Standar Perencanaan d TINJAUAN OBYEK STUDI RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KOTA YOGYAKARTA.

pertama. Sedangkan at disubsidi oleh organisasi Kedua, ruang-ruang semacam community m segenap kebutuhan sehar

II.4. Standar Perencanaan d

“Rumah susun seba yang layak bagi ma standar perencanaan perencanaan rumah susun dapat terjang azas pemanfaatan, dengan tata bangunan Standar perencanaan ru 1. Kepadatan Bangunan Dalam menga yang tepat meliputi l Bangunan KDB dan - Koefisien Dasar bangunan dengan - Koefisien Lantai bangunan dengan - Koefisien Bagian dengan luas bangunan 2. Lokasi Rumah susun tata bangunan dan dengan mempertimbang 3. Tata Letak Tata letak ru lingkungan, kawasan kemanfaatan, kesela ² Kebijakan dan Rencana Str Tahun 2007-2011. atapnya digunakan untuk sekolah dan tempat asi sosial atau keagamaan yang mereka bentuk s ruang terbuka antarblok rumah susun dialih fung market place , berisikan para pedagang kaki lim ehari-hari dari para penghuni rumah susun. aan dan Perancangan Rumah Susun ebagai salah satu solusi pemenuhan kebutuhan masyarakat berpenghasilan menengah-bawah. M anaan rumah susun sebagai dasar pembangunanny ah susun ini diperlukan agar harga jual atau s angkau oleh kelompok sasaran yang dituju, tanpa m an, keselamatan, keseimbangan, keserasian ru a bangunan dan lingkungan kota.”² umah susun di kawasan perkotaan adalah sebagai angunan engatur kepadatan intensitas bangunan diperlukan uti luas lahan peruntukan, kepadatan bangunan, an Koefisien Lantai Bangunan KLB. ar Bangunan KDB adalah perbandingan antar bangunan dengan luas lahan atau persil, tidak melebihi dari 0,4 Lantai Bangunan KLB adalah perbandingan antar bangunan dengan luas tanah, tidak kurang dari 1,5 an Bersama KB adalah perbandingan bagian ber angunan, tidak kurang dari 0,2 un dibangun di lokasi yang sesuai rencana tata dan lingkungan, terjangkau layanan transportas bangkan keserasian dengan lingkungan sekitarny umah susun harus mempertimbangkan keterpaduan asan dan ruang, serta dengan memperhatikan elamatan, keseimbangan dan keserasian. Strategis Pembangunan Rumah Susun di Kawas pat bermain, yang sendiri. fungsikan menjadi lima yang menjual ebutuhan perumahan ah. Memerlukan bangunannya. Standar sewa rumah u, tanpa mengurangi umah susun ebagai berikut: ukan perbandingan n, Koefisien Dasar antara luas dasar ntara luas lantai bersama dengan tata ruang, rencana tasi umum, serta rnya. paduan bangunan, tikan faktor-faktor awasan Perkotaan 4. Jarak Antar Bangunan d Jarak antar banguna terhadap bahaya keba kenyamanan, serta k 5. Jenis Fungsi Rumah Jenis fungsi dimungkinkan dalam kombinasi fungsi huni 6. Luasan Satuan Rumah Luas satuan ruang tidur atau ruan 7. Kelengkapan Rumah Rumah susun menunjang kesejah menjalankan kegiatan 8. Transportasi Vertikal - Rusun bertingk menggunakan tang - Rusun bertingkat lift sebagai transpo Agar dapat menu rumah susun juga me memenuhi standar pela dan kenyamanan, yang ber potensi sumber daya da sosial yang terjadi pad operasi dan pemeliharaa Menurut Peraturan Pedoman Teknis Pemba kriteria perencanaan pem berikut: 1. Rusuna bertingkat ti setempat pada wujud septual Perencanaan dan Perancangan nan dan Ketinggian r bangunan dan ketinggian ditentukan berdasark kebakaran, pencahayaan dan pertukaran udara ta kepadatan bangunan sesuai tata ruang kota. ah Susun ungsi peruntukkan rumah susun adalah untu m satu rumah susun atau kawasan rumah susun unian dan fungsi usaha. mah Susun tuan rumah susun minimum 21 m 2 , dengan fungsi uang serbaguna dan dilengkapi dengan kamar mandi ah Susun sun harus dilengkapi prasarana, sarana dan ejahteraan, kelancaran dan kemudahan penghu atan