commit to user
38
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data rasio yaitu jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin yang dihitung dari tiap sampel darah hewan
uji. Kemudian dicari rerata untuk setiap kelompok perlakuan . Hasil
perhitungan rerata jumlah eritrosit dari setiap kelompok perlakuan berdasarkan data pada lampiran 1 akan disajikan dalam Tabel 4.
Tabel 4.
Rerata Jumlah Eritrosit dari Setiap Kelompok Kelompok Perlakuan
Rerata ± SD x10
4
K 695,38 ± 38,311
P1 627,00 ± 42,393
P2 661,00 ± 63,833
P3 673,57 ± 42,035
Keterangan: K
= Kelompok kontrol, tanpa diberi ekstrak kulit buah Delima Merah maupun gelombang elektromagnetik ponsel.
P1 = Kelompok perlakuan I, dipapar gelombang elektromagnetik ponsel selama 4 jam setiap hari pada pukul 7.00 sampai 11.00
selama 14 hari. Lama pemaparan mengacu pada penelitian oleh Mailankot dkk 2009 yang dimodifikasi.
P2 = Kelompok perlakuan II, diberi ekstrak kulit buah Delima Merah
peroral 50 mgKg BB tikushari selama 10 hari sebelum dan selama pemaparan gelombang elektromagnetik. Gelombang
elektromagnetik dipaparkan pada hari ke 11 sampai hari ke 24 selama 4 jam setiap hari pada pukul 7.00 sampai 11.00.
commit to user
39
P3 = Kelompok perlakuan III, diberi ekstrak kulit buah Delima Merah
peroral 50 mgKg BB tikushari selama 10 hari sebelum pemaparan, selama pemaparan, dan 10 hari sesudah pemaparan
gelombang elektromagnetik. Paparan gelombang elektromagnetik ponsel diberikan mulai hari ke 11 sampai hari ke 24 selama 4 jam
setiap hari pada pukul 7.00 sampai 11.00.
Bila digambarkan dalam bentuk diagam akan didapatkan :
580 600
620 640
660 680
700 720
jumlah eritrosit
K P1
P2 P3
Gambar 7. Diagam Batang Rerata Jumlah Eritrosit
Sedangkan hasil perhitungan rerata kadar hemoglobin dari setiap kelompok perlakuan berdasarkan data pada lampiran 9 akan disajikan dalam
tabel 5.
Tabel 5 . Rerata Kadar Hemoglobin pada Setiap Kelompok
Kelompok Perlakuan Rerata ± SD gdl
K 12,425 ± 0,446
P1 11,600 ± 0,489
P2 11,857 ± 0,378
P3 11,914 ± 0,598
commit to user
40
Bila digambarkan dalam bentuk diagam akan terlihat :
11 11.2
11.4 11.6
11.8 12
12.2 12.4
12.6
KADAR HEMOGLOBIN K
P1 P2
P3
Gambar 8. Diagam Batang Rerata Kadar Hemoglobin
B. Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji t tidak berpasangan menggunakan progam SPSS for Windows Release 16.0 dan
p0,05 dipilih sebagai tingkat minimal signifikansinya. Sebelumnya dilakukan uji normalitas Shapiro-Wilk karena jumlah
sampel kurang dari 50. Didapatkan nilai signifikansi jumlah eritrosit untuk semua kelompok p0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi
kelompok tersebut adalah normal. Berikut ini hasil uji nomalitas Shapiro- Wilk
berdasarkan lampiran 2, disajikan dalam tabel 6.
commit to user
41
Tabel 6. Hasil Uji Shapiro-Wilk Jumlah Eritrosit pada Setiap Kelompok
Kelompok Perlakuan p
K 0,360
P1 0,068
P2 0,120
P3 0,201
Setelah dilakukan uji normalitas, selanjutnya dilakukan uji varians data sekaligus uji t tidak berpasangan untuk kelompok K dan P1 berdasarkan
data pada lampiran 3 disajikan dalam tabel 7.
Tabel 7.
Hasil Uji Levene’s dan Uji t Tidak Berpasangan Jumlah Eritrosit Kelompok K dan P1.
Levene’s test sig. t test sig.
Equal variances assumed 0,976
0,004 Equal variances not assumed
0,005 Pada kotak Uji Levene’s nilai sig = 0,976. Karena nilai p 0,05 maka
varians data kedua kelompok sama. Karena varians data sama, maka untuk melihat hasil uji t memakai hasil pada baris pertama equal variances
assumed . Angka significancy pada baris pertama adalah 0,004.
