9. Kurs Valas
Kurs Valas menggambarkan ukuran nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing. Hal ini menunjukkan harga dari mata uang lokal
terhadap mata uang asing. Misalkan kurs rupiah terhadap dolar Amerika adalah Rp. 13.000,-, hal ini memberi arti bahwa untuk mendapatkan 1 USD
dibutuhkan Rp. 13.000,- Apabila kurs tersebut berubah menjadi Rp. 13.500,- 1USD ini berarti dolar mengalami apresiasi terhadap rupiah, dan sebaliknya
rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar. Pergerakan kurs ini sangat berpengaruh pada kegiatan ekonomi suatu
bangsa. Misal rupiah mengalami depresiasi, hal ini akan berdampak pada harga produk yang diekspor menjadi murah, sehingga permintaan asing akan
produk tersebut meningkat. Jika untuk membuat produk tersebut menggunakan bahan baku dan tenaga kerja lokal, maka peningkatan
permintaan produk tersebut akan menguntungkan perusahaan, dan hal ini akan mempengaruhi harga saham akan meningkat dan tentu
return
yang diperoleh investor akan meningkat.
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menunjukan hasil beragam mengenai
return
saham, berikut adalah hasil penelitian terdahulu :
1. Fitri Yunina, dkk melakukan penelitian pada tahun 2013 dengan
menggunakan risiko sistematik,
leverage
, dan laba sebagai variabel bebas dan
return
saham sebagai variabel terikat. Populasi yang digunakan adalah perusahaan Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak
42 perusahaan periode 2007- 2011. Analisis data menggunakan regresi linier berganda menunjukan hasil bahwa variabel risiko sistematik berpengaruh
positif terhadap
return
saham,
leverage
berpengaruh negatif terhadap
return
saham, dan laba berpengaruh positif terhadap
return
saham.
2. Desi Arista melakukan penelitian pada tahun 2012dengan judul analisis
faktor-faktor yang mempengaruh
return
saham, penelitian ini menggunkan
return on asset , debt to equity ratio, earning per share,
dan
price to book value
sebagai variabel independen dan
return
saham sebagai variabel dependen. Obyek yang digunakan adalah perusahaan manufaktur di BEI
periode 2005-2009. Analisis data yang digunakan menggunakan regresi linier berganda menunjukan hasil bahwa ROA tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap
return
saham, DER berpengaruh negatif signifikan terhadap
return
saham, EPS tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
return
saham, PBV memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
return
saham. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Budi Prasetyo supadi dan M. Nuryatno Amin, 2012 dengan menggunkan Judul pengaruh faktor fundamental EPS,
ROE, DER dan Risiko sistematis beta saham sebagai variabel independen Penelitiannya menggunakan obyek perusahaan yang terdaftar di BEI yang
tergabung dalam JII periode 2008 sampai 2011. Alat analisis yang digunakan adalah regresi liner berganda. Dalam penelitian tersebut dikemukakan bahwa
EPS, ROE, berpengaruh positif namun tidak signifikan, DER berpengaruh
negatif tidak signifikan dan beta saham berpengaruh positif tidak signifikan.
4. Meri Arisandi melakukan penelitian pada tahun 2014 dengan menggunakan
ROA, DER, CR, Inflasi dan Kurs sebagai variabel bebas dan
return
saham sebagai variabel terikat. Populasi yang digunakan adalah perusahaan industri
makanan dan minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008- 2012. Analisis data menggunakan regresi linier berganda menunjukan hasil
bahwa variabel ROA, Inflasi dan Kurs mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
return
saham, sedangkan variabel DER dan CR tidak berpengaruh signifikan terhadap
return
saham.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Ellen Rusliati dan Syarah Nurul Fathoni , 2011
dengan menggunkan Judul inflasi, suku bunga deposito, dan
return
pasar sebagai variabel independen dan
return
saham sebagai variabel dependen. Penelitiannya menggunakan obyek perusahaan industri barang konsumsi
periode 2006 sampai 2009. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Dalam penelitian tersebut dikemukakan bahwa inflasi dan suku
bunga deposito berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
return
saham,
sedangkan
return
pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return
saham.
6.
SatrioAdiWibowo dan Sudarno
melakukan penelitian pada tahun 2013 dengan judul analisis pengaruh variabel fundamental, risiko sistematis, jenis
perusahaan sebagai variabel independen dan
return
saham sebagai variabel dependen. Obyek yang digunakan adalah perusahaan manufaktur di BEI
periode 2009-2011. Analisis data yang digunakan menggunakan regresi linier berganda menunjukan hasil bahwa ROA tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap
return
saham, DER berpengaruh positif signifikan terhadap
return
saham, inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
return
saham, jenis industri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
return
saham. 7.
Anis Sutriani melakukan penelitian pada tahun 2014 menggunkan judul Pengaruh profitabilitas ROA,
Leverage
DER, Likuiditas
cash ratio
, terhadap
return
saham dan nilai tukar sebagai variabel moderasi
.
Penelitian ini mengambil sampel pada saham LQ-45 selama periode 2008-2011. Analisis
data yang dipakai menggunkan regresi linier berganda. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa ROA memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
return
saham, DER memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
return
saham,
cash ratio
tidak berpengaruh terhadap
return
saham, nilai tukar tidak mampu memoderasi ROA, DER, terhaap
return
saham.
C. Penurunan Hipotesis