sehari-hari. al ngkat rendah dengan jumlah lantai maksim an tangga sebagai transportasi vertikal. kat tinggi dengan jumlah lantai lebih dari 6 lantai ansportasi vertikal. enurunkan harga sewa dan jual rumah susun, enerapkan teknologi bahan bangunan dan k pelayanan minimal dari aspek keamanan konstru ang berbasis potensi sumber daya dan kearifan lokal dan kearifan lokal ini diharapkan dapat mengurang pada saat persiapan, pelaksanaan pembangunan aan rumah susun. uran Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05PRTM bangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat T pembangunan rumah susun sederhana Rusuna at tinggi yang direncanakan harus mempertimbang ujud arsitektur bangunan tersebut. arkan persyaratan udara secara alami, untuk hunian dan un memiliki jenis si utama sebagai andi dan dapur. dan utilitas yang penghuni dalam simum 6 lantai, antai, menggunakan un, pembangunan dan konstruksi yang truksi, kesehatan, okal. Pemanfaatan rangi beban biaya bangunan, serta biaya TM2007 Tentang t Tinggi, beberapa una adalah sebagai bangkan identitas 2. Massa bangunan sebai bentuk denah yang m 3. Jika terpaksa denah bila dianggap perlu. 4. Lantai dasar dipergun Usaha, Ruang Pengel Mekanikal-Elektrikal, penampungan sampah 5. Lantai satu dan lantai Huniannya terdiri atas satu KMWC, dan maksimum 36 m². 6. Luas sirkulasi, utilitas lantai bangunan. 7. Denah unit rusuna mungkin tidak menggun dan pencahayaan. 8. Struktur utama bangu rangka perimetral har 9. Setiap 3 tiga lantai bersama yang dapat 10. Sistem konstruksi rus kecepatan dan ekono sistem konvensional. 11. Dinding luar rusuna dinding pembatas ant struktur dapat lebih ri 12. Lebar dan tinggi anak dan kenyamanan, denga 13. Railling pegangan ra privasi dan kesela menimbulkan kesan 14. Penutup lantai tangga lantai unit hunian mengg sebaiknya simetri ganda, rasio panjang lebar LB ng mengakibatkan puntiran pada bangunan. enah terlalu panjang 50 m atau tidak simetris: gunakan untuk fasos, fasek dan fasum, antara lai engelola, Ruang Bersama, Ruang Penitipan al, prasarana dan sarana lainnya, antara pahkotoran. antai berikutnya diperuntukan sebagai hunian yang atas: 1 satu Ruang DudukKeluarga, 2 dua dan Ruang Service Dapur dan Cuci dengan tot as, dan ruang-ruang bersama maksimum 30 una bertingkat tinggi harus fungsional, efisien dengan enggunakan balok anak, dan memenuhi persyaratan bangunan termasuk komponen penahan gempa dindi harus kokoh, stabil, dan efisien terhadap beban g ntai bangunan rusuna bertingkat tinggi harus di dapat berfungsi sebagai fasilitas bersosialisasi antar rusuna bertingkat tinggi harus lebih baik, dar onomis seperti sistem formwork dan sistem prac onal. una bertingkat tinggi menggunakan beton prace antar-unitsarusun menggunakan beton ringan, s h ringan dan menghemat biaya pembangunan. anak tangga harus diperhitungkan untuk memenuhi dengan lebar tangga minimal 110 cm. egangan rambat balkon dan selasar harus mempertim elamatan dengan memperhatikan estetika an massif atau kaku, dilengkapi dengan balustrade angga dan selasar menggunakan keramik, seda enggunakan plester dan acian tanpa keramik ke LB 3, hindari is: pasang dilatasi a lain : Ruang Unit pan Anak, Ruang antara lain tempat yang 1 satu Unit dua Ruang Tidur, 1 total luas per unit 30 dari total luas en dengan sedapat aratan penghawaan dinding geser atau hadap beban gempa. disediakan ruang ar penghuni. dari segi kualitas, pracetak dibanding cetak sedangkan ngan, sehingga beban enuhi keselamatan timbangkan faktor a sehingga tidak ade dan railing. edangkan penutup kecuali KMWC. 15. Penutup dinding K maksimum adalah 1. 16. Penutup meja dapur maksimum pasangan k dapur. 