AnalisisMenurut Ricketts AnalisisMenurut Steiner AnalisisMenurut Subtelny

Ada beberapa analisis jaringanlunak wajah diantaranya analisis menurut Ricketts, Steiner, Subtelny, dan Holdaway. 8

2.3.1 AnalisisMenurut Ricketts

Ricketts menggunakan garis estetik esthetic line yang merupakan garis yang ditarik dari Pogonion kulit Pog’ ke ujung hidung Pr. 20 Dalam keadaan normal, bibir atas atau Labium superior Ls terletak 2-4 mm, dan bibir bawah atau Labium inferior Li terletak 1-2 mm di belakang garis estetik Gambar 4. 21 Titik Ls dan Li dapat berada di depan atau di belakang garis E maka diberi tanda negatif jika titik- titik ini terletak di belakang garis E, sebaliknya tanda positif jika terletak di depan garis E. 6,22 Apabila letak titik Ls lebih dari 4 mm di belakang garis E maka profil tampak cekung sebaliknya tampak cembung jika terletak di depan garis E. Namun menurut Ricketts nilai ideal tersebut dapat bervariasi tergantung umur dan jenis kelamin. 13 Gambar 4. Analisis jaringan lunak wajah menurut Ricketts E line 20 Universitas Sumatera Utara

2.3.2 AnalisisMenurut Steiner

Garis referensi yang digunakan adalah garis yang ditarik dari titik tengah bentuk lengkung S yang terletak antara ujung hidung Pr dan Subnasale Sn di bibir atas dengan Pogonion kulit Pog’. 20,22 Menurut Steiner, idealnya titik Labrale superior dan Labrale inferior menyinggung garis S Gambar 5. 6 Gambar 5. Analisis jaringan lunak wajah menurut Steiner S line 20

2.3.3 AnalisisMenurut Subtelny

Subtelny membagi analisis konveksitas profil wajah menjadi tiga yaitu analisis konveksitas skeletal N-A-Pog dengan nilai rata-rata 175º, pada umur 12 tahun nilai rata-rata menjadi 177,5º. Konvekstitas jaringan lunak N’-Sn-Pog’ dengan nilai rata-rata 161º. Konveksitas jaringan lunak penuh N’-Pr-Pog’ dengan nilai rata-rata 137º untuk laki-laki dan 133º untuk perempuan Gambar 6. Menurut Subtelny, peningkatan kecembungan profil jaringan lunak wajah seiring dengan pertambahan usia. 6,22 Universitas Sumatera Utara Gambar 6.Analisis konveksitas wajah menurut Subtelny. 1 Sudut konveksitas wajahskeletal N-A-Pog. 2 Sudut konveksitas wajah jaringan lunak N’-Sn-Pog’. 3 Sudut konveksitas wajah jaringan lunak penuh N’-Pr-Pog’ 22

2.3.4 Analisis Menurut Holdaway

Dokumen yang terkait

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Tebal Bibir Atas Dan Tebal Dagu Berdasarkan Analisis Holdaway Pada Mahasiswa Fkg Usu Ras Deutro Melayu

4 88 52

Hubungan Sudut Interinsial dengan Jaringan Lunak Wajah Berdasarkan Analisis Steiner pada Mahasiswa FKG USU Ras Deutro Melayu

2 55 61

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

2 9 64

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 13

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 2

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 5

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 17

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu Chapter III VI

0 1 15

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

1 4 3

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 9