Tinjauan Pustaka LANDASAN TEORI

commit to user 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Makanan Pendamping ASI a. Definisi Makanan Pendamping ASI MP-ASI merupakan makanan tambahan yang diberikan selain ASI WHO, 2000. Peranan MP- ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI, melainkan hanya untuk melengkapi ASI. Pemberian MP-ASI kepada bayi diberikan setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Krisnatuti dan Yenrina, 2008. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Soetjiningsih, 1995. b. Manfaat Pemberian MP-ASI Tujuan pemberian makanan pendamping ASI adalah untuk menambah energi dan zat-zat yang diperlukan bayi karena ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi secara terus-menerus. Krisnatuti dan Yenrina, 2000. Selain sebagai pelengkap ASI, pemberian MP-ASI dapat membantu bayi dalam proses belajar makan dan kesempatan untuk menanamkan kebiasaan makan yang baik. Almatsier, 2001. 5 commit to user 6 c. Syarat Pemberian MP-ASI 1 MP-ASI hanya boleh diberikan setelah bayi berumur 6 bulan. Sistem persarafan dan otot pada mulut telah berkembang dengan cukup baik untuk mengunyah, menggigit dan menelan.WHO, 2000 Pemberian MP-ASI yang dilakukan terlalu dini dapat menyebabkan berkurangnya produksi ASI. Hal ini disebabkan ukuran perut bayi masih kecil, sehingga mudah penuh, sedangkan kebutuhan gizi bayi belum terpenuhi. Akibatnya, proses pertumbuhan dan perkembangan bayi akan terganggu. Krisnatuti dan Yenrina, 2008. Selain berkurangnya produksi ASI, pemberian MP-ASI yang dilakukan terlalu dini dapat pula mengakibatkan diare, berkurangnya fungsi ASI sebagai kontrasepsi, dan bayi mudah terserang penyakit. Sedangkan penundaan waktu pemberian MP-ASI sesudah 6 bulan menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya, seperti berat badan bayi tidak bertambah, kseulitan dalam memberikan makanan padat pada bayi, sehingga menyebabkan bayi kekurangan gizi. WHO,2000; Krisnatuti dan Yenrina, 2008 commit to user 7 2 MP-ASI sebaiknya dibuat dari bahan lokal jika memungkinkan Pemberian MP-ASI lokal pada anak bermanfaat untuk mengenalkan bahan makanan yang berasal dari lingkungan sekitarnya. WHO, 2000 3 MP-ASI yang diberikan harus yang mudah dicerna serta sesuai dengan umur dan kebutuhan gizi bayi. WHO, 2000 d. Kebutuhan Nutrien Pada Bayi dan Anak 1 Kalori Jumlah energi yang dianjurkan untuk bayi dihitung berdasarkan jumlah konsumsi energi yang diperlukan agar dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Bayi yang baru lahir memerlukan konsumsi energi yang selalu meningkat per unit berat badan, khususnya antara satu sampai enam bulan. Selanjutnya sampai usia satu tahun pertama keperluan energi per unit berat badan menurun dan hal itu berlangsung selama masa anak-anak. Hayati, 2009; Pudjiaji, 2000 Tabel 1. Kebutuhan Energi MP-ASI Berdasarkan Usia Usia Bulan Kebutuhan energi total kkalhari Asupan Energi kkalhari ASI MP-ASI 6 – 12 650 400 250 12 – 24 850 350 500 Depkes RI, 2006 commit to user 8 2 Protein Protein untuk bayi sebaiknya yang bermutu tinggi, sedapat mungkin mirip dengan kasein dan protein whey yang terdapat dalam ASI. Wuryo, 2002. Protein mempunyai beberapa fungsi, di antaranya adalah untuk pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, memeliharan netralitas tubuh, pembentukan antibodi, mengangkut zat-zat gizi, dan sebagai sumber energi ekuivalen dengan karbohidrat, karena menghasilkan 4 kkalgr protein. Almatsier, 2001. RDA Recommended Daily Allowance untuk protein bayi selama 12 bulan pertama adalah 1,0 gram100 kkal. Kebutuhan akan protein bayi pada umur 6-12 bulan adalah 2,0 gram Wiryo, 2002 Tabel 2. Kebutuhan Protein Berdasarkan Usia Almatsier, 2001 Usia bulan AKP nilai PST gramkgBB 6 – 12 1,86 85 dari ASI 12 – 24 1,39 80 dari ASI commit to user 9 3 Lemak Lemak merupakan sumber energi dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Dalam 1 gram lemak dapat menghasilkan energi sebanyak 9 kkal. Selain itu, lemak mempunyai fungsi lain yaitu sebagai sumber asam lemak esensial, pelarut vitamin A, D, E, K, serta pemberi rasa gurih dan sedap pada makanan. Hayati, 2009 Untuk menentukan pertimbangan menu yang beragam dan apabila