Setelah itu dilakukan uji varians data sekaligus uji t tidak berpasangan untuk kelompok K dan P2 berdasarkan data pada lampiran 4, disajikan
dalam tabel 8.
Tabel 8. Hasil Uji Levene’s dan Uji t Tidak Berpasangan Jumlah Eritrosit
Kelompok K dan P2 Levene’s test sig.
t test sig. Equal variances assumed
0,167 0,221
Equal variances not assumed 0,244
commit to user
42
Pada kotak Uji Levene’s nilai sig = 0,167. Karena nilai p 0,05 maka varians data kedua kelompok sama. Karena varians data sama, maka untuk
melihat hasil uji t memakai hasil pada baris pertama equal variances assumed
. Angka significancy pada baris pertama adalah 0,221. Setelah itu dilakukan uji varians data sekaligus uji t tidak berpasangan
untuk kelompok K dan P3 berdasarkan data pada lampiran 5, disajikan dalam tabel 9.
Tabel 9. Hasil Uji Levene’s dan Uji t Tidak Berpasangan Jumlah Eritrosit
Kelompok K dan P3. Levene’s test sig.
t test sig. Equal variances assumed
0,550 0,312
Equal variances not assumed 0,316
Pada kotak Uji Levene’s nilai sig = 0,550. Karena nilai p 0,05 maka varians data kedua kelompok sama. Karena varians data sama, maka untuk
melihat hasil uji t memakai hasil pada baris pertama equal variances assumed
. Angka significancy pada baris pertama adalah 0,312. Setelah itu dilakukan uji varians data sekaligus uji t tidak berpasangan
untuk kelompok P1 dan P2 berdasarkan data pada lampiran 6, disajikan dalam tabel 10.
Tabel 10. Hasil Uji Levene’s dan Uji t Tidak Berpasangan Jumlah Eritrosit
Kelompok P1 dan P2. Levene’s test sig.
t test sig. Equal variances assumed
0,927 0,794
Equal variances not assumed 0,794
commit to user
43
Pada kotak Uji Levene’s nilai sig = 0,927. Karena nilai p 0,05 maka varians data kedua kelompok sama. Karena varians data sama, maka untuk
melihat hasil uji t memakai hasil pada baris pertama equal variances assumed
. Angka significancy pada baris pertama adalah 0,794. Setelah itu dilakukan uji varians data sekaligus uji t tidak berpasangan
untuk kelompok P1 dan P3 berdasarkan data pada lampiran 7, disajikan dalam tabel 11.
Tabel 11. Hasil Uji Levene’s dan Uji t Tidak Berpasangan Jumlah Eritrosit
Kelompok P1dan P3. Levene’s test sig.
t test sig. Equal variances assumed
0,641 0,053
Equal variances not assumed 0,053
Pada kotak Uji Levene’s nilai sig = 0,641. Karena nilai p 0,05 maka varians data kedua kelompok sama. Karena varians data sama, maka untuk
melihat hasil uji t memakai hasil pada baris pertama equal variances assumed
. Angka significancy pada baris pertama adalah 0,053. Setelah itu dilakukan uji varians data sekaligus uji t tidak berpasangan
untuk kelompok P2 dan P3 berdasarkan data pada lampiran 8, disajikan dalam tabel 12.
Tabel 12. Hasil Uji Levene’s dan Uji t Tidak Berpasangan Jumlah Eritrosit
Kelompok P2 dan P3. Levene’s test sig.
t test sig. Equal variances assumed
0,196 0,866
Equal variances not assumed 0,872
commit to user
44
Pada kotak Uji Levene’s nilai sig = 0,196. Karena nilai p 0,05 maka varians data kedua kelompok sama. Karena varians data sama, maka untuk
melihat hasil uji t memakai hasil pada baris pertama equal variances assumed
. Angka significancy pada baris pertama adalah 0,866. Untuk melakukan uji t tidak berpasangan data harus terdistribusi normal.
Berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk karena jumlah sampel kurang dari 50 didapatkan nilai signifikansi kadar hemoglobin untuk semua
kelompok p0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi kelompok tersebut adalah normal.Berikut ini hasil uji nomalitas Shapiro-Wilk
berdasarkan data pada lampiran 10.
Tabel 13. Hasil Uji Shapiro-Wilk Kadar Hemoglobin pada Setiap
Kelompok Kelompok Perlakuan
p K
0,094 P1
0,384 P2
0,567 P3
0,943 Setelah itu dilakukan uji varians data sekaligus uji t tidak berpasangan
untuk kelompok K dan P1 berdasarkan data pada lampiran 11, disajikan dalam tabel 14.
