Pengaruh upah minimum kerja UMK terhadap permintaan listrik Pengaruh rasio elektrifikasi terhadap permintaan listrik rumah

c Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan salah satu indikator perekonomian di suatu daerah atau kota. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi memungkinkan meningkatnya daya beli masyarakat. Meningkatnya PDRB merupakan indikasi membaiknya perekonomian suatu daerah. Dengan semakin tingginya PDRB akan membawa dampak pada pendapatan masyarakat. Yang artinya semakin tinggi pula daya beli masyarakat, maka pemerintah daerah harus tetap mengupayakan terjadinya pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan kestabilan makroekonomi dan mikroekonomi. Walaupun peningkatan PDRB tidak akan membawa dampak secara langsung terhadap konsumsi listrik rumah tangga 900VA, akan tetapi PDRB akan meningkatkan daya beli masyarakat yang nantinya akan membawa dampak secara langsung pada konsumsi listrik rumah tangga 900VA.

2. Pengaruh upah minimum kerja UMK terhadap permintaan listrik

rumah tangga 900VA dalam jangka panjang dan jangka pendek. Hasil estimasi Partial Adjusment Method PAM menunjukkan bahwa variabel upah minimum kerja UMK jangka pendek memiliki hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap permintaan listrik rumah tangga 900VA di Kabupaten Karanganyar. Koefisien variabel upah minimum kerja UMK sebesar -0,017905 dan tidak signifikan pada tingkat signifikansi 5. Besarnya koefisien variabel upah minimum kerja UMK menunjukkan bahwa setiap 1 tarif listrik akan menurunkan permintaan listrik rumah tangga 900VA sebesar 0,017905 persen, dengan ci asumsi variabel - variabel lain konstan. Variabel upah minimum kerja UMK jangka panjang memiliki hubungan yang negatif terhadap permintaan listrik rumah tangga 900VA di Kabupaten Karanganyar. Koefisien variabel upah minimum kerja UMK jangka panjang sebesar - 1,350403. Besarnya koefisien variabel upah minimum kerja UMK menunjukkan bahwa setiap 1 tarif listrik akan menurunkan permintaan listrik rumah tangga 900VA sebesar 1,350403 persen, dengan asumsi variabel - variabel lain konstan. Perubahan upah minimum kerja UMK cenderung mengubah pola konsumsi. Perubahan upah minimum kerja UMK akan mengubah pola konsumsi listrik masyarakat akan penggunaan daya untuk konsumsi listrik. Kemungkinan perubahan daya dari 900 VA berubah ke 1300VA. Hal ini sesuai dengan teori barang inferior yang menunjukkan nilai negatif terhadap pendapatan.

3. Pengaruh rasio elektrifikasi terhadap permintaan listrik rumah

tangga 900VA dalam jangka panjang dan jangka pendek. Hasil estimasi Partial Adjusment Method PAM menunjukkan bahwa variabel rasio elektrifikasi jangka pendek memiliki hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap permintaan listrik di Kabupaten Karanganyar. Koefisien variabel rasio elektrifikasi sebesar -0,033514 dan tidak signifikan pada tingkat signifikansi 5. Besarnya koefisien variabel rasio elektrifikasi menunjukkan bahwa setiap 1 tarif listrik akan menurunkan permintaan listrik rumah tangga 900VA sebesar 0,033514 cii persen, dengan asumsi variabel -variabel lain konstan. Variabel rasio elektrifikasi jangka panjang memiliki hubungan yang negatif terhadap permintaan listrik di Kabupaten Karanganyar. Koefisien variabel rasio elektrifikasi sebesar 2,527642. Besarnya koefisien variabel tarif listrik menunjukkan bahwa setiap 1 rasio elektrifikasi akan menurunkan permintaan listrik rumah tangga 900VA sebesar 2,527642 persen, dengan asumsi variabel - variabel lain konstan. Setiap rumah baru yang akan dipasang daya listrik akan memulai pada daya listrik yang terendah terlebih dahulu yaitu pada daya 450VA. Setelah dirasa kebutuhan listrik mereka kurang mencukupi barulah masyarakat akan kembali menaikkan daya listrik mereka menjadi 900VA.

4. Pengaruh tarif listrik terhadap permintaan listrik rumah tangga