Loyalitas Merek 1. Pengertian Loyalitas Merek

commit to user 23 b Pengetahuan dan pengalaman, yakni jumlah pembelian sebelumnya, pemahaman akan produk, persepsi terhadap kemampuan sebagai konsumen, dan pengalaman komplain sebelumnya. c Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, meliputi jangka waktu penyelesaian masalah, gangguan terhadap aktivitas rutin, dan biaya. d Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain.

B. Loyalitas Merek 1. Pengertian Loyalitas Merek

a. Pengertian Loyalitas

Menurut Assael dalam Siswanti 2004, mengungkapkan loyalitas sebagai sikap favourable pelanggan sebagai hasil kepuasaan yang dirasakan yang ditunjukkan dengan perilaku membeli secara konsisten. Membeli secara konsisten dapat diartikan ketika seseorang membutuhkan lagi produk atau jasa tertentu ia akan kembali membeli produk atau jasa di tempat tersebut. commit to user 24 Menurut Griffin dalam Musanto 2004, berpendapat bahwa seseorang pelanggan dikatakan setia atau loyal apabila pelanggan tersebut menunjukkan perilaku pembelian secara teratur atau terdapat suatu kondisi dimana mewajibkan pelanggan membeli paling sedikit dua kali dalam selang waktu tertentu. Upaya memberikan kepuasan pelanggan dilakukan untuk mempengaruhi sikap pelanggan, sedangkan konsep loyalitas pelanggan lebih berkaitan dengan perilaku pelanggan daripada sikap dari pelanggan. Pelanggan Customer berbeda dengan konsumen Consumer, seorang dapat dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut mulai membiasakan diri untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh badan usaha. Kebiasaan tersebut dapat dibangun melalui pembelian berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu, apabila dalam jangka waktu tertentu tidak melakukan pembelian ulang maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai pelanggan tetapi sebagai seorang pembeli atau konsumen. Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan adalah dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh badan commit to user 25 usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang tersebut.

b. Pengertian Merek

Merek menurut Kotler 2001:63 adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual untuk membedakan dari produk pesaing. Merek adalah suatu tanda yang dijadikan pengenal hasil produk suatu barang Oetomo, 2001: 138. Dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk produk- produk individual, penjual harus menghadapi keputusan merek. Pemberian merek merupakan masalah utama dalam strategi produk Merek berfungsi mengidentifikasikan penjual atau pembuat. Merek dapat berupa nama, merek dagang, logo, atau simbol lain. Merek-merek suatu hasil produk terbaik memberikan jaminan kualitas, lebih dari sekedar simbol. Lebih jelasnya Oetomo 2001: 140 mendefinisikan pengertian merek sebagai berikut: 1 Atribut, merek menginatkan pada atribut-atribut tertentu. 2 Manfaat, suatu merk lebih dari serangkaian antribut pelanggan tidak membeli atribut tetapi membeli manfaat. commit to user 26 3 Nilai, merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. 4 Budaya, merek juga mewakili budaya tertentu dalam suatu daerah atau negara. 5 Kepribadian, merek mencerminkan kepribadian tertentu. Jika merek merupakan nama orang, binatang, atau subjek berarti ada kepribadian dari objek merek tersebut. 6 Pemakai, merek menunjukkan jenis pemakai yang membeli atau menggunakan produk yang bersangkutan. Kotler 2001:70 berpendapat bahwa merek dapat dipergunakan untuk menjamin suatu hasil produk. Kualitas yang diinginkan dari suatu merek adalah: 1 Harus menyatakan sesuatu tentang manfaat produk. 2 Harus menyatakan kualitas produk seperti tindakan atau warna. 3 Harus mudah diucapkan, dikenal, dan ingat. 4 Harus tidak berarti buruk. Jadi, merek adalah suatu tanda yang dijadikan pengenal hasil produk suatu barang. Dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk produk-produk individual, penjual harus menghadapi keputusan merek yang diinginkan. Pemberian merk merupakan masalah utama dalam strategi produk. commit to user 27

