10 e.
Koefisien regresi Motivasi sebesar 0,186. Hal ini dapat diartikan setiap terjadi peningkatan terhadap Motivasi, maka mengakibatkan terjadi peningkatan pada
Produktivitas Kerja dan sebaliknya.
4.4 Uji F
Test
Ketepatan Model
a. Berdasarkan tabel di atas hasil pengujian hipotesis pada persamaan regresi I secara
serentak simultan diperoleh nilai F
hitung
sebesar 19,282F
tabel
sebesar 3,478 dengan nilai signifikan 0,000
α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Upah, Insentif, Disiplin Kerja, dan Motivasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap
Produktivitas Kerja manajer. Hal ini juga bisa diartikan bahwa model pengujian regresi secara serentak simultan yang digunakan tersebut lebih dominan pada
hasil pengujian persamaan regresi I yang menguji pada tingkatan karyawan, namun secara keseluruhan hasil pengujian sudah sesuai
model fit
dengan datanya. b.
Berdasarkan tabel di atas hasil pengujian hipotesis pada persamaan regresi II secara serentak simultan diperoleh nilai F
hitung
sebesar 22,463 F
tabel
sebesar 2,411 dengan nilai signifikan 0,000
α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa upah, insentif, disiplin kerja,dan motivasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap
produktivitaskerja karyawan. Hal ini juga bisa diartikan bahwa model pengujian regresi secara serentak simultan yang digunakan tersebut lebih dominan pada
hasil pengujian persamaan regresi II yang menguji pada tingkatan karyawan, namun secara keseluruhan hasil pengujian sudah sesuai
model fit
dengan datanya.
4.5 Uji Hipotesis t
Test
a. Pengujian Pengaruh Upah, Insentif, Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap
Produktivitas Kerja Manajer Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel Upah diperoleh t
hitung
t
tabel
2,228 dengan tingkat signifikansinya
p-value
0,05, hal tersebut berarti Upah berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas kerja manajer. Variabel Insentif,
Disiplin Kerja dan Motivasi diperoleh t
hitung
t
tabel
2,228 dengan tingkat signifikansinya
p-value
0,05, hal tersebut berarti Insentif, Disiplin Kerja dan Motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja manajer,
Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan Upah, Insentif, Disiplin Kerja, dan Motivasi berpengaruh secara parsial terhadap Produktivitas kerja
Karyawan adalah tidak diterima.
b. Pengujian Pengaruh Upah, Insentif, Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Hasil pengujian statistik uji t untuk variabel Upah, Insentif, Disiplin Kerja dan
Motivasi diperoleh bahwa semua t
hitung
t
tabel
1,969 dengan tingkat signifikansi keseluruhan
p-value
0,05, maka hipotesis diterima. Hal tersebut berarti Upah, Insentif, Disiplin Kerja, dan Motivasi berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap Produktivitas Kerja karyawan. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan Upah Persepsian, Insentif Persepsian, Disiplin Kerja, dan Motivasi
berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja karyawan adalah diterima.
4.6 Koefisien Determinasi
adjusted R²
11 a.
Berdasarkan tabel di atas hasil pengujian koefisien determinasi
adjusted
R
2
pada persamaan regresi I mengindikasikan bahwa nilai
Adjusted R²
sebesar 0,839. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa variabel independen dalam penelitian ini
yang terdiri dari Upah, Insentif, Disiplin Kerja, dan Motivasi mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen yaitu produktivitas kerja manajer sebesar 83,9.
Sementara itu, sisanya sebesar 16,1 dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
b. Berdasarkan tabel di atas hasil pengujian koefisien determinasi
adjusted
R
2
pada persamaan regresi II mengindikasikan bahwa nilai
Adjusted R²
sebesar 0,271. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa variabel independen dalam penelitian ini
yang terdiri dari Upah, Insentif, Disiplin Kerja,dan Motivasi mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen yaitu Produktivitas Kerja karyawan sebesar 27,1.
Sementara itu, sisanya sebesar 72,9 dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
5.
PEMBAHASAN 5.1
Pengaruh Upah, Insentif, Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Manajer
Berdasarkan hasil analisis data di atas, variabel Upah memiliki tingkat signifikansi p-
value
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Upah memiliki pengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja manajer. Variabel Insentif, Motivasi dan
disiplin kerja memiliki tingkat signifikansi p-
value
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Insentif, Motivasi dan Disiplin kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja manajer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: a.
Upah merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu pekerjaan untuk mendorong Produktivitas kerja manajer. Hasil analisis menunjukan bahwa Upah
berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Manajer. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang didapat sebesar 0,000. Upah merupakan variabel yang
paling berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja manajer. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Rendy 2014 yang menyimpulkan bahwa
Upah berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas kerja.
b. Insentif merupakan imbalan selain dari Upah atau gaji yang mendorong atau
mempunyai kecenderungan merangsang suatu kegiatan. Insentif bukanlah pendorong utama untuk produktifitas manajer, jadi Insentif bukanlah bagian
penentu naik atau turunnya Produktivitas kerja seorang manajer. Hasil analisis menunjukan bahwa Insentif tidak berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas
Kerja Manajer. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang didapat sebesar 0,127. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Subagyo 2014 yang
menyimpulkan bahwa Insentif berpengaruh tidak signifikan terhadap Produktivitas kerja.
c. Kedisiplinan kerja seorang manajer dapat menjaga mekanisme kerja yang selaras
dan harmonis untuk memberikan contoh yang baik, sehingga tercapai produktivitas yang baik. Hasil analisis menunjukan bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap Produktivitas Kerja Manajer. Hal ini dapat dilihat dari nilai
12 signifikansi yang didapat sebesar 0,746. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
Iman 2009 yang menyimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap Produktivitas kerja.
d. Manajer wajib untuk memberikan Motivasi kepada dirinya sendiri maupun kepada
karyawan untuk menciptakan pengembangan karier yang jelas . Hasil dari analisis menunjukan bahwa motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas
kerja manajer, hal ini ditunjukan oleh nilai signifikansi sebesar -0,333. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Henny 2011 yang menyimpulkan bahwa
motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja manajer.
5.2 Pengaruh Upah, Insentif, Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap Produktivitas