Definisi Tekanan Darah Fisiologi Tekanan Darah

berisiko lebih tinggi mengalami infant respiratory distress syndrome, kemungkinan mengalami kematian akibat sudden infant death syndrome, dan mengalami pertumbuhan yang terhambat pada tahun-tahun pertamanya Budiman, 2009. Sitepoe 1997 juga mengatakan bahwa wanita hamil yang merokok juga mengganggu perkembangan kesehatan fisik dan intelektual anak-anak yang akan bertumbuh. e. Kondisi Lain Merokok akan mengurangi terjadinya konsepsi memiliki anak, fertilitas baik pria maupun wanita akan mengalami penurunan, nafsu seksual juga mengalami penurunan bagi perokok dibandingkan dengan yang tidak merokok. Bagi wanita perokok akan mengalami masa menopause lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. Sakit mag lebih banyak dijumpai pada orang yang merokok dibandingkan dengan yang tidak merokok. Merokok mengakibatkan penurunan tekanan pada ujung bawah dan atas lambung sehingga mempercepat terjadi sakit mag. Pencernaan protein terhambat dan rasa lapar berkurang bagi perokok Sitepoe, 1997. Merokok juga merupakan faktor yang mendorong pembentukan gondok sehingga bagi perokok lebih banyak dijumpai penyakit gondok dibanding dengan seseorang yang tidak merokok. Merokok juga menjadi penyebab terjadinya penyakit Burger yaitu penyakit yang terjadi akibat gangguan pembuluh darah yang disebut thromboangitis oblitrans. Hal ini akibat nikotin yang mempersempit pembuluh darah dan mempercepat terjadinya pembekuan darah Sitepoe, 1997.

2.2 Tekanan Darah

2.2.1. Definisi Tekanan Darah

Menurut American Heart Association 2014, tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan jantung terhadap dinding arteri sebagai pompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah terdiri dari tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan maksimum dari darah yang mengalir pada arteri yang terjadi saat ventrikel jantung berkontraksi, besarnya sekitar 100-140 mmHg. Universitas Sumatera Utara Tekanan diastolik adalah tekanan darah paling rendah pada dinding arteri pada saat jantung relaksasi, besarnya sekitar 60-90 mmHg Masud, 1989.

2.2.2. Fisiologi Tekanan Darah

Tekanan darah sangat penting dalam sistem sirkulasi darah dan selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang menetap Masud, 1989. Tekanan arteri rerata atau sering dikenal dengan istilah mean arterial pressure MAP adalah gaya pendorong utama yang mengalirkan darah ke jaringan sepanjang siklus jantung. Tekanan arteri rerata bukan nilai tengah antara tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan arteri rerata = tekanan diastolik + 13 tekanan nadi. Tekanan nadi adalah selisih tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan arteri rerata ini harus diatur secara ketat karena dua alasan. Pertama, tekanan darah harus cukup tinggi untuk menjamin tekanan pendorong yang memadai; tanpa tekanan ini, otak dan organ lain tidak akan menerima aliran darah yang memadai. Alasan kedua yaitu tekanan darah harus tidak terlalu tinggi sehingga menimbulkan tambahan kerja bagi jantung dan meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah serta kemungkinan pecahnya pembuluh darah halus Sherwood, 2011. Tekanan darah di arteri brakialis pada orang muda dewasa yang beristirahat pada posisi duduk atau berbaring sekitar 12070 mmHg. Tekanan darah normalnya turun sebanyak 20 mmHg atau kurang saat tidur. Tekanan darah merupakan produk curah jantung dan tahanan perifer sehingga tekanan darah dipengaruhi oleh kondisi yang mempengaruhi salah satu atau kedua faktor tersebut. Emosi meningkatkan curah jantung Ganong, 2008. Curah jantung adalah darah yang keluar dari jantung persatuan waktu. Pada seorang pria dalam keadaan istirahat dan telentang, curah jantung rata-rata adalah 5 Lmenit. Curah jantung dapat bervariasi akibat perubahan pada kecepatan denyut jantung atau isi sekuncup. Isi sekuncup sebagian juga ditentukan oleh input saraf, yaitu saraf simpatis menyebabkan serabut otot miokardium Universitas Sumatera Utara berkontraksi lebih kuat untuk setiap panjang sedangkan rangsang parasimpatis menimbulkan efek sebaliknya Ganong, 2008. Curah jantung harus dikendalikan agar dapat mengalirkan darah ke seluruh jaringan tubuh sehingga fungsi organ tidak terganggu. Aliran darah berfungsi untuk mengangkut nutrisi ke jaringan Guyton, 1981. Tahanan perifer total bergantung pada jari-jari semua arteriol serta kekentalan darah. Faktor utama yang menentukan kekentalan darah adalah jumlah sel darah merah. Namun jari-jari arteriol adalah faktor yang lebih penting dalam menetukan resistensi perifer total. Jari-jari arteriol dipengaruhi oleh kontrol metabolik lokal yang menyamakan aliran darah dengan kebutuhan metabolik dan dipengaruhi juga oleh aktivitas simpatis yaitu suatu mekanisme kontrol ekstrinsik yang menyebabkan vasokontriksi arteriol. Jari-jari arteriol juga dipengaruhi secara ekstrinsik oleh hormon vasopresin dan angiotensin II. Jadi, Tekanan darah = curah jantung × resistensi perifer total. Curah jantung = kecepatan jantung × isi sekuncup Sherwood, 2011. Tekanan darah meningkat seiring dengan pertambahan usia. Tekanan darah sistolik dan diastolik lebih rendah pada wanita muda daripada pria muda sampai usia 55-65 tahun, namun setelah usia tersebut tekanan darah wanita menjadi setara dengan tekanan darah pria Ganong, 2008.

2.2.3. Refleks dan Respon yang Mempengaruhi Tekanan Darah