Perkembangan Upah Minimum Kota

Median, Maximum dan Minimum masing-masing sebesar, 13.78491, 13.74052, 14.33728, 13.45884. Pada uji statistik deskriptif di atas juga diperoleh nilai mean, dan nilai Skewness yang positif untuk semua variabel. Sedangkan untuk nilai standar deviasinya juga menunjukan nilai yang lebih kecil dari pada mean. Standar deviasi merupakan cerminan dari rata-rata penyimpangan data dari mean. Standar deviasi dapat menggambarkan seberapa besar variasi data, dimana jika nilai standar deviasi lebih besar dari nilai mean berarti nilai mean merupakan representasi yang buruk dari keseluruhan data. Namun, jika nilai standar deviasinya lebih kecil dari niali mean, hal ini menunjukkan bahwa nilai mean dapat digunakan sebagai representasi dari keseluruhan data. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah data penel dengan medel analisis Random Effect yang diselesaikan melalui program statistik komputer, yaitu Eviews 9.0. Hasil dari pengolahan data yang disajikan pada bab ini merupakan hasil estimasi terbaik karena telah memenuhi kriteria teori ekonomi, statistik maupun ekonometri. Hasil estimasi ini diharapkan mampu menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi maka terdapat problem Multikolinelitas. Multikolinearitas dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel bebas dapat dinyatakan sebagai kombinasi kolinier dari variabel yang lainya. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya Multikolinelitas yaitu cukup tinggi 0,7 – 0,1, tetapi uji-t untuk masing- masing koefisien regresi nya tidak signifikan. Tabel 5.2 Uji Multikoleritas Sumber : Hasil pengolahan data panel menggunakan Eviews Berdasarkan pengujian metode korelasi persial antar variabel independen di atas, diperoleh hasil bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan nilai matriks covarians kurang dari 0,9. 2. Uji Heterokedastistas Menurut Ghozali 2001, uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance resideul antara satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heterokeastisitas pada penelitian ini menggunakan Uji Park. Uji Park dilakukkan dengan cara menambahkan satu variabel residual kuadrat, variabel residual baru akan dihitung dengan melakukan regresi. Mendeteksi masalah heterokedastisitas dalam data panel digunakan Uji Park, dimana probabilitas semua variabel indipenden tidak signifikan pada tingkat 5. Keadaan ini menunjukan bahwa adanya varian yang Pengangguran Inflasi JP UMK Pengangguran 4,8355 0,0005 -0,0143 -0,3375 Inflasi 0,0005 0,0001 0,0000 -0,0001 JP -0,0143 0,0000 0,0039 -0,0026 UMK -0,3375 -0,0001 -0,0026 0,0269 sama atau terjadi homoskedastisitas antara nilai-nilai variabel independen dengan residual setiap variabel itu sendiri Var Ui= . Berikut ini output hasil Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Park yang ditunjukan pada Tabel dibawah ini: Tabel 5.3 Uji Heterokedastistas dengan Uji Park Sumber : Hasil pengolahan data panel menggunakan Eviews Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas signifikan semua penelitian ini lebih besar dari 5 0,05, maka dari itu data regresi penelitian ini tidak terdapat masalah heterokedartistas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan sebagai varian independen pada penelitian ini terbebas dari masalah heterokedastistas.

C. Pemilihan Model

Dalam pengujian data panel, terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan yaitu, pendakatan kuadrat terkecil ordinarypooled least square, pendekatan efek tetap fixed effect, dan pendekatan efek acak random effect. Pertama, dalam menentukan pemilahan model yang akan digunakan antara pooled atau fixed effect dilakukan uji chow. Kemudian, apabila diketahui nilai F statistic pada uji chow signifikan maka dilanjutkan melakukan uji hausman untuk menentukan antara metode fixed effect atau random effect. Variabel Prob. C 0,2190 Inflasi 0,0633 JP 0,5295 UMK 0,1546

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI LAMPUNG (PERIODE 2009-2015)

4 52 129

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KOTA-KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka Di Kota-Kota Provinsi Jawa Tengah.

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KOTA-KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka Di Kota-Kota Provinsi Jawa Tengah.

0 3 16

DAFTAR PUSTAKA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka Di Kota-Kota Provinsi Jawa Tengah.

0 6 4

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Jawa Tengah Tahun 1991 Sampai 2011.

0 2 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Jawa Tengah Tahun 1991 Sampai 2011.

0 1 16

ANALISIS FAKTOR PENENTU PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 1991– 2013.

1 3 80

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengangguran di provinsi Jawa Timur tahun 2011-2014 COVER

0 0 14

Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran terbuka di propinsi Jawa Tengah tahun 2008 - 2013 AWAL

0 1 16

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 Menggunakan Regresi Spasial

0 1 7