c. Loyalitas Merek

Griffin dalam Musanto 2004 berpendapat bahwa seseorang pelanggan dikatakan setia atau loyal apabila pelanggan tersebut menunjukkan perilaku pembelian secara teratur atau terdapat suatu kondisi dimana mewajibkan pelanggan membeli paling sedikit dua kali dalam selang waktu tertentu. Upaya memberikan kepuasan pelanggan dilakukan untuk mempengaruhi sikap pelanggan, sedangkan konsep loyalitas pelanggan lebih berkaitan dengan perilaku pelanggan daripada sikap dari pelanggan. Loyalitas dapat dicapai melalui dua tahap: 1 perusahaan harus mempunyai kemampuan dalam memberikan kepuasan kepada konsumennya agar konsumen mendapatkan suatu pengalaman positif, berarti pembelian ulang diprioritaskan pada penjualan sebelumnya. 2 perusahaan harus mempunyai cara untuk mempertahankan hubungan yang lebih jauh dengan konsumennya dengan menggunakan strategi Forced Loyalty kesetiaan yang dipaksa supaya konsumen mau melakukan pembelian ulang Kotler, 2001. Kesimpulan loyalitas merek yaitu kesetiaan pelanggan terhadap merek tertentu sehingga timbul dorongan perilaku commit to user 28 pelanggan untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang terhadap suatu produk dengan merek tertentu.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas

Musanto 2004 berpendapat bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan produk, pelayanan, dan pembelian yang dapat mempengaruhi loyalitas konsumen, yaitu: a. Produk 1 Kualitas produk, yaitu merupakan mutu dari semua komponen-komponen yang membentuk produk sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah. 2 Hubungan antara nilai sampai pada harga merupakan hubungan antara harga dan nilai produk yang ditentukan oleh perbedaan antara nilai yang diterimaoleh pelanggan dengan harga yang dibayar oleh pelanggan terhadap suatu produk yang dihasilkan oleh badan usaha. 3 Bentuk produk, merupakan komponen-komponen fisik dari suatu produk yang menghasilkan suatu manfaat. commit to user 29 4 Keandalan merupakan kemampuan dari suatu perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan. b. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan: 1 Jaminan merupakan suatu jaminan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk pengembalian harga pembelian atau mengadakan perbaikan terhadap produk yang rusak setelah pembelian. 2 Respon dan cara pemecahan masalah, Response to and Remedy of Problems merupakan sikap dari karyawan dalam menanggapi keluhan serta masalah yang dihadapi oleh pelanggan. Swastha 2001 berpendapat bahwa loyalitas merek dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: a. b. c. d. Faktor kondisi perekonomian, Faktor pengawasan dan permintaan ada peningkatan atau penurunan setelah dilakukan penjualan harga diskon. Faktor elastisitas permintaan, dapat memenuhi permintaan konsumen mengenai besar kecilnya harga yang diminta konsumen tanpa merugikan pihak perusahaan. Faktor persaingan, dalam dunia bisnis persaingan yang commit to user 30 e. f. semakin tajam dalam perusahaan jasa dikarenakan semakin banyaknya perusahaan jasa sehingga konsumen bebas untuk menentukan pilihannya. Faktor biaya, dalam bidang pemasaran dengan menggunakan harga diskon diharapkan tidak merugikan perusahaan yang berdasar pada biaya yang telah dikeluarkan. Faktor tujuan perusahaan, setiap perusahaan satu dengan perusahaan lain memiliki tujuan yang berbeda, sistem penjualan tiket dengan harga diskon disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Amstrong dalam Kotler 2001 berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian baik buruknya suatu merek, antara lain sebagai berikut: a. Pengalaman Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam bertingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya di masa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek. b. Kepribadian commit to user 31 Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu. c. Sikap Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya. d. Konsep diri Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan internal frame of reference yang akan menjadi awal perilaku. Kesimpulan faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen harga, layanan, kualitas barang, kepribadian, keluarga, commit to user 32 teman sebaya, lingkungan tempat tinggal, konsep diri, sikap, pengalaman, kelas sosial, kebudayaan, persaingan pasar, dan tujuan perusahaan.

C. Inertia