4. Uji coba desain, menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
5. Testing, menguji coba sistem secara keseluruhan.
6. Deskripsi prosedur, pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian
dan pengooperasian. 7.
Konversi database. 8.
Instalasi, aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian Husni Iskandar Pohan,1997.
2.2 Simulasi
Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi di dunia nyata. Banyak metode yang dibangun untuk menyelesaikan
persoalan tersebut, namun karena terdapat ketidakpastian dalam solusi masalah, dibutuhkan metode yang mampu mengamati perubahan-perubahan yang secara nyata
dapat diamati dalam percobaan. Metode tersebut adalah simulasi.
Dengan simulasi, dapat dilakukan pendekatan yang digunakan untuk memecahkan berbagai masalah yang mengandung ketidakpastian dan kemungkinan
jangka panjang yang tidak dapat diperhitungkan dengan seksama Thomas J.
Kakiay,2004.
Simulasi dapaat diartikan sebagai sebuah sistem yang digunakan untuk memecahkan atau menguraikan persoalan-persoalan yang penuh dengan
ketidakpastian dengan tidak atau menggunakan model atau metode tertentu dan lebih ditekankan kepada pemakaian komputer untuk mendapatkan solusinya. Dengan kata
Universitas Sumatera Utara
lain simulasi dapat didefinisikan sebagai pengimitasian proses dan kejadian nyata. Imitasi dalam rangka penelitian, penyelidikan ataupun pengujian bersifat terbatas dan
terfokus pada suatu aktivitas atau operasi tertentu dengan maksud untuk mengetahui karakteristik, keadaan dan hal lain yang berkaitan dengan kehadiran dan keberadaan
dari aktivitas dan peristiwa dalam berntuk nyataHumala L. Napitupulu, 2009.
2.2.1 Jenis-Jenis Simulasi
Menurut Thomas J. Kakiay2004, hal: 11, ada beberapa jenis sistem simulasi, yaitu sebagai berikut:
1. Simulasi Identitas
Simulasi Identitas biasanya cukup mahal dan tidak begitu layak, hanya memberikan sedikit kontrol atau bahkan tidak sama sekali terhadap situasi atau
keadaan untuk memberikan jawaban yang efektif.
2. Simulasi Identitas Semu
Simulasi ini selangkah lebih maju daripada simulasi identitas. Simulasi ini memodelkan berbagai aspek yang terkait dari sistem yang sebenarnya dan
dapat mengeluarkan unsur-unsur yang dapat membuat setiap simulasi identitas tidak berfungsi dengan baik. Sebagai contoh, untuk menguji bagaimana
pertahanan udara suatu negaram pengujian tidak langsung menggunakan pesawat pembom dengan memasuki wilayah negara tersebut. Pesawat ini
digunakan untuk mendapatkan data bagaimana respon pertahanan negara tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Simulasi Laboratorium
Simulasi ini lebih murah dan lebih layak dari kedua simulasi diatas, dan akan lebih memberikan jawaban yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Biasanya simulasi laboratorium memerlukan berbagai komponen, seperti operator, software dan hardware, prosedur operasional, fungsi matematis dan
lain-lain.
4. Simulasi Komputer
Simulasi ini hanya menggunakan komputer untuk memcahkan masalah sesuai kebutuhan yang kemudian diprogramkan ke dalam komputer. Semua tingkah
laku yang dijadikan sebagai persoalan dialihkan ke dalam program, termasuk ketentuan logika pengambilan keputusan dan pelaksanaannya.
2.2.2 Langkah-langkah Sistematis Simulasi
Diperlukan langkah-langkah sederhana tetapi sistematis agar penyusunan program simulasi dapat berjalan dengan baik. Langkah-langkah yang dianjurkan untuk
menyelesaikan program simulasi adalah sebagai berikut: 1.
Menggunakan atau tidak menggunakan simulasi, apabila diputuskan untuk tidak menggunakan sistem simulasi maka kita perlu memberikan cara, model
ataupun metode lain yang dapat di pergunakan untuk memecahkan persoalan. Namun apabila keputusannya adalah menggunakan sistem simulasi maka kita
dapat langsung menuju langkah-langkah berikutnya. 2.
