Gambaran Umum Obyek Penelitian Hasil Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Obyek dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur dari tahun 2012 sampai 2014.Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan metode purposive sampling. Adapun prosedur pemilihan sampel adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel Keterangan 2012 2013 2014 Perusahaan manufaktur yang listing di BEI 134 137 142 Perusahaan yang mengalami rugi 26 30 31 Perusahaan yang tidak membagikan dividen 45 44 51 Perusahaan yang tidak memiliki informasi harga saham 4 4 3 TOTAL 59 59 57 Total perusahaan yang memenuhi kriteria 175 Data outlier 5 2 2 Jumlah data 166 Sumber: data yang diolah Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh total sampel sebanyak 166 perusahaan, dengan menggunakan periode pengamatan selama tahun 2012-2014. Lampiran 1

B. Hasil Penelitian

1. Statistik Deskriptif Adapun statistik deskriptif disajikan dalam Tabel 4.2.Tabel berikut memberikan gambaran statistik deskriptif dari setiap variabel khususnya jumlah pengamatan, nilai minimum, maksimum, rata-rata, standar deviasi. Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif N Minimum Maksimum Mean Standar deviasi DER 166 -1,00 3,19 0.8227 0,64241 ROA 166 .00 .66 .1081 .0960 Beta 166 -.46 .85 -.0186 .1706 Kurs 166 .00 .00 .001 .00001 Return_Saham 166 -.85 3.55 .2126 .54079 Valid N 166 Sumber :Analisis Data, Lampiran 3 Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa hasil statistik deskriptif untuk setiap variabel yang digunakan dalam model penelitian dengan jumlah sampel pengamatan sebanyak 166 perusahaan. 2. Analisis Regresi Linier Berganda Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh DER, ROA, Beta_Sahamterhadap return saham pada perusahaan sektor manufaktur. Hasil regresi dapat dilihat dalam tabel 4.3 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Regresi Model Koefi. B Std. Error T Sig. Konstanta -1.024 .348 -2.941 .004 DER -.025 .064 -.384 .702 ROA 1.163 .441 2.636 .009 BETA .049 .240 .204 .838 KURS 12753.693 3818.146 3.340 .001 F hitung 5.487 Sig. F .000 Adjusted R 2 0,098 N 166 Variabel dependen Return_Saham Sumber : Analisis Data, Lampiran 3 Berdasarkan tabel 4.3 Persamaan regresi yang didapat dari hasil perhitungan adalah sebagai berikut: Return_Saham = -1.024-0,025DER + 1,163ROA + 0,049 BETA + 12.753,69KURS + e Persamaan regresi diatas mengandung makna sebagai berikut : a. Nilai konstanta sebesar -1,024 menyatakan jika Debt to Equity Ratio DER, Return on asset ROA, BETA danKurssama dengan 0 nol atau tidak mengalami perubahan, maka return saham sebesar -1,024. b. Nilai koefisien regresi debt to equity ratio DER saham sebesar -0,025, berarti apabila variabel independen yang lain dianggap konstan, setiap kenaikan DER sebesar 1 satuan akan menurunkan return saham sebesar 0,025satuan atau sebaliknya. c. Nilai koefisien Return On Asset ROA saham sebesar 1,163 bernilai positif, berarti apabila variabel independen yang lain dianggap konstan, setiap kenaikan ROA sebesar 1 satuan akan menaikan return saham sebesar1,163 satuan atau sebaliknya. d. Nilai koefisien Beta saham sebesar 0,049 bernilai positif, berarti apabila variabel independen yang lain dianggap konstan, setiap kenaikan Beta sebesar 1 satuan akan menaikan return saham sebesar0,049 satuan atau sebaliknya e. Nilai koefisien regresi Kurs sebesar 12.753,69 berarti apabila variabel independen yang lain dianggap konstan, setiap kenaikan Kurs sebesar 1 satuan akan menaikkan return saham sebesar 0,0000784satuan atau sebaliknya. 3. Uji Asumsi klasik Pengujian asumsi klasik yang digunakakan yaitu : uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Uji Normalitas Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Uji normalitas dilakukan dengan melihat nilai Kolmogorov-Smirnov. Apabila nilai Asymp.sig.2-tailed 0,05 maka residual berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat ditunjukan dalam tabel berkut ini : Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Variabel Residual Z Asymp. Sig. 2-tailed Keterangan Residual 1,050 0,220 Tidak Berdistribusi Normal Sumber : Analisis Data, Lampiran 3 Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan hasil nilai kolmogorof-smirnov Z sebesar 3,616 dengan nilai Asymp.Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti data residual tidak terdistribusi secara normal, dapat disimpulkan model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan ada tidaknya multikolinearitas.Jika nilai VIF bernilai 10 maka tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen. Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Independen Collinearity Statistics Kesimpulan Tolerance VIF DER 0,938 1,066 Tidak terjadi Multikolinearitas ROA 0,891 1,123 Tidak terjadi Multikolinearitas BETA 0,951 1,051 Tidak terjadi Multikolinearitas KURS 0,991 1,009 Tidak terjadi Multikolinearitas Sumber : Analisis Data, Lampiran 3 Berdasarkan tabel 4.5 hasil perhitungan VIF menunjukan hasil nilai variabel independen memiliki VIF 10.Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak adanya heteroskedastisitas, pengujian dilakukan dengan menggunakan uji glasjer. Jika nilai signifikansi lebih besar dari α 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada table 4.6 berikut : Tabel 4.6 Uji Heteroskedastisitas Variabel Sig. Keterangan Beta_saham 0,861 Tidak terjadi heteroskedastisitas DER 0,612 Tidak terjadi heteroskedastisitas ROA 0,797 Tidak terjadi heteroskedastisitas Inflasi 0,820 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber : Analisis Data, Lampiran 3 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi variabel independen lebih besar dari 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. d. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam model persamaan regresi, untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala autokorelasi digunakan metode Durbin Watson Test D-W test. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson Keterangan 1,912 Tidak terjadi autokorelasi Sumber : Analisis Data, Lampiran 3 Berdasrkan tabel 4.7 nilai DW yang diperoleh adalah 1,912. Jika dibandingkan dengan nilai tabel Durbin-Watson dengan jumlah observasi 166 perusahaan dan jumlah variabel independen 4 maka diperoleh nilai tabel dl lower = 1,706 dan du upper = 1,799 serta nilai 4-du = 2,200. Maka nilai DW test berada diantara nilai du dan 4-du du dw 4-du sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi ini. 4. Uji Hipotesis a. Uji pengaruh simultan Uji F Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara simultan bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.8 Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 5,789 4 1,447 5,487 0,000 Residual 42,466 161 0,264 Total 48,255 165 Sumber : Analisis Data, Lampiran 3 Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai sig 0,000. Karena nilai sig lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi return saham pada sektor manufaktur. b. Uji Signifikansi Parsial Uji t Berdasarkan pengujian dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Sigmifikansi Parsial Uji t Model Koefi. B Std. Error T Sig. Konstanta -1.024 .348 -2.941 .004 DER -.025 .064 -.384 .702 ROA 1.163 .441 2.636 .009 BETA .049 .240 .204 .838 KURS 12753.693 3818.146 3.340 .001 F hitung 5.487 Sig. F .000 Adjusted R 2 0,098 N 166 Variabel dependen Return_Saham Sumber : Analisis Data, Lampiran 3 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui nilai signifikansi untuk DER sebesar 0,702 , ROA sebesar 0,009, Beta sebesar 0,838 dan Kurs sebesar 0,01. Berdasarkan hasil tersebut uji hipotesis dapat disimpulkan : 1 DER Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien DER adalah -0,025 dan nilai signifikansi sebesar 0,702 lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa DER mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Berdasarkan hal tersebut H 1 yang menyatakan bahwa DER berpengaruh positif signifikan terhadap return saham ditolak. 2 Return On Asset ROA Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien ROA adalah 1,163 positif dan nilai signifikansi sebesar 0,009 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Berdasarkan hal tersebut H 2 yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap return saham diterima. 3 Beta Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien Beta saham adalah 0,049 positif dan nilai signifikansi sebesar 0,838 lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Beta saham berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham. Berdasarkan hal tersebut H 3 yang menyatakan bahwa DER berpengaruh positif signifikan terhadap return saham ditolak. 4 Kurs Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien Kurs adalah 12.753 dan nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Kurs berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Berdasarkan hal tersebut H 4 yang menyatakan bahwa Kurs berpengaruh positif signifikan terhadap return saham diterima. 5. Koefisien Determinasi R 2 Koefisiensi Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1.Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati 1 satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.16 Uji Hasil Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Standar Error of the Estimate 1 0,346 0,120 0,098 0,513 Sumber : Analisis Data, Lampiran 3 Dari tabel diatas diketahui bahwa Adjusted R Square adalah sebesar 0,098 atau sebesar 9,8, yang artinya variabel independen beta saham, DER, ROA, inflasi hanya mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen return saham sebesar 9,8 saja dan sisanya sebesar 90,2 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-2013

1 50 91

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Pengaruh Pertumbuhan Laba, Return on Asset, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan Terhadap Loan to Deposit Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Effek Indonesia

1 76 125

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70

Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi, Debt to Equity Ratio, Return on Asset dan Beta Saham terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ - 45 Di Bursa Efek Indonesia)

1 86 133