Pengujian Hipotesis Kedua dan Pembahasannya

mengakomodasi dan meningkatkan pendapat usulan rakyat dan adanya sistem pemberian informasi kepada publik yang dapat meningkatkan kebijakan transparansi anggaran, artinya dengan adanya pengumuman kebijakan anggaran kepada masyarakat, kemudahan masyarakat mengakses dokumen publik tentang anggaran dan laporan pertanggung jawaban tahunan tepat waktu tidak serta merta menyebabkan pengetahuan anggaran anggota dewan semakin baik khususnya dalam pengawasan keuangan daerah. Dari pengujian di atas, hasil penelitian ini tidak mendukung terhadap hipotesis kedua yang menyatakan tranparansi kebijakan publik berpengaruh positif signifikan terhadap hubungan antara pengetahuan anggaran anggota dewan dengan pengawasan keuangan daerah. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Isma 2007 yang menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan anggaran anggota dewan dalam rangka keuangan daerah; partisipasi masyarakat, transparansi kebijakan publik. c. Uji Kecenderungan Model Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik memiliki kecenderungan lebih besar sebagai variabel moderating dibandingkan sebagai variabel independen. Hal ini ditunjukkan dari hasil regresi moderating pada tabel IV.13 yang memiliki nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,109 10,9 lebih tinggi dibandingkan dengan partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik sebagai variabel independen yang memiliki nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,102 ditunjukkan pada tabel IV.14 dalam mempengaruhi variabel pengawasan keuangan daerah.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengaruh pengetahuan anggaran anggota dewan terhadap pengawasan keuangan daerah tidak dimoderasi oleh partisipasi masyarakat artinya adanya partisipasi masyarakat tidak serta merta dapat meningkatkan pengetahuan anggaran anggota dewan dalam melakukan pengawasan keuangan daerah. Hasil ini mengindikasikan bahwa pengaruh pengetahuan anggaran anggota dewan terhadap penyusunan anggaran tidak diperkuat dengan adanya partisipasi masyarakat sehingga keterlibatan masyarakat dalam memberikan masukan saat penyusunan arah dan kebijakan umum APBD, kritik dan saran masyarakat dapat menentukan strategi dan prioritas APBD, partisipasi publik menjadi dasar dalam menyusun APBD, saran dan kritik dari masyarakat dijadikan pertimbangan untuk merevisi anggaran serta jika terjadi perubahan kebijakan dalam hal APBD biasanya dewan mensosialisasikan dan masyarakat mendapatkan informasi tidak berdampak pada pengaruh pengetahuan anggaran anggota dewan terhadap pengawasan keuangan daerah artinya adanya partisipasi masyarakat tidak serta merta dapat meningkatkan pengetahuan anggaran anggota dewan dalam melakukan pengawasan keuangan daerah. Hal ini bisa terjadi, peneliti menduga bahwa anggota dewan umumnya merupakan anggota dewan baru sehingga pengetahuan dalam menyusun anggaran memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam menjalankan fungsi pengawasan 49

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN VARIABEL MODERATOR PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK DI P

0 3 13

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (St

0 5 19

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (St

0 5 17

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel Modera

0 10 22

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel Modera

1 5 14

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (St

0 2 17

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah Dengan Variabel Pemoderasi Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (St

0 1 14

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN VARIABEL MODERATOR PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK (Stu

0 0 14

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DEWAN TENTANG ANGGARAN TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODE

0 1 15

PENGARUH PENGETAHUAN DEWAN TENTANGANGGARANTERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH(APBD), Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD), dengan Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik Sebagai Variabel M

0 2 16