Pemodelan formulasi, disini dilakukan permodelan untuk menentukan formulasi yang akan digunakan dan dilakukan pula peninjauan atas distribusi
Universitas Sumatera Utara
probabilitas yang ikut menentukan parameter dan hubungannya dengan data statistik.
3. Persiapan pengambilan data, dengan mengumpulkan data kita harus
memperhatikan ketentuan atau aturan yang berlaku atau yang diwajibkan. 4.
Penulisan program, meninjau dan memperhatikan bahasa komputer yang dipergunakan dalam simulasi.
5. Verifikasi, langkah verifikasi ini merupakan langkah untuk mengetahui aoakah
program ini benar dan sesuai dengan simulasi yang dikehendaki. 6.
Validasi, langkah validasi ini juga merupakan langkah untuk mengawasi atau mengecek apakah model yang sudah dipergunakan itu asli, sudah sesuai dan
benar. 7.
Desain eksperimen, bila dilakukan langkah ini merupakan langkah tambahan untuk melakukan percobaan guna mendapatkan ketepatan simulasi.
8. Perencanaan yang taktis, langkah ini digunakan untuk merencanakan prosedur
pelaksanaan percobaan guna memudahkan pelaksanaannya. 9.
Percobaan dilaksanakan, langkah ini merupakan pelaksanaan dari percobaan yang sudah didesain.
10. Model terpakai, langkah ini merupakan langkah untuk menjawab pertanyaan
apakah model yang sudah didesain itu dapat memberikan hasil uang benar dan memadai sesuai yang diharapkan.
11. Dokumentasi, langkah terakhir ini merupakan langkah yang menyatakan
bahwa model simulasi telah dapat diterima dan sesuai dengan yang diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Keuntungan Simulasi
Thomas J. Kakiay 2004, hal:3 menyatakan ada berbagai keuntungan yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan simulasi, yaitu sebagai berikut:
1. Menghemat waktu, kemampuan di dalam menghemat waktu ini dapat dilihat
dari pekerjaan yang bila dikerjakan akan memakan waktu tahunaan tetapi kemudian dapat disimulasikan hanya dalam beberapa menit, bahkan dalam
hitungan detik. 2.
Dapat melebar-luaskan waktu, hal ini terlihat terutama dalam dunia statistik dimana hasil yang diinginkan dapa tersaji dengan cepat. Simulasi dapat
digunakan untuk menunjukkan perubahan struktur dari suatu sistem nyata yang sebenarnya tidak dapat diteliti pada waktu yang seharusnya. Dengan
demikian simulasi dapat membantu mengubah sistem nyata hanya dengan memasukkan sedikit data.
3. Dapat mengawasi sumber-sumber yang bervariasi, dalam simulasi
pengambilan data dan pengolahannya pada komputer, ada beberapa sumber yang dapat dihilangkan atau sengaja ditiadakan.
4. Mengkoreksi kesalahan-kesalahan perhitungan, dalam praktiknya pada suatu
kegiatan ataupun percobaan dapat saja muncul kesalahan dalam mencatat hasilnya. Sebaliknya, dalam simulasi komputer jarang ditemukan kesalahan
perhitungan terutama bila angka-angka diambil dari komputer secara teratur dan bebas. Komputer mempunyai kemampuan untuk melakukan perhitungan
dengan akurat. 5.
Dapat dihentikan dan dijalankan kembali, simulasi komputer dapat dihentikan untuk kepentingan peninjauan ataupun pencatatan semua keadaaan yang
Universitas Sumatera Utara
relevan tanpa berakibat buruk terhadap program simulasi tersebut. Dalam dunia nyata, percobaan tidak dapat dihentikan begitu saja. Dalam simulasi
komputer, setelah dilakukan penghentian maka kemudian dapat dijalankan kembali.
6. Mudah diperbanyak, dengan simulasi komputer percobaan dapat dilakukan
setiap saat dan dapat diulang-ulang. Pengulangan dilakukan terutama untuk mengubah berbagai komponen dan variabelnya, seperti dengan perubahan
pada parameternya, perubahan pada kondisi operasinya, ataupun dengan memperbanyak outputnya.
2.3 Palang Pintu Otomatis Kereta Api