BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasaran pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kedudukan Direksi dala Perseroan terbatas adalah sebagai pihak yang
memegang kendali penuh terhadap aktivitas perusahaan di dalam perusahaan menjalankan kegiatannya sehari-hari untuk mencapai tujuan
dari perusahaan tersebut. Direksi juga menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang timbul dari segala kebijakannya
terhadap perusahaan yang dipimpinnya baik di dalam maupun di luar pengadilan. Dalam menjalankan fungsinya, direksi bertanggung jawab
kepada Rapat Umum Pemegang Saham disetiap akhir masa kepengurusannya.
2. Jaminan kematian adalah manfaat uang tunai yang dterima oleh ahli waris
pekerja ketika pekerja tersebut meninggal dunia bukan akibat dari kecelakaan kerja. Jaminan kematian diselenggarakan secara nasional
berdasarkan berdasarkan prinsip asuransi sosial dengan tujuan untuk memberikan santunan kematian yang dibayarkan kepada ahli waris pekerja
yang meninggal dunia. Jaminan Kematian merupakan salah satu program dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang hadir
menggantikan kedudukan PT Persero Jamsostek. 3.
Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 enam bulan di Indonesia wajib mengikuti program jaminan sosial. Bahkan
terhadap pihak pemberi kerja juga diwajibkan untuk mendaftarkan dirinya dan pekerjanya beserta anggota keluarganya kepada Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial sesuai dengan program yang diikuti. berdasarkan hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian yang dilakukan melalui wawancara, syarat dan mekanisme pendaftaran serta pembayaran Jaminan Kematian sesuai dengan yang telah
ditentukan oleh peraturan yang berlaku, yaitu, terhadap pendaftarannya dilakukan oleh pihak Direksi PT. Daya Labuhan Indah, dengan iuran
sebesar 0,30 nol koma tiga puluh persen dari gajiupah yang diterima oleh pekerja tersebut. Dan untuk pemenuhan Jaminan Kematian, pihak
Direksi PT Daya Labuhan Indah memprioritaskan pemenuhan dari pihak pemberi kerja terlebih dahulu tanpa harus menunggu pemenuhan dari
pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial terlebih dahulu. Terhadap pekerja penerima upah tidak ada resiko yang berarti ketia ia tidak terdaftar
dalam Program Jaminan Sosial Nasional terkhusus Jaminan Kematian, dikarenakan sudah menjadi kewajiban dari pemberi kerja untuk mengurusi
hal terkait dengan Jaminan Sosial Nasional termasuk Jaminan Kematian. Resiko timbul terhadap pekerjapeserta bukan penerima upah, dikarenakan
pendaftaran terhadap program Jaminan Sosial Nasional merupakan inisiatif dari peserta itu sendiri, sehingga ketika ia tidak mendaftarkan
dirinya, terkhusus pada program Jaminan Kematian maka ia tidak akan mendapat manfaat dari program Jaminan Kematian, lain halnya ketika
peserta hanya menunggak iuran, ahli waris dapat memperoleh manfaat dari Jaminan Kematian ketika tunggakan iuran dilunasi oelh ahli waris.
B. SARAN