energi dan protein sudah terpenuhi maka kecukupan gizi lemak yang dianjurkan tidak dicantumkan. Hal ini disebabkan secara otomatis kecukupan lemak sudah terpenuhi. Dengan demikian terlihat bahwa kebutuhan lemak tidak dinyatakan dalam angka mutlak. Namun, dianjurkan bahwa sekitar 15-20 energi total berasal dari lemak. Krisnatuti dan Yenrina, 2008 4 Vitamin dan Mineral Vitamin yang dibutuhkan manusia terdiri dari vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E, K, sedangkan vitamin yang larut dalam air terdiri atas vitamin C, vitamin B, riboflavin, niasin, B 6 , B 12 , asam folat, dan vitamin lain yang tergolong vitamin B kompleks. Krisnatuti dan Yenrina, 2008. commit to user 10 Beberapa jenis mineral sering menimbulkan masalah gizi yang cukup serius. Oleh karena itu, kebutuhan mineral untuk memenuhi kebutuhan gizi balita harus diperhatikan. Unsur Fe dan I merupakan dua jenis mineral yang kebutuhannya sering kali tidak terpenuhi. Jenis mineral lain yang perlu mendapat perhatian khusus adalah kalsium , fosfor, dan seng. Krisnatuti dan Yenrina, 2008; Lutter dan Rivera, 2007. Tabel 3. Kecukupan Vitamin dan Mineral Kriteria Golongan Umur 0-6 bulan 6-12 bulan 1-3 tahun Vitamin A RE, µ g 350 350 350 Tiamin mg 0,3 0,4 0,5 Riboflavin mg 0,3 0,4 0,6 Niasin mg 2,5 3,8 5,4 Vitamin B12 mg 0,1 0,1 0,5 Asam folat mg 22 32 40 Vitamin C mg 30 35 40 Kalsium mg 300 400 500 Fosfor mg 200 250 250 Besi mg 3 5 8 Seng mg 3 5 10 Iodium mg 50 70 70 Almatsier, 2000 commit to user 11 e. Jenis MP-ASI 1 MP-ASI Lokal Pada tahun 2005, UNICEF menganjurkan untuk memberikan MP-ASI yang berasal dari bahan lokal jika kondisi memungkinkan. Depkes RI, 2006. Tabel 4. Keuntungan dan Kerugian MP-ASI Lokal Keuntungan Kerugian 1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam membuat MP-ASI 1. Lebih sulit dalam menentukan kebutuhan nutrisi yang sesuai dalam penyajian. 2. Memiliki kendali penuh atas apa yang akan dimakan oleh anak. 2. Waktu penyajian yang lebih lama 3. Membantu dalam hal pengenalan bahan makanan 3. Harus lebih cermat dalam hal kebersihan dan cara memasak bahan makanan. 4. Menanamkan kebiasaan makan yang sehat sejak dini. 5. Makanan buatan sendiri lebih variatif. 6. Makanan buatan sendiri lebih bergizi dan bebas zat-zat aditif. 7. Lebih murah dan mudah 8. Makanan buatan sendiri jauh lebih lezat dari makanan instan Depkes RI, 2006 commit to user 12 2 MP-ASI Pabrikan MP-ASI pabrikan sering dikenal dengan sebutan MP-ASI komersial. MP ASI komersial dibuat di pabrik untuk anak berumur di bawah 3 tahun. Hayati, 2009. a Hal-hal yang harus dipenuhi dalam pembuatan makanan bayi 1 Formula Formula harus dibuat berdasarkan angka kecukupan gizi bayi dan balita, bahan baku yang diizinkan, kriteria zat gizi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Secara umum, ciri-ciri konsep formula produk sebagai berikut : a Padat gizi dan seimbang, meliputi : bahan baku yang kaya akan energi dan protein PER2,1; susunan asam amino optimal dan nilai cerna mendekati telur, perbandingan karbohidrat dan lemak yang seimbang, membatasi konsumsi serat kasar, gula dan garam, cukup vitamin dan mineral, dan harus mampu menyuplai kebutuhan gizi perhari. b Dapat diterima dengan baik, meliputi : makanan yang disukai, dibutuhkan dengan harga terjangkau serta commit to user 13 memiliki nilai sosial, sosial, budaya dan agama. Krisnatuti dan Yenrina, 2008 2 Teknologi proses a Mampu mengolah makanan dengan tingkat kehilangan gizi seminimal mungkin. b Mampu menghilangkan faktor antigizi komponen- komponen yang dapat mengganggu penyerapan zat gizi oleh usus : antitripsin , haemaglutinin , saponin . Selain itu mampu mengilangkan faktor flatulens rafinosa , stachyosa yang menyebabkan perut kembung. c Mampu meningkatkan ketersediaan mineral khususnya Fe d Mampu memperbaiki penerimaan produk karena pati tergelatinase e Mampu mengawetkan makanan sehingga tahan lama dan mudah didistribusikan Krisnatuti dan Yenrina, 2008 3 Higiene a Bebas dari mikroorganisme patogen. b Bebas dari kontaminan hasil pencemaran mikroba penghasil racun dan alergi. c Bebas racun. commit to user 14 d Harus dikemas tertutup sehingga terjamin sanitasinya dan disimpan di