KESIMPULAN Tanggung Jawab Direksi PT. Daya Labuhan Indah Dalam Pemenuhan Jaminan Kematian Bagi Pekerja Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasaran pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kedudukan Direksi dala Perseroan terbatas adalah sebagai pihak yang memegang kendali penuh terhadap aktivitas perusahaan di dalam perusahaan menjalankan kegiatannya sehari-hari untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. Direksi juga menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang timbul dari segala kebijakannya terhadap perusahaan yang dipimpinnya baik di dalam maupun di luar pengadilan. Dalam menjalankan fungsinya, direksi bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham disetiap akhir masa kepengurusannya. 2. Jaminan kematian adalah manfaat uang tunai yang dterima oleh ahli waris pekerja ketika pekerja tersebut meninggal dunia bukan akibat dari kecelakaan kerja. Jaminan kematian diselenggarakan secara nasional berdasarkan berdasarkan prinsip asuransi sosial dengan tujuan untuk memberikan santunan kematian yang dibayarkan kepada ahli waris pekerja yang meninggal dunia. Jaminan Kematian merupakan salah satu program dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang hadir menggantikan kedudukan PT Persero Jamsostek. 3. Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 enam bulan di Indonesia wajib mengikuti program jaminan sosial. Bahkan terhadap pihak pemberi kerja juga diwajibkan untuk mendaftarkan dirinya dan pekerjanya beserta anggota keluarganya kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sesuai dengan program yang diikuti. berdasarkan hasil Universitas Sumatera Utara penelitian yang dilakukan melalui wawancara, syarat dan mekanisme pendaftaran serta pembayaran Jaminan Kematian sesuai dengan yang telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku, yaitu, terhadap pendaftarannya dilakukan oleh pihak Direksi PT. Daya Labuhan Indah, dengan iuran sebesar 0,30 nol koma tiga puluh persen dari gajiupah yang diterima oleh pekerja tersebut. Dan untuk pemenuhan Jaminan Kematian, pihak Direksi PT Daya Labuhan Indah memprioritaskan pemenuhan dari pihak pemberi kerja terlebih dahulu tanpa harus menunggu pemenuhan dari pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial terlebih dahulu. Terhadap pekerja penerima upah tidak ada resiko yang berarti ketia ia tidak terdaftar dalam Program Jaminan Sosial Nasional terkhusus Jaminan Kematian, dikarenakan sudah menjadi kewajiban dari pemberi kerja untuk mengurusi hal terkait dengan Jaminan Sosial Nasional termasuk Jaminan Kematian. Resiko timbul terhadap pekerjapeserta bukan penerima upah, dikarenakan pendaftaran terhadap program Jaminan Sosial Nasional merupakan inisiatif dari peserta itu sendiri, sehingga ketika ia tidak mendaftarkan dirinya, terkhusus pada program Jaminan Kematian maka ia tidak akan mendapat manfaat dari program Jaminan Kematian, lain halnya ketika peserta hanya menunggak iuran, ahli waris dapat memperoleh manfaat dari Jaminan Kematian ketika tunggakan iuran dilunasi oelh ahli waris.

B. SARAN