7 f.
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi untuk data silang
cross section
relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk
data runtun waktu
time series
mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi Ghozali, 2009.
4. HASIL PENELITIAN
4.1 Uji Kualitas Data
Uji Validitas, semua butir pernyataan variabel upah, insentif, disiplin kerja, motivasi dan produktivitas dinyatakan valid, karena nilai r
hitung
r
tabel
0,125 dan tingkat signifikasi α 0,05. Dengan demikian semua butir pernyataan kuesioner stres
kerja, konflik kerja dan kinerja karyawan dapat dikatakan valid. Hasil uji reliabilitas menunjukkan instrumen penelitian yaitu data kuesioner dari
upah, insentif, disiplin kerja, motivasi dan produktivitas dinyatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas di atas menunjukkan instrumen penelitian tersebut memiliki kehandalan
untuk memperoleh data penelitian
4.2 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel Hasil Uji Normalitas Manajer
Unstandardized Residual
N 15
Kolmogorov-Smirnov Z 0,508
Asymp. Sig
. 2-tailed 0,959
Sumber: Data primer diolah, 2016 Tabel Hasil Uji Normalitas karyawan
Unstandardized Residual
N 232
Kolmogorov-Smirnov Z 0,939
Asymp. Sig
. 2-tailed 0,341
Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan hasil uji normalitas pada Manajer menunjukan bahwa nilai
Kolmogorov-Smirnov
sebesar sebesar 0,990 dengan nilai signifikan atau
asymp.sig 2-tailed
0,959 0,05
p-value
0,05. karyawan nilai
Kolmogorov-Smirnov
sebesar sebesar 0,939 dengan nilai signifikan atau
asymp.sig 2-tailed
0,341 0,05
p-value
0,05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data residual model regresi terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Tabel Hasil Uji Multikolinearitas Manajer Variabel
Tolerance VIF Keterangan
Upah 0,746
1,341 Bebas multikolinearitas
Insentif 0,538
1,858 Bebas multikolinearitas
Disiplin Kerja 0,746
1,340 Bebas multikolinearitas
Motivasi 0,516
1,940 Bebas multikolinearitas
Sumber: Data primer diolah, 2016
8
Tabel Hasil Uji Multikolinearitas karyawan Variabel
Tolerance VIF Keterangan
Upah 0,879
1,138 Bebas multikolinearitas
Insentif 0,968
1,033 Bebas multikolinearitas
Disiplin Kerja 0,995
1,005 Bebas multikolinearitas
Motivasi 0,902
1,109 Bebas multikolinearitas
Sumber: Data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil pengujian menunjukkan
bahwa semua variabel memiliki nilai
tolerance value
di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10, dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi penyimpangan
multikolinearitas. c.
Uji Heterokedastisitas
Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas Manajer Variabel
t
hitung
p
-
value
Keterangan
Upah
-0,823 0,430
BebasHeteroskedastisitas Insentif
1,535 0,156
BebasHeteroskedastisitas Disiplin Kerja
0,439 0,670
BebasHeteroskedastisitas Motivasi
-0,551 0,593
BebasHeteroskedastisitas Sumber: Data primer diolah, 2016
Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas
karyawan
Variabel t
hitung
p
-
value
Keterangan
Upah
-2,106 0,066
BebasHeteroskedastisitas Insentif
1,348 0,179
BebasHeteroskedastisitas Disiplin Kerja
1,316 0,189
BebasHeteroskedastisitas Motivasi
0,507 0,613
BebasHeteroskedastisitas Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model penduga,
dimana tidak ada nilai t
hitung
yang signifikan atau p-
value
0,05. Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas.
4.3 Analisis Regresi Linier Berganda