tempat yang terlindung. Krisnatuti dan Yenrina, 2008 4 Pengemas Pengemas harus dari bahan yang kuat, tidak beracun, tidak mempengaruhi mutu inderawi produk, dan mampu melindungi mutu produk selama jangka waktu tertentu. Krisnatuti dan Yenrina, 2008 5 Label Persyaratan label makanan bayi harus mengikuti codex standart 146-1985 , dengan informasi jelas, tidak menyesatkan konsumen, komposisi bahan-bahan tercantum pada kemasan, nilai gizi produk, dan petunjuk penyajian. Krisnatuti dan Yenrina, 2008 b Keuntungan dan kelemahan Tabel 5. Keuntungan dan Kelemahan MP-ASI Pabrikan Keuntungan Kelemahan 1. Cepat dan mudah disajikan 1. Harga relatif mahal 2. Bersih dan aman jika belum kadaluarsa dan masih utuh dalam kemasan. 2. Banyak makanan bayi komersial dibuat untuk bayi berumur 4 bulan. Padahal usia ini terlalu dini dan dapat mengganggu produksi ASI dan kerugian lain. commit to user 15 3. Umumnya disukai bayi 3. Relatif berbahaya jika disajikan dengan air dingin. Bila air terkontaminasi 4. Beberapa makanan komersial mengandung cukup energi dan zat gizi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan anak. 4. Makanan bayi komersial terkadang tidak ada di pasaran Albar, 2004 f. Ketentuan Pemberian Makanan Pemberian makanan pendamping ASI harus memperhatikan beberapa ketentuan yang tertera pada tabel di bawah ini. Tabel 6. Ketentuan Pemberian Makanan pada Anak Usia 6 – 24 Bulan 6- 8 bulan 8 – 9 bulan 9 – 12 bulan 12 – 24 bulan Jenis 1 jenis bahan dasar 6 bulan 2 jenis bahan dasar 7 bulan 2 – 3 jenis bahan dasar disajikan secara terpisah atau dicampur 3-4 jenis bahan dasar sajikan secara terpisah atau dicampur Makanan keluarga tanpa garam, gula, penyedap, hindari santan dan gorengan Tekstur Semi-cair , secara bertahap kurangi campuran air sehingga Lunak disaring dan potongan makanan yang dapat dingenggam finger food dan mudah larut Kasar cincang Makanan yang dipotong dan dapat digenggam Padat commit to user 16 menjadi semi- padat Frekuensi Makanan utama : 1-2 kalihari Camilan : 1kalihari Makanan utama : 2-3 kalihari Camilan : 1 kalihari Makanan utama : 3 kalihari Camilan : 2 kalihari Makanan utama : 3 -4 kalihari Camilan : 2 kalihari Porsi 1 – 2 sendok teh, secara bertahap ditambahkan 2-3 sendok makan makanan semi padat. Potongan makanan seukuran sekali gigit 3-4 sendok makan makanan semi padat yang kasar Potogan makanan ukuran kecilsekali gigit 5 sendok makan atau lebih ASI Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi Susu produk susu olahan - Belum boleh susu sapi ½ slice keju cheddar 13 cangkir yoghurt untuk bayi Belum bolleh susu sapi ½ slice keju cheddar 23 cangkir yoghurt untuk bayi 1 – 2 porsi susu sapi atau produk susu olahan Anonim, 2006; Joy, et al., 2003 2. Perkembangan a. Definisi Perkembangan development adalah bertambahnya kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih commit to user 17 kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkemabang sedemikian rupa sehingga masing- masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Soetjiningsih, 1995 b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak 1 Faktor Genetik Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Termasuk ke dalam faktor genetik ini antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal maupun patologik, ras, dan jenis kelamin. Potensi yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Di samping itu, beberapa penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom, seperti sindrom Down dan sindrom Turner, akan berpengaruh terhadap hasil akhir dari proses tumbuh kembang. Soetjiningsih, 1995 2 Faktor Hormonal Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang antara lain adalah : hormon pertumbuhan, hormon tiroid, hormon seks, insulin, IGF insulin-like growth factors , dan commit to user 18 hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Soetjiningsih, 1995 3 Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan bagi tercapai tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan lingkungan yang kurang baik akan menghambatnya. a Faktor lingkungan pra-natal, di antaranya adalah nutrisi ibu selama kehamilan, mekanis, toksin atau zat kimia, endokrin, infeksi, radiasi, stres, dan imunitas. b Faktor lingkungan post-natal terdiri dari lingkungan biologis, faktor fisik, dan faktor psikososial. Soetjiningsih. 