BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini berlangsung di Departemen Ortodonsia FKG USU dengan sampel penelitian berjumlah 50 foto sefalometri lateral mahasiswa FKG USU ras
campuran Proto dengan Deutro-Melayu dan memiliki usia minimal 18 tahun yang masih aktif dalam menjalani masa pendidikan di FKG USU. Sampel merupakan data
primer yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah memperoleh persetujuan medik informed consent dan telah memenuhi syarat kode etik penelitian
ethical clearance. Data hasil yang diperoleh dari pengukuran foto sefalometri lateral kemudian diolah menggunakan perangkat lunak pengolahan data statistik.
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap sampel dapat dilihat gambaran rerata sudut interinsisal dan profil jaringan lunak wajah pada mahasiswa FKG USU
ras campuran Proto dengan Deutro-Melayu. Tabel 1. Rerata nilai sudut interinsisal dan profil jaringan lunak wajah pada
mahasiswa FKG USU ras campuran Proto dengan Deutro-Melayu Parameter
N Rata-rata
Simpangan Baku Sudut Interinsisal
50 120,76º
10,655 Sudut Fasial
50 88,60º
5,163 Sudut H
50 15,74º
3,585 Tabel 1 menunjukkan nilai rerata sudut interinsisal dan profil jaringan lunak
wajah pada mahasiswa FKG USU ras campuran antara ras Proto dengan Deutro- Melayu. Nilai rerata sudut interinsisal adalah 120,76º, nilai rerata sudut fasial adalah
88,60º dan nilai rerata sudut H adalah 15,74º. Nilai rerata sudut fasial dan sudut H yang didapat pada hasil pengukuran menunjukkan profil wajah cembung menurut
analisis Holdaway.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan pada sefalogram, selanjutnya dilakukan uji statistik pada data-data hasil pengukuran. Sebelumnya dilakukan tes uji
normalitas pada seluruh data-data hasil pengukuran untuk melihat apakah data-data tersebut terdistribusi normal yang akan menentukan uji statistik berikutnya.
Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai pengukuran pada 50 sampel penelitian yang telah ditetapkan memiliki distribusi normal p0,05
sehingga dapat dilanjutkan dengan uji korelasi Pearson’s. Berbeda jika hasil uji normalitas menunjukkan distribusi tidak normal maka uji statistik akan dilanjutkan
dengan uji Spearman. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran. Tabel 2. Hubungan sudut interinsisal dengan profil jaringan lunak wajah menurut
analisis Holdaway pada mahasiswa FKG USU ras campuran Proto dengan Deutro-Melayu Uji Korelasi Pearson’s
Korelasi Pearsons Sudut Interinsisal
P R Pearson’s
Sudut Fasial 0.812
-0,034 Sudut H
0.001 -0,441
Korelasi bermakna jika signifikan pada taraf uji p 0,01 r = 0,00 – 0,199
korelasi sangat lemah r = 0,20 – 0,399
korelasi lemah r = 0,40 – 0,599
korelasi sedang r = 0,60 – 0,799
korelasi kuat r = 0,80 – 1,000
korelasi sangat kuat Tabel 2 yang merupakan hasil uji korelasi Pearson’s yang dilakukan antara
sudut interinsisal dengan profil jaringan lunak wajah sudut fasial diketahui sebesar 0,034. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan korelasi sangat lemah dengan nilai
signifikan p yang tidak bermakna yaitu sebesar 0,812. Hubungan antara sudut interinsisal dengan profil jaringan lunak wajah sudut H memiliki nilai
signifikanyang bermakna yaitu sebesar 0,001 dengan nilai kekuatan uji korelasi Pearson’s sebesar 0,441. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel
tersebut adalah sedang. Tabel 2 memperlihatkan bahwa hubungan korelasi dalam arah negatif yang
berartisudut interinsisal berbanding terbalik dengan sudut fasial dan sudut H. Jika
Universitas Sumatera Utara
sudut interinsisal semakin besar maka sudut fasial dan sudut Hakan semakin kecil, begitu juga sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN