 2 porsi susu sapi atau produk
susu olahan
Anonim, 2006; Joy, et al., 2003
2. Perkembangan
a. Definisi
Perkembangan
development
adalah bertambahnya
kemampuan atau
skill
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
commit to user 17
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Di sini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkemabang sedemikian rupa sehingga masing-
masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya. Soetjiningsih, 1995 b.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak 1
Faktor Genetik Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil
akhir proses tumbuh kembang anak. Termasuk ke dalam faktor genetik ini antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang
normal maupun patologik, ras, dan jenis kelamin. Potensi yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara
positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Di samping itu, beberapa penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan
kromosom, seperti sindrom Down dan sindrom Turner, akan berpengaruh terhadap hasil akhir dari proses tumbuh kembang.
Soetjiningsih, 1995 2
Faktor Hormonal Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
antara lain adalah : hormon pertumbuhan, hormon tiroid, hormon seks, insulin, IGF
insulin-like growth factors
, dan
commit to user 18
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Soetjiningsih, 1995
3 Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan bagi tercapai tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik
akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan lingkungan yang kurang baik akan menghambatnya.
a Faktor lingkungan pra-natal, di antaranya adalah nutrisi ibu
selama kehamilan, mekanis, toksin atau zat kimia, endokrin, infeksi, radiasi, stres, dan imunitas.
b Faktor lingkungan post-natal terdiri dari lingkungan biologis,
faktor fisik, dan faktor psikososial. Soetjiningsih. 1995
c. Kebutuhan Dasar Anak
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar :
1 Kebutuhan fisik biomedik “ASUH”
a Pangangizi, baik saat prenatal dan postnatal
b Perawatan kesehatan dasar : imunisasi, ASI, penimbangan
secara teratur, dan pengobatan kalau sakit c
Pemukiman yang layak d
Sandang, rekreasi, dan lain-lain Soetjiningsih, 1995
commit to user 19
2 Kebutuhan emosikasih sayang “ASIH”
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra, dan selaras antara ibupengganti ibu dengan anak,
merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial. Kekurangan
kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak, baik
fisik, mental, social, emosi, yang disebut “
Sindroma Deprivasi Maternal
”. Soetjiningsih, 1995 3
Kebutuhan akan stimulasi mental “ASAH” Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar
pada anak. Stimulasi mental ini mengembangkan perkembangan mental, psikososial, kecerdasan, ketrampilan, kemandirian,
kreativitas, agama, kepribadian, moral, etika, produktivitas, dan sebagainya. Soetjiningsih, 1995
commit to user 20
d. Milestone Perkembangan Anak
Tabel 7. Milestone Perkembangan Anak
Aspek perkembangan Umur rerata dan patokan perkembangan
- Motor
- Bahasa
- Kognitif
- Sosial
1-3 Bulan
- Mengangkat kepala dan dada dengan lengan pada waktu
tengkurap, menggapai mainan yang digerakkan, menggapai ke arah objek bergerak.
- Meniru beberapa bunyi, mulai berceloteh, tersenyum bila
mendengar bunyi yang dikenali -
Senang bermain, memasukkan mainan ke dalam mulut -
Mulai tersenyum, melihat wajah dan mendengar suara, menggerakkan kepala berirama, kontak sosial, senang
mendengarkan musik
- Motor
- Bahasa
- Kognitif
- Sosial
4-7 Bulan
- Duduk,
menyangga beban tubuhnya dengan kaki,
memindahkan objek dari tangan satu ke tangan lainnya. -
Respon terhadap kata “tidak”, menggunakan suara untuk mengekspresikan rasa senang dan tidak senang, mengikuti
satu perintah dengan gerakan isyarat, mengucapkan satu atau beberapa suku kata.
- Berusaha meraih benda-benda yang jangkauannya agak
luas, mengeksplorasi benda dengan menggunakan tangan dan mulut.
- Labih
menyukai ibu, tertawa
keras, menunjukkan
ketidaksukaan bila kontak sosial berhenti, menyukai cermin, berceloteh
8-12 Bulan
commit to user 21
- Motor
- Bahasa
- Kognitif
- Sosial
- Duduk sendiri tanpa disangga dari belakang, merangkak dan
merayap, berusaha berdiri sendiri, mencoba berjalan dengan berpegangan pada perabotan, berjalan dengan satu tangan,
berjalan beberapa langkah tanpa bantuan, membuka halaman buku.
- Lebih perhatian pada percakapan, respon terhadap perintah
yang sederhana, mengucapkan 4-6 kata, menggunakan bahasa isyarat seperti menggelengkan kepala untuk “tidak”.
- Mengeksplorasi benda dengan bermacam-macam cara,
menemukan benda yang disembunyikan, menirukan gerakan tubuh dengan mudah, menyukai minum dengan
cangkir, bermain dengan permainan bola yang simpel, perhatian pada objek permanen.
- Respon terhadap panggilan namanya, bermain ciuk-baa,
melambaikan “da-dah”, malu dan cemas dengan adanya orang tak dikenal, menangis bila ayah-ibunya pergi.