1995 c. Kebutuhan Dasar Anak Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar : 1 Kebutuhan fisik biomedik “ASUH” a Pangangizi, baik saat prenatal dan postnatal b Perawatan kesehatan dasar : imunisasi, ASI, penimbangan secara teratur, dan pengobatan kalau sakit c Pemukiman yang layak d Sandang, rekreasi, dan lain-lain Soetjiningsih, 1995 commit to user 19 2 Kebutuhan emosikasih sayang “ASIH” Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra, dan selaras antara ibupengganti ibu dengan anak, merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial. Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak, baik fisik, mental, social, emosi, yang disebut “ Sindroma Deprivasi Maternal ”. Soetjiningsih, 1995 3 Kebutuhan akan stimulasi mental “ASAH” Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar pada anak. Stimulasi mental ini mengembangkan perkembangan mental, psikososial, kecerdasan, ketrampilan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral, etika, produktivitas, dan sebagainya. Soetjiningsih, 1995 commit to user 20 d. Milestone Perkembangan Anak Tabel 7. Milestone Perkembangan Anak Aspek perkembangan Umur rerata dan patokan perkembangan - Motor - Bahasa - Kognitif - Sosial 1-3 Bulan - Mengangkat kepala dan dada dengan lengan pada waktu tengkurap, menggapai mainan yang digerakkan, menggapai ke arah objek bergerak. - Meniru beberapa bunyi, mulai berceloteh, tersenyum bila mendengar bunyi yang dikenali - Senang bermain, memasukkan mainan ke dalam mulut - Mulai tersenyum, melihat wajah dan mendengar suara, menggerakkan kepala berirama, kontak sosial, senang mendengarkan musik - Motor - Bahasa - Kognitif - Sosial 4-7 Bulan - Duduk, menyangga beban tubuhnya dengan kaki, memindahkan objek dari tangan satu ke tangan lainnya. - Respon terhadap kata “tidak”, menggunakan suara untuk mengekspresikan rasa senang dan tidak senang, mengikuti satu perintah dengan gerakan isyarat, mengucapkan satu atau beberapa suku kata. - Berusaha meraih benda-benda yang jangkauannya agak luas, mengeksplorasi benda dengan menggunakan tangan dan mulut. - Labih menyukai ibu, tertawa keras, menunjukkan ketidaksukaan bila kontak sosial berhenti, menyukai cermin, berceloteh 8-12 Bulan commit to user 21 - Motor - Bahasa - Kognitif - Sosial - Duduk sendiri tanpa disangga dari belakang, merangkak dan merayap, berusaha berdiri sendiri, mencoba berjalan dengan berpegangan pada perabotan, berjalan dengan satu tangan, berjalan beberapa langkah tanpa bantuan, membuka halaman buku. - Lebih perhatian pada percakapan, respon terhadap perintah yang sederhana, mengucapkan 4-6 kata, menggunakan bahasa isyarat seperti menggelengkan kepala untuk “tidak”. - Mengeksplorasi benda dengan bermacam-macam cara, menemukan benda yang disembunyikan, menirukan gerakan tubuh dengan mudah, menyukai minum dengan cangkir, bermain dengan permainan bola yang simpel, perhatian pada objek permanen. - Respon terhadap panggilan namanya, bermain ciuk-baa, melambaikan “da-dah”, malu dan cemas dengan adanya orang tak dikenal, menangis bila ayah-ibunya pergi. - Motor - Bahasa - Kognitif 12-24 Bulan - Berjalan sendiri, merangkak di tangga, menarik mainan di belajang mereka, berlari, berjinjit, menendang bola, naik- turun dari tangga, mencorat-coret, membuka pintu, menuangkan isis wadah dengan membalikkan wadah, menyusun bangunan dengan 4 kubus, lebih sering menggunakan satu tangan. - Mengucapkan lebih dari 5 kata, mengerti lebih dari 50 kata, menyatukan 2 kata, menunjukkan gambar-gambar di dalam buku, menggunakan kata tertentu untuk meminta sesuatu - Dapat menemukan objek yang disembunyikan, commit to user 22 - Sosial membedakan bentuk dan warna, dapat mulai bermain pura- pura. - Menunjukkan apa yang diinginkan dengan cara menunjuk, memeluk orang tua, makan sendiri, mencari pertolongan bila mengalami masalah, dapat mengeluh bila terasa basah, memegang sendok dengan baik, menceritakan cerita dengan gambar - Motor - Bahasa - Kognitif - Sosial 24-36 Bulan - Memanjat dengan baik, melompat, naik turun