2. Buku ajar kimia yang dintegrasikan dengan model pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk bahan acuan dalam pengembangan buku ajar di
Indonsia dengan memasukkan nilai-nilai karakter terintegrasi kedalamnya. 3. Dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter positif pada siswa
sehingga diharapkan akan membentuk lingkungan sekolah yang berbudaya sehat dan inovatif, sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan nasional dapat
terwujud. 4. Dapat meningkatkan kemampuan dan mutu pendidikan pascasarjana di
Universitas Negeri Medan, khususnya pada Program Studi Pendidikan Kimia.
5. Dapat meningkatkan mutu penelitian di Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMAMA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMAMA pegangan siswa. Perbedaan hasil belajar kimia siswa dilihat dari
nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen I adalah 67,89 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata- rata postest pada kelas eksperimen II yaitu
sebesar 54,48. Signifikan yang diperoleh 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05.
2. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMAMA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMAMA pegangan siswa. Nilai rata- rata gain pada kelas eksperimen I yaitu
0,51 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata- rata gain kelas eksperimen II sebesar 0,33.
Nilai signifikan yang diperoleh yaitu 0,000 lebih kecil dari