Tabel 14. Hasil Uji Levene’s dan Uji t Tidak Berpasangan Kadar
Hemoglobin Kelompok K dan P1 Levene’s test sig.
t test sig. Equal variances assumed
0,716 0,011
Equal variances not assumed 0,011
commit to user
45
Pada kotak Uji Levene’s nilai sig = 0,716. Karena nilai p 0,05 maka varians data kedua kelompok sama. Karena varians data sama, maka untuk
melihat hasil uji t memakai hasil pada baris pertama equal variances assumed
. Angka significancy pada baris pertama adalah 0,011. Setelah itu dilakukan uji varians data sekaligus uji t tidak berpasangan
untuk kelompok K dan P2 berdasarkan data pada lampiran 12, disajikan dalam tabel 15.
Tabel 15. Hasil Uji Levene’s dan Uji Tidak Berpasangan Jumlah Eritrosit
Kelompok K dan P2 Levene’s test sig.
t test sig. Equal variances assumed
0,999 0,068
Equal variances not assumed 0,066
Pada kotak Uji Levene’s nilai sig = 0,999. Karena nilai p 0,05 maka varians data kedua kelompok sama. Karena varians data sama, maka untuk
melihat hasil uji t memakai hasil pada baris pertama equal variances assumed
. Angka significancy pada baris pertama adalah 0,068. Setelah itu dilakukan uji varians data sekaligus uji t tidak berpasangan
untuk kelompok K dan P3 berdasarkan data pada lampiran 13, disajikan dalam tabel 16.
Tabel 16. Hasil Uji Levene’s dan Uji t Tidak Berpasangan Jumlah Eritrosit
Kelompok K dan P3 Levene’s test sig.
t test sig. Equal variances assumed
0,267 0,198
Equal variances not assumed 0,212
commit to user
46
Pada kotak Uji Levene’s nilai sig = 0,267. Karena nilai p 0,05 maka varians data kedua kelompok sama. Karena varians data sama, maka untuk
melihat hasil uji t memakai hasil pada baris pertama equal variances assumed
. Angka significancy pada baris pertama adalah 0,198. Setelah itu uji varians data sekaligus uji t tidak berpasangan untuk
kelompok P1 dan P2 berdasarkan data pada lampiran 14, disajikan dalam tabel 17.
Tabel 17. Hasil Uji Levene’s dan Uji t Tidak Berpasangan Jumlah Eritrosit
Kelompok P1 dan P2 Levene’s test sig.
t test sig. Equal variances assumed
0,695 0,281
Equal variances not assumed 0,273
Pada kotak Uji Levene’s nilai sig = 0,695. Karena nilai p 0,05 maka varians data kedua kelompok sama. Karena varians data sama, maka untuk
melihat hasil uji t memakai hasil pada baris pertama equal variances assumed
. Angka significancy pada baris pertama adalah 0,281. Setelah itu uji varians data sekaligus uji t tidak berpasangan untuk
kelompok P1 dan P3 berdasarkan data pada lampiran 15, disajikan dalam tabel 18.
Tabel 18. Hasil Uji Levene’s dan Uji t Tidak Berpasangan Jumlah Eritrosit
Kelompok P1 dan P3. Levene’s test sig.
t test sig. Equal variances assumed
0,461 0,283
Equal variances not assumed 0,292
commit to user
47
Pada kotak Uji Levene’s nilai sig = 0,461. Karena nilai p 0,05 maka varians data kedua kelompok sama. Karena varians data sama, maka untuk
melihat hasil uji t memakai hasil pada baris pertama equal variances assumed
. Angka significancy pada baris pertama adalah 0, 283. Setelah itu uji varians data sekaligus uji t tidak berpasangan untuk
kelompok P2 dan P3 berdasarkan data pada lampiran 16, disajikan dalam tabel 19.
Tabel 19. Hasil Uji Levene’s dan Uji t Tidak Berpasangan Jumlah Eritrosit
Kelompok P2 dan P3. Levene’s test sig.
t test sig. Equal variances assumed
0,226 0,824
Equal variances not assumed 0,835
Pada kotak Uji Levene’s nilai sig = 0,226. Karena nilai p 0,05 maka varians data kedua kelompok sama. Karena varians data sama, maka untuk
melihat hasil uji t memakai hasil pada baris pertama equal variances assumed
. Angka significancy pada baris pertama adalah 0,824.
commit to user
48
BAB V PEMBAHASAN