menetralkan larutan sehingga mempunyai pH 7-8. Pada lingkungan pH tersebut terjadi proses reaksi yang optimum untuk hampir semua enzim yang ada dalam tanaman. Bila tanaman
kekurangan K, maka banyak proses yang tidak berjalan dengan baik misalnya terjadi akumulasi karbohidrat, menurunnya kadar pati, dan akumulasi senyawa nitrogen dalam
tanaman Rosmarkam dan Yuwono, 2002. Pada lahan sawah tadah hujan, pemupukan kalium masih sangat diperlukan untuk
meningkatkan hasil padi. Bila jenis pupuk yang digunakan hanya Urea pupuk N dan SP-36 pupuk P secara terus menerus dapat menurunkan ketersediaan kalium dalam tanah karena
diserap tanaman. Hasil penelitian di Jakenan Pati menunjukkan bahwa pemupukan 60 kgha K
2
O menaikkan hasil padi sebesar 0,9 tonha Puslitbangtan, 1992 cit. Budi dan Munarso, 2000.
5. Tanaman Padi Oryza sativa L..
Menurut Tjitrosoepomo 1993, tanaman padi merupakan tanaman semusim, termasuk golongan rumput-rumputan dengan klasifikasi sebagai berikut:
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Klasis : Monocotyledone
Ordo : Poales
Famili : Gramineae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L. Tanaman padi Oryza sativa L termasuk golongan tumbuhan Gramineae dengan
batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung kosong itu ditutup oleh buku. Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh
daun pelepah yang membalut ruas sampai buku bagian atas. Di dalam tanah, dari tiap buku tumbuh tunas yang menghasilkan anakan padi Siregar, 1980.
Pertumbuhan tanaman padi yang terbaik terjadi selain kondisi lingkungan iklim, hama dan penyakit, dan pengelolaan yang optimal, dan juga kondisi lahan yang optimal yaitu
hara dan air yang dibutuhkan tanaman cukup tersedia untuk mendukung pertumbuhan tanaman hingga panen, serta kondisi fisika, kimia, biologi tanah dapat menunjang
pertumbuhan akar Makarim dan Las, 2005. Tanah yang cocok untuk bertanam padi adalah tanah gembur dan kaya bahan organik. Tekstur tanah lempung, lempung berdebu, atau
lempung berpasir. Derajat keasaman pH normal, antara 5,5 – 7,5, kemiringan tidak lebih dari 8 . Lokasi lahan terbuka, intensitas sinar 100 dan ketinggian tempat 0-1300 meter di atas
permukaan laut Martodireso dan Widada, 2001. Tahap-tahap pertumbuhan tanaman padi dibagi menjadi tiga yaitu: 1. Periode
vegetatif, yang meliputi fase bibit berkecambah dan fase pertunasan; 2. periode reproduktif, lamanya 30 hari yang meliputi fase primordia, fase pemanjangan, fase heading, dan fase
berbunga; 3. periode pemasakan, lamanya 25 sampai 35 hari yang meliputi fase masak susu, fase masak tepung, fase masak gabah, dan fase lewat masak Soemartono et al.,
1979. Tanaman padi pada setiap hektarnya membutuhkan unsur hara meskipun tidak
menghasilkan gabah yakni sebesar 41,2 kg N; 2,8 kg P dan 27,5 kg K. Selanjutnya setiap ton gabah kering giling yang dihasilkan memerlukan 18,8 kg N; 2,4 kg P dan 16,2 kg K Makarim
et al., 2002.
6. Tanah Sawah