tangga dengan kaki yang berselingan, mengendarai sepeda roda tiga, berdiri sesaat dengan satu kaki, membuat bangunan susun 6 balok, memegang pensil dengan posisi seperti mau menulis - Hampir selalu berbicara dengan menggunakan kalimat yang dapat dimengerti sebagian, dapat menyebutkan nama, umur, jenis kelamin, dan bulan ulang tahunnya, dapat menyebutkan minimal 3 bagian tubuhnya, dapat bercerita menggunakan paragraf sederhana. - Membuat mainan bermesin gerak, bermain pura-pura dengan boneka, dapat menyelesaikan 3-4 keping puzel - Dapat bermain permainan sederhana, dapat mulai membantu berpakaian, cuci tangan. Needleman RD, 2004 commit to user 23 e. Penilaian Perkembangan Anak Frankerburg, dkk. 2009 melalui DDST Denver Development Screening Test mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita, yaitu : 1 Personal social kepribadiantingkah laku sosial Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan. Pada awal kehidupannya, anak sangat tergantung kepada orang lain. Dalam hal memenuhi kebutuhannya sesuai dengan bertambahnya umur, ketergantungan anak makin berkurang, akan tetapi tidak dapat sama sekali terlepas dari masyarakat. Soetjiningsih, 1995 2 Fine motor adaptive gerakan motorik halus Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Soetjiningsih, 1995 3 Language bahasa Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara mengikuti perintah, dan berbicara spontan. Soetjiningsih, 1995. Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung pikiran dan perasaan yang dinyatakan dalam bentuk tertentu, sehingga mempunyai arti tertentu pula. Pada awal kehidupan ekstrauterina, kebutuhan bayi untuk berhubungan dengan commit to user 24 lingkungannya dinyatakan dengan gerak dan suara, belum dengan kata-kata. Periode ini disebut periode permulaan bicara yang berlangsung sampai usia 12 bulan. Setelah usia 12 bulan sampai 15 bulan, anak dapat mengucapkan satu atau dua kata yang pertama. Hurlock, 2002; Pulungan, 2006. Ada empat hal penting yang harus dikuasai anak dan mempengaruhi kelancaran bicara, yaitu : mengerti apa yang dibicarakan orang lain, perbendaharaan kata, menyusun kalimat dengan kata-kata yang dikenal dan menyebutkan nama orang atau benda. Satoto, 2003 4 Gross motor gerakan motorik kasar Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh dan biasanya dengan tenaga yang lebih karena dilakukan oleh otot-otot yang besar. Soetjiningsih, 1995 3. Hubungan Jenis Asupan Makanan Pendamping ASI Dominan dengan Perkembangan Anak Usia 6 – 24 Bulan Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor genetik, faktor hormonal, dan faktor lingkungan. Ketiganya saling terkait dan menujang tercapainya tumbuh kembang anak yang optimal. Penilaian perkembangan anak dapat dilakukan dengan berbagai tes, contohnya tes Denver II. Tes Denver II bertujuan untuk mendeteksi penyimpangan perkembangan pada anak berusia kurang dari 6 tahun commit to user 25 dan berisi 125 tugas perkembangan yang terbagi dalam 4 sektor perkembangan, yaitu personal sosial, adaptif motor halus, bahasa, dan motorik kasar. IDAI. 2006 Pemilihan pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan dikarenakan berbagai faktor, salah satunya adalah usia 6-24 bulan termasuk periode emas tumbuh kembang anak. Dapat dikatakan periode emas karena pada masa itu sel-sel tubuh bertumbuh paling pesat, terutama sel-sel otak yang nantinya akan berpengaruh pada perkembangan anak. Maka usia 6-24 bulan bukan hanya periode emas tumbuh kembang anak, melainkan dapat menjadi periode kritis apabila asupan gizi tidak adekuat. Kandungan nutrien karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan lain sebagainya dalam MP-ASI, baik itu MP-ASI lokal maupun MP-ASI pabrikan bermacam-macam bentuk dan fungsinya. Secara umum, nutrien tersebut akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Makronutrien dan mikronutrien berpengaruh terhadap maturitas otak dan pembentukan jaringan-jaringan tubuh saat masih ada di dalam kandungan sampai bayi terlahir dan bertumbuh kembang. Apabila asupan MP-ASI tidak adekuat maka akan berpengaruh pada perkembangan otak anak, sehingga nantinya akan mempengaruhi perkembangan anak. commit to user 26

B. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kecamatan Siemeulue Timur Kabupaten Siemeulue

3 66 73

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 6 – 24 BULAN DI KECAMATAN SUMBERJAMBE KABUPATEN JEMBER

0 3 3

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DAN SUSU DOT DENGAN TAMBAHAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA PERKEMBANGAN BICARA BAYI Hubungan Pemberian ASI Dan Susu Dot Dengan Tambahan Makanan Pendamping ASI Pada Perkembangan Bicara Bayi Usia 9-12 Bulan.

0 1 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA MENGENAI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Mengenai Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dengan Status Gizi Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Semanggi Kecamata

1 4 16

HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 7-24 BULAN Hubungan Antara Pola Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Status Gizi Balita Usia 7-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pu

0 4 17

GAMBARAN TINGKAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 1 SAMPAI 6 BULAN YANG DIBERI MAKANAN PENDAMPING ASI Gambaran Tingkat Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Usia 1 Sampai 6 Bulan Yang Diberi Makanan Pendamping Asi Di Desa Sambiroto Pracimantoro Wonog

0 2 18

PERBEDAAN PEMBERIAN JENIS MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 9 - 24 BULAN DI PUSKESMAS NGORESAN.

0 0 13

HUBUNGAN JENIS ASUPAN MP-ASI DOMINAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 – 24 BULAN

0 0 71

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kecamatan Siemeulue Timur Kabupaten Siemeulue

0 0 23

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI DESA KEMBARAN

0 0 17