Jenis Penelitian Lokasi Penelitian. Subjek Penelitian Teknik Sampling Rancangan Penelitian

commit to user 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental laboratorik Arief, 2004.

B. Lokasi Penelitian.

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah tikus putih Rattus norvegicus galur Wistar dengan umur kurang lebih 2 bulan jenis kelamin jantan dan berat ± 200 gam.

D. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling , yakni pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Sedangkan pengelompokan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling . Setiap subjek penelitian diberi nomor urut terlebih dahulu kemudian ditulis pada secarik kertas dan dimasukkan ke dalam kotak untuk dikocok. Kemudian diambil satu persatu kertas itu sejumlah ukuran sampel commit to user 25 yang dikehendaki tanpa memasukkan kembali kertas yang telah terambil. Setiap subjek yang nomor urutnya terambil menjadi anggota kelompok sampel Arief, 2004. Sampel akan dibagi menjadi empat kelompok. Besar sampel tiap kelompok dihitung dengan rumus Federer. Penelitian ini membagi sampel menjadi 4 kelompok sehingga t=4. n-1t-1 15 n-14-1 15 3n 18 n 6 Federer, 1974 Keterangan: n = jumlah sampel tiap kelompok t = jumlah kelompok Berdasarkan perhitungan tersebut maka jumlah sampel minimal yang diperlukan adalah 6 ekor tikus putih untuk setiap kelompok percobaan. Peneliti memakai 8 tikus dalam tiap kelompok percobaan. Sehingga besar sampel yang digunakan adalah 32 ekor tikus. commit to user 26

E. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan The Post Uji Only Control Goup Design Arief, 2004. Gambar 6. Rancangan Penelitian Keterangan: K = Kelompok kontrol, tanpa diberi ekstrak kulit buah Delima Merah maupun gelombang elektromagnetik ponsel. P1 = Kelompok perlakuan I, dipapar gelombang elektromagnetik ponsel selama 4 jam setiap hari pada pukul 7.00 sampai 11.00 selama 14 hari. Lama pemaparan mengacu pada penelitian oleh Mailankot dkk 2009 yang dimodifikasi. P2 = Kelompok perlakuan II, diberi ekstrak kulit buah Delima Merah peroral 50 mgKg BB tikushari selama 10 hari sebelum pemaparan dan selama pemaparan gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dipaparkan pada hari ke 11 sampai hari ke 24 selama 4 jam setiap hari pada pukul 7.00 sampai 11.00. P3 = Kelompok perlakuan III, diberi ekstrak kulit buah Delima Merah peroral 50 mgKg BB tikushari selama 10 hari sebelum pemaparan, selama pemaparan, dan 10 hari sesudah pemaparan gelombang elektromagnetik. Paparan gelombang elektromagnetik ponsel diberikan mulai hari ke 11 sampai hari ke 24 selama 4 jam setiap hari pada pukul 7.00 sampai 11.00. HK = Perhitungan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada tikus kelompok kontrol. HP1 = Perhitungan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada tikus kelompok perlakuan I. HP2 = Perhitungan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada tikus kelompok perlakuan II. Sampel tikus 32 K P1 P2 HK HP2 HP1 Bandingkan dengan uji statistik P3 HP3 commit to user 27 HP3 = Perhitungan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada tikus kelompok perlakuan III.

F. Idetifikasi Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

"PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN BERBAGAI VITAMIN (A, C DAN E) TERHADAP JUMLAH ERITROSIT DAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus) YANG DIPAPAR ASAP ANTI NYAMUK BAKAR"

1 9 25

“PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN BERBAGAI VITAMIN (A, C DAN E) TERHADAP JUMLAH ERITROSIT DAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUTIH JANTAN (Rattusnovergicus) YANG DIPAPAR ASAP ANTI NYAMUK BAKAR”

0 13 1

EFEK EKSTRAK KULIT BUAH RAMBUTAN TERHADAP JUMLAH ERITROSIT, KADAR HEMOGLOBIN DAN HEMATOKRIT TIKUS PUTIH YANG DIPAPAR ASAP ROKOK

5 35 101

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA MERAH TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATID DAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS PUTIH YANG DIPAPAR GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PONSEL

3 17 52

Pengaruh Vitamin C Dan E Terhadap Jumlah Eritrosit Dan Kadar Hemoglobin Darah Tikus Putih Yang Dijejas Antinyamuk Elektrik.

0 0 1

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis) TERHADAP KADAR BLOOD UREA NITROGEN TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI PARASETAMOL.

0 1 11

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis) TERHADAP KADAR KREATININ SERUM TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI PARASETAMOL.

0 0 10

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA MERAH (Punica granatum L.) TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATID DAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIPAPAR GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PONSEL.

1 3 52

Efek Pemberian Ekstrak Delima Merah terhadap Kadar SOD dan MDA pada Kultur HUVECs yang dipapar Plasma Preeklampsi

0 0 6

Pengaruh Dosis Ekstrak Air Daun Bayam Merah ( Amaranthus Tricolor L.) terhadap Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin pada Tikus Putih ( Rattus Norvegicus)

0 0 13