Prediksi Nilai Interval Kepercayaan Analisis Signal to Noise Ratio Rasio SN

commit to user 53 Berdasarkan rangkuman hasil Uji F untuk anava dua jalan pada Tabel 16 dapat diambil keputusan uji sebagai berikut: a. F observasi = 50,338 dan dengan taraf signifikasi 1, F tabel = 6,01 sehingga F observasi F tabel . Jadi kecepatan spindel berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kekasaran material baja ST 40 hasil proses pemesinan CNC milling type ZK 7040. Hipotesis pertama dapat diterima. b. F observasi = 18,647 dan dengan taraf signifikasi 1, F tabel = 6,01 sehingga F observasi F tabel . Jadi kecepatan pemakanan berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kekasaran material baja ST 40 hasil proses pemesinan CNC milling type ZK 7040. Hipotesis kedua dapat diterima. c. F observasi = 17,501 dan dengan taraf signifikasi 1, F tabel = 6,01 sehingga F observasi F tabel . Jadi kedalaman pemakanan berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kekasaran material baja ST 40 hasil proses pemesinan CNC milling type ZK 7040. Hipotesis ketiga dapat diterima. d. F observasi = 30,77 dan dengan taraf signifikasi 1, F tabel = 6,01 sehingga F observasi F tabel . Jadi cairan pendingin berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kekasaran material baja ST 40 hasil proses pemesinan CNC milling type ZK 7040. Hipotesis keempat dapat diterima.

2. Prediksi Nilai

Kekasaran Permukaan Prediksi nilai kekasaran optimum dilakukan untuk mengetahui perkiraan nilai kekasaran permukaan rata-rata yang mungkin bisa dicapai dari hasil eksperimen. Penghitungan nilai prediksi sebagai berikut: = + A − + B − + C − + D − = A + B + C + D − 3y = 0,57 + 1,12+ 1,14 + 0,56 – 3x0,88 = 0,75 µm commit to user 54

3. Interval Kepercayaan

Kekasaran Permukaan Rata-rata = ℎ 1 + ℎ + ,, − = 9.3 1 + 8 = 3 r = jumlah replikasi 0 = ±23 4,4 ; ; 7 .89 . : 1 ; 0 = ±26,01.0,013. 1 3? = ± 0,16 Interval kepercayaan untuk kekasaran permukaan rata-rata adalah: Ra prediksi - CI ≤ Ra prediksi ≤ Ra prediksi + CI 0,75 – 0,16 ≤ 0,75 ≤ 0,75 + 0,16 0,59 ≤ 0,75 ≤ 0,91 Didapat kekasaran optimal dari parameter proses proses CNC milling type ZK 7040 pada material baja ST 40, yaitu pada Interval kekasaran permukaan = 0,75 ± 0,16 µm .

4. Analisis Signal to Noise Ratio Rasio SN

Penggunaan rasio SN adalah sebagai kriteria pemilihan parameter yang meminimumkan “error variance” yaitu variansi yang disebabkan oleh faktor- faktor yang tidak dapat dikendalikan. Selain itu, rasio SN juga digunakan untuk memilih faktor-faktor yang memiliki kontribusi pada pengurangan variansi suatu respon. Untuk mendapatkan rasio SN dari desain parameter, Taguchi menggunakan ANAVA analisis varian untuk memperkirakan rasio SN untuk mengidentifikasi setting parameter kontrol yang akan menghasilkan performansi yang kokoh robust, sehingga dapat juga untuk menentukan kondisi yang optimal. Karakter kualitas yang diaplikasikan untuk kekasaran permukaan adalah “smaller the better”. commit to user 55 Tabel 17, 18, 19, dan 20 menunjukkan respon kekasaran permukaan rata- rata rasio SN yang dihitung dengan menggunakan software Qualitek-4. Tabel 17. Respon Kekasaran Permukaan Rata-rata Rasio SN Spindle Speed Tabel 18. Respon Kekasaran Permukaan Rata-rata Rasio SN Feed Tabel 19. Respon Kekasaran Permukaan Rata-rata Rasio SN Depth of Cut dan Cutting Condition commit to user 56 Tabel 20. Respon Kekasaran Permukaan Rata-rata Rasio SN Keseluruhan Parameter Parameter Level Selisih maks – min Ranking 1 2 3 1. Spindle speed rpm 2. Feed mmrev 3. Depth of Cut mm 4. Cutting Condition -1,48 1,37 1,18 -0,75 4,05 5,22 3,67 5,00 5,13 1,12 1,84 3,46 6,61 4,10 2,44 5,75 1 3 4 2 Tabel 20 menunjukkan respon kekasaran permukaan rata-rata rasio SN untuk keseluruhan parameter, kecepatan putaran spindel spindle speed menempati peringkat yang pertama, kondisi pemotongan cutting condition menempati peringkat kedua, dan diikuti parameter yang lain. Kecepatan spindel spindle speed memiliki pengaruh yang paling besar terhadap hasil kekasaran permukaan pada proses milling.

5. Analisis Varian Taguchi ANAVA Taguchi Rasio SN Kekasaran