Latar Belakang Penelitian ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN TERBUKA DI KOTA-KOTA PROVINSI JAWA TENGAH (PERIODE 2010-2015)
industri-industri yang ada belum mampu menyerap angkatan kerja yang semakin bertambah. Sehingga meskipun sudah dilakukan perluasan industri
untuk meningkatkan output tidak juga dapat mengatasi masalah ketenagakerjaan Todaro, 1998
Tujuan utama dari upaya pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan yang setinggi-tingginya, harus juga menghilangkan atau
mengurangi jumlah ketimpangan pendapatan, tingkat pengangguran, kemiskinan, serta menyediakan banyak kesempatan kerja bagi penduduk dan
memakmurkan masyarakt. Kemakmuran tersebut dapat di nilai melalui indikator pengukur prestasi kegiatan ekonomi yaitu: 1 Pendapatan Nasional,
2 Tingkat Inflasi 3 Neraca perdagangan dan neraca pembayaran 4 Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran. Sukirno,2010.
Permasalahan strategis di pemerintahan kota yang ada di Jawa Tengah tidak jauh berbeda dengan permasalahan yang dihadapi pemerintah pusat,
yakni masih tingginya angka pengangguran. Masalah pengangguran menjadi suatu persoalan yang perlu segera dipecahkan. Karena, jumlah penduduk yang
semakin meningkat setiap tahunnya tentu saja membawa dampak jumlah angkatan kerja yang semakin bertambah. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa
jumlah orang yang mencari pekerjaan akan meningkat. Maka, perlu adanya perluasan lapangan pekerjaan.
Kaum klasik berpendapat, bahwa semakin banyak jumlah penduduk suatu negara akan barakibat pada penurunan jumlah pendapatan nasional, dan
hal tersebut akan berdampak secara tidak langsung pada tingkat
pengangguran. Kenaikan jumlah penduduk pada suatu negara akan menyebabkan lonjakan angkatan kerja dan sempitnya lapangan pekerjaan.
Besarnya jumlah angkatan kerja dan tingkat pengangguran menunjukkan besarnya jumlah peduduk yang harus diikutsertakan dalam prosos
pembangunan karena banyaknya angkatan kerja dan pengangguran adalah bagian dari penduduk yang dapat menggerakkan proses ekonomi.
Tabel 1.1
Jumlah penduduk di Kota-Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2015
Tahun No
Kota 2013
2014 2015
1 Kota Semarang
1.644.800 1.672.999
1.701.110 2
Kota Surakarta 507.825
510.077 512.230
3 Kota Magelang
119.935 120.373
120.790 4
Kota Pekalongan 290.870
293.704 296.400
5 Kota Salatiga
178.594 181.193
183.820 6
Kota Tegal 243.860
244.998 246.120
7 Jumlah
2.985.884 3.023.344
3.060.470 Sumber:BPS Jawa tengah dalam angka 2016
Tabel 1.1 diatas merupakan data jumlah penduduk di kota-kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013-2015. Berdasarkan data di atas,
pada tahun 2013 jumlah penduduk kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah adalah sebanyak 2.985.884 jiwa, di tahun 2014 sebanyak 3.023.344 jiwa dan
di tahun 2015 sebanyak 3.060.470 jiwa. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan jumlah penduduk pada setiap tahunnya di enam kota yang ada di
Provinsi Jawa Tengah.
Gambar 1.2
Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota-Kota Jawa Tengah Tahun 2014-2015
7.76 6.16
7.38 5.42
4.46 9.2
5.77 4.53
6.43 4.1
4.43 8.06
2 4
6 8
10 Kota Semarang
Kota Surakarta Kota Magelang
Kota Pekalongan Kota Salatiga
Kota Tegal
2015 2014
Sumber:BPS Jawa tengah dalam angka 2016
Gambar 1.2 diatas menunjukkan tingkat pengangguran terbuka di enam kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunun. Seperti yang
terjadi di Kota Semarang, penurunan tingkat pengangguran terbuka mencapai 1,99 pada tahun 2015, sedangkan di kota salatiga tingkat pengangguran
terbuka pada tahun 2015 hanya mengalami penurunan sebesar 0,03 dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tingkat
pengangguran di enam kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan, namun penurunannya masih sangat sedikit.
Provinsi Jawa Tengah mempunyai 6 kota dan 29 kabupaten. Kota-kota tersebut yaitu, Kota Semarang, Kota Tegal, Kota Magelang, Kota Surakarta,
Kota Salatiga, dan Kota Pekalongan. Dari segi demografi, Jumlah penduduk di perkotaan biasanya lebih banyak di bandingkan dengan daerah pedesaan.
Hal ini terjadi karena masyarakat pedesaan melakukan migrasi dan
beranggapan kesempatan kerja di kota lebih besar. Namun, hal ini yang menyebabkan semakin tingginya jumlah penduduk di perkotaan. Hal ini tentu
akan menyebabkan masalah bagi pemerintah maupun sektor swasta dalam menciptakan lapakan pekerjaan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis
memilih judul
sebagai berikut:
“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengangguran Terbuka di Kota-kota Provinsi Jawa
Tengah Periode 2010- 2015”