Kesimpulan Saran Uraian Tanaman Wortel

5.4.4 Dampak Erupsi Gunung Sinabung terhadap Pendapatan Petani

Besarnya rata-rata pendapatan petani sebelum erupsi Gunung Sinabung sebesar Rp. 53.690.370dengan luas lahan 0,33325 ha dan produksi sebesar 11,797 ton sedangkan sesudah erupsi Gunung Sinabung juga dapat dilihat bahwa rata-rata pendapatan petani sebelum erupsi Gunung Sinabung sebesar Rp. 26.391.995dengan luas lahan 0,289412 ha dan produksi sebesar 9,40823 ton. Terjadi penurunan pendapatan yang di sebabkan menurunnya produksi wortel dan juga menurunnya harga komoditi wortel terebut yang di akibatkan oleh abu vulkanik yang merusak tanaman tersebut. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Secara serempak ketiga faktor produksi yang mempengaruhi sebelum erupsi Gunung Sinabung luas lahan, jumlah biaya pupuk, jumla biaya tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi. Secara parsial jumlah biaya pupuk tidak berpengaruh nyata sedangkan luas lahan dan biaya tenaga kerja berpengaruh nyata 2. Secara serempak ketiga faktor produksi yang mempengaruhi sesudah erupsi Gunung Sinabung luas lahan, jumlah biaya pupukjumla biaya tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi. Secara parsial jumlah biaya pupuk tidak berpengaruh nyata sedangkan luas lahan dan biaya tenaga kerja berpengaruh nyata. Universitas Sumatera Utara 3. Terdapat perbedaan nyata pendapatan petani wortel sebelum erupsi Gunung Sinabung dengan pendapatan petani wortel sesudah erupsi Gunung Sinabung di Kecamatan Berastagi.

6.2 Saran

1. Kepada pemerintah, diharapkan dapat melakukan suatu upaya antisipasi ataupun penanggulangan terhadap penurunan produksi wortel maupun buah dan sayuran lainnya dan juga melakukan upaya untuk menaikkan produksi wortel maupun buah dan sayuran lainnya di Kecamatan Berastagi. 2. Kepada peneliti, selanjutnya diharapkan melakukan penelitian lanjutan mengenai dampak erupsi Gunung Sinabung pada komoditi yang berbeda. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tanaman Wortel

Wortel sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai sumber vitamin A karena memiliki kadar karotena pro vitamin A. Selain itu, wortel juga mengandung vitamin B, vitamin C, serta zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Sosok tanamannya berupa rumput dan menyimpan cadangan makananya di dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna kuning kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis. Klasifikasi dari tanaman wortel dapat dijelaskan sebagai berikut : Divisi : Spermatopyta Sub-divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Umbilliferales Famili : Umbilliferae Spesies : Daucus carota L. Cahyono, 2002. Wortel merupakan salah satu tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin 22 -24 C, lembab, dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti itu biasanya terdapat di daerah berketinggian antara 1200-1500 m dpl. Sekarang wortel sudah dapat ditanam di daerah berketinggian 600 m dpl. Dianjurkan untuk menanam wortel di tanah yang subur, gembur dan kaya humus Universitas Sumatera Utara dengan Ph antara 5,5-6,5. Tanah yang kurang subur masih dapat ditanami wortel asalkan dilakukan pemupukan secara intensif. Kebanyakan tanah dataran tinggi di Indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian, tanah perlu dikapur karena tanah asam akan menghambat perkembagan umbi Ali danRahayu, 1995.

2.2 Gunung Sinabung