Sebagai Alat Pendidikan Anak Pedagogical Device Sebagai

menjadi istrimu?”. Amran menjawab, “Terserah siapa yang Ayah suka untuk menjadi istriku, aku ikut saja,”.LMM, alinea 3. Mendengar hal ini menangis Salmah sejadi-jadinya karena Salmah dijodohkan. Salmah teringat pada Salam bahwa Salam kelak akan menjadi suaminya. Tapi apalah daya Salmah, walau bagaimanapun Salmah menyampaikan isi hatinya kepada orang tuanya, tetap saja orang tuanya berkeras agar Salmah menurut saja. LMM, alinea 11. Kemudian mereka menikah karena perjodohan yang dilakukan oleh Tu Awang Muhammadin atas kesepakatan mereka tanpa ada paksaan.LMM, alinea 23.

4.2.2 Sebagai Alat Pengesahan Pranata-pranata dan Lembaga-lembaga Kebudayaan,

Pranata yang berlaku dalam masyarakat dan lembaga yang hadir di tengah masyarakat dalam Legenda Mas Merah dapat dikatakan tidak terlihat pada masyarakat Melayu Pulau Kampai. Konsep pranata yang hadir pada masyarakat Melayu Pulau Kampai memiliki batasan yang keras dalam kehidupannya nyata namun meskipun demikian pranata-pranata yang hadir dalam masyarakat sangat dihormati. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut: Dikala ada waktu yang luang karena pada masa itu tak sebebas sekarang kalau bertemu seorang pemuda dengan seorang perempuan. Salam dengan Rukiah memadu kasih sayang tanpa diketahui kedua orang tua masing-masing. Mereka menjalin hubungan secara diam- diam. LMM, alinea 1. Konon pada zaman dahulu, pasangan hidup diatur oleh orang tua. LMM, alinea 3.

4.2.3 Sebagai Alat Pendidikan Anak Pedagogical Device

Cerita rakyat berupa legenda sebagai alat pendidikan anak adalah suatu yang sangat umum dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Legenda Mas Merahmengajarkan nilai moral yang mudah dipetik seperti: Universitas Sumatera Utara a. Suka menolong. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut: Saat itu Salam bersama temannya Husein sedang melaut di kawasan itu. Mendengar teriakan seorang wanita, Salam hendak menolong namun dihalangi oleh Husein. Salam berkata, “Wahai Husein, aku mendengar orang menjerit di dalam hutan. Husein menjawab, “Aku tidak berani kesana. Daerahnya sangat angker. Biasanya orang yang pergi kesana pasti tidak bisa kembali pulang,”. Salam berkata, “Aku tetap akan menolong”. Husein berkata lagi, “ Ah kau ini gila, kau nak lawan itu perampok besar, badan kau segini”. Salam menjawab lagi, “Wahai husein sebelum ajal, aku berpantang mati, aku darah Melayu”.LMM, alinea 18. b. Sifat rendah hati. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut: Dengan rendah hati, Salam menyerahkan diri pada H. Kasim, dan diterimalah Salam oleh H. Kasim sebagai pekerja kerani yang menerima kayu dari anak buahnya karena H. Kasim melihat Salam memiliki budi pekerti yang baik dan jago bersilat. LMM, alinea 6. c. Rajin bekerja. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut: Saat itu Salam bersama temannya Husein sedang melaut di kawasan itu. LMM, alinea 18. Salam yang dulunya menjual ikan di Pulau Sembilan dan Brandan, kini hanya menjual ikannya di Pulau Kampai.LMM, alinea 21. d. Pemberani Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut: Namun keinginan Salam untuk menolong wanita tersebut tidak bisa terhalangi oleh temannya Husein. Salam bergegas berlari diatas lumpur menuju jeritan, dan Salam terkejut, di lihatnya pendekar Nayan hendak memperkosa seorang perempuan. Akhirnya, terjadilah Universitas Sumatera Utara perkelahian antara pendekar Nayan dengan Salam. Perkelahian dimenangkan oleh Salam.LMM, alinea 19.

4.2.4 Sebagai

Alat Pemaksa dan Pengawas agar Norma-Norma Masyarakat Akan Selalu Dipatuhi Anggota Kolektifnya. Legenda Mas Merahmenghadirkan sebuah konsep pemaksaan dalam masyarakat. Sosok Salam mengajarkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari supaya mampu bergaul dengan manusia serta masyarakat sekelilingnya dimanapun ia berada. Adapun yang disampaikan dalam cerita tersebut memberikan indikasi bahwa orang-orang yang hidup dalam masyarakat Melayu Pulau Kampai kiranya menjaga kelangsungan hidup bermasyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut: Tidak berapa lama Salam di Medan Labuhan berjumpa dengan H. Kasim yang merupakan tukang kayu yang jaya. Dengan rendah hati, Salam menyerahkan diri pada H. Kasim, dan diterimalah Salam oleh H. Kasim sebagai pekerja kerani yang menerima kayu dari anak buahnya karena H. Kasim melihat Salam memiliki budi pekerti yang baik dan jago bersilat.LMM, alinea 6. Perkembangan zaman yang pesat dan segala pemenuhan kebutuhan hidup manusia tidak lagi sebatas kebutuhan, tentu membuat posisi cerita rakyat di kalangan manusia dewasa ini terlupakan. Keakraban manusia atas hal-hal yang bersifat pribadi dari orang lain, pola hidup yang mengutamakan kemewahan membuat kemerosotan moral makin berkembang seiring dengan hilangnya fungsi cerita rakyat secara mendalam bagi masyarakat modern. Dewasa ini sangat jarang kita menemukan ada cerita yang mengajarkan nilai-nilai moral yang tulus, Universitas Sumatera Utara religius, dan juga mengatur kehidupan masyarakat. Cerita rakyat pada saat ini hanya menjadi sebagi media pelipur lara dan hiburan semata bagi anak-anak. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian judul skripsi di atas maka kita dapat mengambil suatu kesimpulan yaitu: 1. Legenda Mas Merah Melayu Pulau Kampai adalah salah satu unsur budaya yang hadir di tengah-tengah keberagaman kebudayaan di masyarakat Indonesia dan masih dipelihara dengan baik sekalipun hanya sebatas hiburan saja.Struktur intrinsik cerita rakyat 2. Legenda Mas Merah ditarik suatu simpulan yang bersifat umum, bahwa cerita rakyat yang dianalisis strukturnya tersebut memiliki tema, alur plot, latar, tokoh dan penokohan. 3. Adapun Tema dalam Legenda Mas Merah tergolong dalam tema tingkat sosial yaitu manusia sebagai makhluk sosial man as socious. Kehidupan bermasyarakat, yang merupakan tempat aksi-interaksinya manusia dengan sesama dan dengan lingkungan alam, mengandung banyak permasalahan, konflik dan lain sebagainya. Dalam legenda ini menceritakan tentang kehidupan sosial seorang pemuda. Masalah- masalah sosial tersebut seperti masalah hubungan manusia dengan manusia. Atau hubungan cinta kasih antara seorang pemuda dengan seorang anak perempuan. Seorang anak yang selalu mematuhi perkataan orang tuanya sehingga muncul keegoisan dari orang tua. Universitas Sumatera Utara