5.4 Interpretasi Hasil dan Pembahasan 5.4.1 Pengaruh Luas Lahan terhadap Produksi
Besarnya koefisien regresi luas lahan sebelum erupsi Gunung Sinabung adalah 1,921, artinya setiap kenaikan luas lahan sebesar 1 ha maka akan menyebabkan peningkatan
produksi sebesar 1,921 ton, dengan asumsi variabel lain konstan. Jadi luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi wortel di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.
Besarnya koefisien regresi luas lahan sesudah erupsi Gunung Sinabung adalah 3,281, artinya setiap kenaikan luas lahan sebesar 1ha maka akan menyebabkan peningkatan
produksi sebesar 3,281 ton, dengan asumsi variabel lain konstan. Jadi luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi wortel di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.
Hal ini sejalan dengan penelitian Irmayani Agus dan Noer 2007 yang menyatakan bahwa peningkatan jumlah produksi sebagai akibat peningkatan jumlah areal tanam.
5.4.2 Pengaruh Jumlah Biaya Pupuk terhadap Produksi
Besarnya koefisien regresi jumlah biaya pupuk sebelum erupsi Gunung Sinabung adalah -1,038, artinya setiap kenaikan jumlah biaya pupuk sebesar Rp 1 maka akan
menyebabkan penurunan jumlah produksi sebesar 1,038 ton. Maka jumlah biaya pupuk berpengaruh negatif terhadap produksi wortel di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.
Besarnya koefisien regresi jumlah biaya pupuk sebelum erupsi Gunung Sinabung adalah -5,586, artinya setiap kenaikan jumlah biaya pupuk sebesar Rp 1 maka akan
menyebabkan penurunan jumlah produksi sebesar 5,586 ton. Maka jumlah biaya pupuk berpengaruh negatif terhadap produksi wortel di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.
Hal ini karena jika jumlah biaya pupuk meningkat maka ketersedian untuk pupuk akan dikurangi sehingga jumlah pupuk yang diberikan pada tanaman wortel akan berkurang
dan berkurangnya jumlah pupuk yang diberikan akan mengakibatkan jumlah produksi akan
Universitas Sumatera Utara
turun dikarenakan pupuk merupakan salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan hasil produksi.
5.4.3 Pengaruh Jumlah Biaya Tenaga Kerja terhadap Produksi
Besarnya koefisien regresi jumlah biaya tenaga kerja sebelum erupsi Gunung Sinabung adalah -2,244, artinya setiap kenaikan jumlah biaya tenaga kerja sebesar Rp 1 maka
akan menyebabkan penurunan jumlah produksi sebesar 2,244 ton. Maka jumlah biaya tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap produksi wortel di Kecamatan Berastagi, Kabupaten
Karo. Besarnya koefisien regresi jumlah biaya tenaga kerja sesudah erupsi Gunung
Sinabung adalah -2,2718 artinya setiap kenaikan jumlah biaya tenaga kerja sebesar Rp 1 maka akan menyebabkan penurunan jumlah produksi sebesar 2,2718 ton. Maka jumlah biaya
tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap produksi wortel di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.
Hal ini juga disebabkan apabila jumlah biaya tenaga kerja mengalami kenaikan maka petani akan mengurangi jumlah tenaga kerja. Berkurangnya tenaga kerja tersebut akan
mengakibatkan jumlah produksi akan menurun karena tenaga yang digunakan berkurang. Tenaga kerja juga merupakan salah satu fator yang penting dalam peningkatan hasil produksi.
Universitas Sumatera Utara
5.4.4 Dampak Erupsi Gunung Sinabung terhadap Pendapatan Petani