commit to user
2
kekasaran permukaan benda yang dihasilkan oleh proses pemesinan. Metode Taguchi Taguchi Method adalah salah satu metode yang banyak digunakan
untuk mengetahui kondisi optimal dari parameter pemesinan terhadap kekasaran permukaan benda kerja, sehingga diharapkan terjadi perbaikan kualitas dan proses
suatu barang. Optimasi parameter proses pemesinan pada mesin milling perlu
dilakukan agar kekasaran permukaan yang diinginkan dapat dicapai dalam waktu yang paling singkat. Operator mesin perkakas hingga kini masih dihadapkan pada
masalah penentuan parameter pemesinan seperti cutting speed, feedrate dan depth of cut yang optimum terutama pada operasi finishing. Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi berupa tolok ukur parameter optimal suatu operasi pemesinan. Operasi pemesinan yang dipilih adalah proses endmilling surface
dengan metode Taguchi. Analisis data metode Taguchi dibantu menggunakan software Qualitek.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, terdapat beberapa permasalahan utama yang berhubungan dengan kekasaran pada proses pemesinan
CNC Milling. Masalah–masalah tersebut antara lain : 1.
Penentuan parameter pemesinan seperti spindle speed, federate, dan depth of cut yang optimum terutama pada operasi pemesinan CNC milling.
2. Pengaruh penambahan coolant terhadap kekasaran permukaan logam.
3. Penentuan parameter pemotongan sesuai material benda kerja struktur dan
kekerasan dan karakteristik alat potong geometri, jumlah mata sayat, dan material alat potong.
C. Batasan Masalah
Agar pembahasannya tidak terlalu luas dan menyimpang dari permasalahan, maka lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut :
1. Material uji adalah carbon steel ST 40 dengan komposisi dan nilai kekerasan
yang telah diketahui berdasarkan pengujian dan aspek metalurgi tidak
commit to user
3
dibahas. 2.
Parameter kondisi pemotongan didasarkan pada rekomendasi pahat insert dan mesin CNC Milling ZK 7040.
3. Parameter pemesinan terdiri atas: kecepatan putaran spindel n rpm,
kecepatan pemakanan f mmrev, kedalaman pemakanan a mm, dan kondisi pemotongan basah dan kering.
4. Analisis hanya dilakukan pada parameter pemesinan yang diaplikasikan.
5. Proses pengukuran dilakukan hanya pada kekasaran permukaan.
6. Analisis kekasaran permukaan dilakukan pada kekasaran permukaan rata-rata
Ra.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut dapat ditentukan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh kecepatan spindle terhadap tingkat kekasaran permukaan
logam hasil proses pemesinan CNC milling type ZK 7040 pada material baja ST 40?
2. Adakah pengaruh kecepatan pemakanan terhadap tingkat kekasaran
permukaan logam hasil proses pemesinan CNC milling type ZK 7040 pada material baja ST 40?
3. Adakah pengaruh kedalaman pemakanan terhadap tingkat kekasaran
permukaan logam hasil proses pemesinan CNC milling type ZK 7040 pada material baja ST 40?
4. Adakah pengaruh cairan pendingin terhadap tingkat kekasaran permukaan
logam hasil proses pemesinan CNC milling type ZK 7040 pada material baja ST 40?
5. Dengan menggunakan metode Taguchi, parameter manakah yang
menghasilkan nilai kekasaran optimal pada proses pemesinan CNC milling type ZK 7040 pada material baja ST 40?
commit to user
4
E. Tujuan Penelitian