- Motor
- Bahasa
- Kognitif
12-24 Bulan
- Berjalan sendiri, merangkak di tangga, menarik mainan di
belajang mereka, berlari, berjinjit, menendang bola, naik- turun dari tangga, mencorat-coret, membuka pintu,
menuangkan isis wadah dengan membalikkan wadah, menyusun bangunan dengan 4 kubus, lebih sering
menggunakan satu tangan. -
Mengucapkan lebih dari 5 kata, mengerti lebih dari 50 kata, menyatukan 2 kata, menunjukkan gambar-gambar di dalam
buku, menggunakan kata tertentu untuk meminta sesuatu -
Dapat menemukan
objek yang
disembunyikan,
commit to user 22
- Sosial
membedakan bentuk dan warna, dapat mulai bermain pura- pura.
- Menunjukkan apa yang diinginkan dengan cara menunjuk,
memeluk orang tua, makan sendiri, mencari pertolongan bila mengalami masalah, dapat mengeluh bila terasa basah,
memegang sendok dengan baik, menceritakan cerita dengan gambar
- Motor
- Bahasa
- Kognitif
- Sosial
24-36 Bulan
- Memanjat dengan baik, melompat, naik turun tangga
dengan kaki yang berselingan, mengendarai sepeda roda tiga, berdiri sesaat dengan satu kaki, membuat bangunan
susun 6 balok, memegang pensil dengan posisi seperti mau menulis
- Hampir selalu berbicara dengan menggunakan kalimat yang
dapat dimengerti sebagian, dapat menyebutkan nama, umur, jenis
kelamin, dan
bulan ulang
tahunnya, dapat
menyebutkan minimal 3 bagian tubuhnya, dapat bercerita menggunakan paragraf sederhana.
- Membuat mainan bermesin gerak, bermain pura-pura
dengan boneka, dapat menyelesaikan 3-4 keping puzel -
Dapat bermain permainan sederhana, dapat mulai
membantu berpakaian, cuci tangan.
Needleman RD, 2004
commit to user 23
e. Penilaian Perkembangan Anak
Frankerburg, dkk. 2009 melalui DDST
Denver Development Screening Test
mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita, yaitu :
1
Personal social
kepribadiantingkah laku sosial Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan. Pada awal kehidupannya, anak sangat tergantung kepada orang lain. Dalam
hal memenuhi kebutuhannya sesuai dengan bertambahnya umur, ketergantungan anak makin berkurang, akan tetapi tidak dapat
sama sekali terlepas dari masyarakat. Soetjiningsih, 1995 2
Fine motor adaptive
gerakan motorik halus Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat. Soetjiningsih, 1995 3
Language
bahasa Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara
mengikuti perintah, dan berbicara spontan. Soetjiningsih, 1995. Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung
pikiran dan perasaan yang dinyatakan dalam bentuk tertentu, sehingga mempunyai arti tertentu pula. Pada awal kehidupan
ekstrauterina, kebutuhan bayi untuk berhubungan dengan
commit to user 24
lingkungannya dinyatakan dengan gerak dan suara, belum dengan kata-kata. Periode ini disebut periode permulaan bicara
yang berlangsung sampai usia 12 bulan. Setelah usia 12 bulan sampai 15 bulan, anak dapat mengucapkan satu atau dua kata
yang pertama. Hurlock, 2002; Pulungan, 2006. Ada empat hal penting yang harus dikuasai anak dan
mempengaruhi kelancaran bicara, yaitu : mengerti apa yang dibicarakan orang lain, perbendaharaan kata, menyusun kalimat
dengan kata-kata yang dikenal dan menyebutkan nama orang atau benda. Satoto, 2003
4
Gross motor
gerakan motorik kasar Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh
dan biasanya dengan tenaga yang lebih karena dilakukan oleh otot-otot yang besar. Soetjiningsih, 1995
3. Hubungan Jenis Asupan Makanan Pendamping ASI Dominan dengan
Perkembangan Anak Usia 6 – 24 Bulan Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor
genetik, faktor hormonal, dan faktor lingkungan. Ketiganya saling terkait dan menujang tercapainya tumbuh kembang anak yang optimal.
Penilaian perkembangan anak dapat dilakukan dengan berbagai tes, contohnya tes Denver II. Tes Denver II bertujuan untuk mendeteksi
penyimpangan perkembangan pada anak berusia kurang dari 6 tahun
commit to user 25
dan berisi 125 tugas perkembangan yang terbagi dalam 4 sektor perkembangan, yaitu personal sosial, adaptif motor halus, bahasa, dan
motorik kasar. IDAI. 2006 Pemilihan pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan
dikarenakan berbagai faktor, salah satunya adalah usia 6-24 bulan termasuk periode emas tumbuh kembang anak. Dapat dikatakan
periode emas karena pada masa itu sel-sel tubuh bertumbuh paling pesat, terutama sel-sel otak yang nantinya akan berpengaruh pada
perkembangan anak. Maka usia 6-24 bulan bukan hanya periode emas tumbuh kembang anak, melainkan dapat menjadi periode kritis apabila
asupan gizi tidak adekuat. Kandungan nutrien karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
dan lain sebagainya dalam MP-ASI, baik itu MP-ASI lokal maupun MP-ASI pabrikan bermacam-macam bentuk dan fungsinya. Secara
umum, nutrien tersebut akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Makronutrien dan mikronutrien berpengaruh terhadap maturitas otak
dan pembentukan jaringan-jaringan tubuh saat masih ada di dalam kandungan sampai bayi terlahir dan bertumbuh kembang. Apabila
asupan MP-ASI tidak adekuat maka akan berpengaruh pada perkembangan otak anak, sehingga nantinya akan mempengaruhi
perkembangan anak.
commit to user 26
B. Kerangka Pemikiran