Analisis Pupuk Kandang Puyuh
6 P
2
O
5
0,66 7
K
2
O 2,01
Sumber: Hasil analisis Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian UNS Pupuk kandang merupakan pupuk yang dapat menaikkan kadar C-organik dan bahan
organik tanah Hanafiah, 2005. Dari hasil analisis di dapat diketahui kadar C-organik dalam pupuk sebesar 6,89 dan bahan organik sebesar 11,70 . Bahan organik didapat dengan
mengalikan C-organik dengan 1,7 yang merupakan kandungan C-organik dalam bahan organik sebesar 58 Hanafiah, 2005.
Nilai pH sebesar 8,53 yang tergolong akalis dikarenakan dalam proses pembuatan pupuk kandang puyuh menggunakan kalsit untuk menaikkan pH. Hal ini ditujukan untuk
memicu aktivitas mikroorganisme Indriani, 1999. Proses mineralisasi bahan organik akan melepaskan hara tanaman yang lengkap N, P,
K, Ca, Mg, S, serta hara mikro Rosmarkam dan Yuwono, 2002. Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan hara pada pupuk kandang puyuh adalah sebesar N 0,42 , P
2
O
5
0,66 dam K
2
O
2,01
. Nisbah CN ratio menunjukkan tingkat dekomposisi dari bahan organik. Nisbah CN
lebih kecil dari 20 menunjukkan terjadinya mineralisasi N, jika lebih besar dari 30 berarti terjadi immobolisasi N, sedangkan jika diantara 20-30 berarti mineralisasi seimbang dengan
immobilisasi Hanafiah, 2005. Menurut Roesmarkam dan Yuwono 2002, pupuk organik layak digunakan apabila memiliki nilai CN rasio sebesar 20 atau rendah. Hasil yang
diperoleh dari analisis laboratorium menunjukkan bahwa nisbah CN dari pupuk puyuh yang dipakai senilai 16,39 rendah. Sehingga dalam melakukan penilitian ini telah digunakan
pupuk yang sudah mengalami dekomposisi dengan baik.