Jarak Puncak Hidung ke Garis H Kedalaman Sulkus Labialis Superior Kedalaman Sulkus Labialis Inferior Jarak Bibir Bawah ke Garis H

6. Tebal bibir atas 7. Strain bibir atas 8. Sudut fasial 9. Kurvaturabibir atas 10. Besar sudut H 11. Kecembungan skeletal. 6,22 Menurut Jacobson dan Vlachos, analisis Holdaway lebih terperinci, jelas dan luas pembahasannya tentang analisis profil jaringan lunak. 10 Gambar 7. Analisis jaringan lunak wajah menurut Holdaway H line 20

2.3.4.1 Jarak Puncak Hidung ke Garis H

Menurut Holdaway, idealnya jarak puncak hidung ke garis H Pr-H adalah sebesar6 mm. Namun, Holdaway masih memberi batas maksimal sampai 12 mm, terutama pada anak usia 14 tahun. Meskipun ukuran hidung penting dalam keseimbangan wajah, keseimbangan dan keharmonisan bibir juga berpengaruh dalam gambaran keseimbangan wajah Gambar 8. 10,13 Universitas Sumatera Utara

2.3.4.2 Kedalaman Sulkus Labialis Superior

Sulkus labialis superior terletak pada titik tercekung antara titik Sn dengan titik Ls. 12 Kedudukan bibir atas seimbang jika kedalaman sulkus labialis superior Sls sebesar 5 mm terhadap garis H. Apabila dijumpai kedalaman sulkus labialis superior 3 mm pada bibir yang pendek atau tipis maka hal ini masih dapat diterima. Begitu juga pada bibir panjang atau tebal apabila dijumpai hasil pengukuran sebesar 7 mm, maka hal ini masih dianggap hasil yang seimbang Gambar 8. 10,13,23

2.3.4.3 Kedalaman Sulkus Labialis Inferior

Sulkus labialis inferior terletak pada titik tercekung antara titik Labraleinferior Li dengan titik Pog’. 13 Profil jaringan lunak seseorang untuk kedalaman sulkus labialis inferior dikatakan harmonis dan seimbang jika kedudukan sulkus labialis inferior terhadap garis H sama seperti kedalaman sulkus labialis superior yaitu mendekati 5 mm Gambar 8. 10,13,23

2.3.4.4 Jarak Bibir Bawah ke Garis H

Bibir bawah paling anterior umumnya terletak pada titik Labrale inferior Li. Jarak bibir bawah ke garis H diukur dari titik Li ke garis H dengan arah horizontal. 13 Idealnya jarak bibir bawah ke garis H adalah 0 mm atau garis H menyinggung titik Li. Namun demikian menurut Holdaway masih dapat dikatakan harmonis dan seimbang jika jarak Li ke garis H dalam batasan -1 sampai dengan +2 mm. Tanda negatif menunjukkan letak titik Li di belakang garis H, sebaliknya dikatakan positif jika terletak di depan garis H Gambar 8. 10,13,23

2.3.4.5 Tebal Dagu

Dokumen yang terkait

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Tebal Bibir Atas Dan Tebal Dagu Berdasarkan Analisis Holdaway Pada Mahasiswa Fkg Usu Ras Deutro Melayu

4 88 52

Hubungan Sudut Interinsial dengan Jaringan Lunak Wajah Berdasarkan Analisis Steiner pada Mahasiswa FKG USU Ras Deutro Melayu

2 55 61

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

2 9 64

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 13

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 2

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 5

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 17

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu Chapter III VI

0 1 15

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

1 4 3

Hubungan Sudut Interinsisal Dengan Profil Jaringan Lunak Wajah Menurut Analisis Holdaway Pada Mahasiswa FKG USU Ras Campuran Proto Dengan Deutro-Melayu

0 0 9