Sistem Perancangan Perangkat Lunak Simulasi Palang Pintu Otomatis Jalan Raya

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Sistem

Pada zaman teknologi seperti sekarang ini, sebuah sistem sangat dibutuhkan oleh perusahaan atau institusi, sehingga menciptakan lingkungan yang ketergantungan akan sistem. Untuk itu, Apapun latar belakang seseorang, ia harus memahami pengertian, cara kerja dan jenis-jenis sistem. Tatang M.Amirin 2011, hal: 54, menyatakan berdasarkan asal-usulnya terdapat dua jenis sistem yaitu: 1. Sistem Alami, yaitu sistem yang ada dengan sendirinya di dalam alam, dan tanpa campur tangan manusia. Contohnya: sistem tata surya. 2. Sistem buatan, yaitu sistem yang yang diciptakan oleh manusia. Tujuannya bermacam-macam, ada yang berkaitan dengan pertahanan negara ada pula yang berkaitan dengan transportasi. Contoh: sistem komputer, sistem transportasi, sistem komunikasi. Universitas Sumatera Utara Sistem simulasi palang pintu kereta api otomatis adalah sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi atau dikontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini mempunyai sejumlah komponen yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan manusia yang harus melakukan aktivitas manual untuk mendukung sistem Husni Iskandar Pohan, 1997.

2.1.1 Ciri-ciri Sistem

Secara umum sistem dapat dikatakan mempunyai ciri sebagai berikut: 1. Setiap sistem mempunyai tujuan. 2. Setiap sistem mempunyai batas yang memisahkannya dari lingkungannya. 3. Walaupun sistem itu mempunyai batas, akan tetapi sistem itu bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya. 4. Suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem yang biasa pula disebut bagian,unsur atau komponen. 5. Walaupun sistem itu terdiri dari berbagai bagian, unsur-unsur atau komponen, tidak berarti bahwa sistem itu merupakan sekedar kumpulan dari bagian, unsur atau komponen tersebut, melainkan merupakan satu kebulatan yang utuh dan padu. 6. Terdapat saling hubungan atau ketergantungan baik di dalam sistem, maupun antara sistem dengan lingkungannya. 7. Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan menjadi keluaran. Karena itu maka sistem sering disebut sebagai processor atau transformator. Universitas Sumatera Utara 8. Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik. 9. Karena adanya mekanisme kontrol itu maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatis Tatang M.Amirin, 2011.

2.1.2 Siklus Hidup Perancangan Sistem

Untuk menganalisa sistem secara efektif, kita membutuhkan lebih dari sekedar perangkat permodelan, yaitu metode. Metode ini dari waktu ke waktu berubah sesuai dengan perkembangan teknologi. Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem, yang pertama yaitu top-down. Pada metode ini sistem diturunkan dari pemetaan secara global yang kemudia akan menurun ke arah yang lebih deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai pembuatan rumah yang dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi hingga bagian terkecil. Metode kedua, yaitu bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga ke satuan terbesar, misalnya perakitan mobil. Aktivitas perancangan sistem secara terstruktur melingkupi: 1. Survey, berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam sistem yang sudah ada, menetapakan tujuan perancangan, mengajukan usulan sistem yang dapat diterima, dan menyiapkan laporan survey. 2. Analisa sistem, menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan permodelan. 3. Desain, mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai. Universitas Sumatera Utara 4. Uji coba desain, menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur. 5. Testing, menguji coba sistem secara keseluruhan. 6. Deskripsi prosedur, pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan pengooperasian. 7. Konversi database. 8. Instalasi, aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian Husni Iskandar Pohan,1997.

2.2 Simulasi