17. Elevasi KMWC dinai dengan mekanikal-el menembus pelat lant 18. Material kusen pintu kusen harus tahan boc Pemasangan kusen terkena langsung ai sealant. 19. Plafond memanfaatk 20. Seluruh instalasi memperhitungkan es 21. Ruang-ruang mekani efisien, dengan siste dibuat dengan sistem 22. Penggunaan lift dir digunakan sistem pe 23. Ukuran koridor atau berdasarkan fungsi k 24. Setiap bangunan rus dengan rasio 1 satu dibangun. 25. Jarak bebas bangunan minimum 4 m pada bangunan ditambah jarak bebas terjauh 12, Selain peraturan Teknis Pembangunan R Umum Nomor 60PRT1992 septual Perencanaan dan Perancangan KMWC menggunakan pasangan keramik 1.80 meter dari level lantai. dapur dan dinding meja dapur menggunakan angan keramik dinding meja dapur adalah 0.60 mete inaikkan terhadap elevasi ruang unit hunian, hal elektrikal untuk menghindari sparing air bek antai. ntu dan jendela menggunakan bahan alumunium bocor dan diperhitungkan agar tahan terhadap en mengacu pada sisi dinding luar, khusus unt ung air hujan harus ditambahkan detail mengenai tkan struktur pelat lantai tanpa penutup exposed utilitas harus melalui shaft , perencanaan estetika dan kemudahan perawatan. anikal dan elektrikal harus dirancang secara t stem yang dibuat seefektif mungkin misalnya: s tem positive suction untuk menjamin efektivitas sis direncanakan untuk lantai 6 keatas, bila di pemberhentian lift di lantai genapganjil. au selasar sebagai akses horizontal antarruang di i koridor, fungsi ruang, dan jumlah pengguna, min rusuna bertingkat tinggi diwajibkan menyediak atu lot parkir kendaraan untuk setiap 5 lima uni bangunan rusuna bertingkat tinggi terhadap bangunan pada lantai dasar, dan pada setiap penambahan bah 0,5 m dari jarak bebas lantai di bawahnya sa auh 12,5 m. an di atas, terdapat pula peraturan lain mengenai nan Rumah Susun yang diatur oleh Peraturan Men 1992 yaitu: ik dengan tinggi n keramik. Tinggi eter dari level meja an, hal ini berkaitan bekas dan kotor m ukuran 3x7 cm, adap tekanan angin. untuk kusen yang engenai penggunaan ed . anaan shaft harus a terintegrasi dan : sistem plumbing sistem. diperlukan dapat uang dipertimbangkan inimal 1.2 m. ediakan area parkir unit hunian yang bangunan gedung lainnya ahan lantaitingkat sampai mencapai engenai Persyaratan Menteri Pekerjaan 2 Penghawaan alami ukuran lubang angin bersangkutan. 3 Penghawaan buatan bekerja terus-menerus yang berlaku. 2 Pencahayaan alami luasnya diperhitungk dalam sesuai dengan 3 Pencahayaan buatan untuk bekerja, seku ruang kerja seperti jal Komponen bahan banguna keamanan, keawetan ba b Komponen dan bahan sekurang-kurangnya harus mempunyai kea d Bahan bangunan pe mempunyai bentuk dan anak serta mempuny 2 Beban bergerak atau shaft, dan oleh tekanan sekurang-kurangnya 2 Tangga harus memenuh anak-anak, dengan u a. Lebar berguna se b. Lebar bordes sek c. Lebar injakan ana d. Railing dengan ke septual Perencanaan dan Perancangan Pasal 10 i harus menggunakan sistem pertukaran udara angin sekurang-kurangnya satu persen dari luas lantai an harus menggunakan sistem pertukaran udara rus selama ruang dipergunakan dan sesuai dengan Pasal 11 mi harus menggunakan satu atau lebih lubang tungkan terhadap komponen cahaya langit, refleksi dengan ketentuan yang berlaku. uatan harus memenuhi persyaratan: sekurang-kur kurang-kurangnya 20 lux untuk ruang-ruang lai i jalan terusan, tangga, selasar koridor. Pasal 15 bangunan dalam memenuhi fungsinya harus da an bahan dan bangunan dengan persyaratan: bahan bangunan bukan struktur harus mempuny angnya 20 tahun, serta untuk komponen dan bahan banguna keawetan sekurang-kurangnya 50 tahun. pembentuk pagar dan railing yang terletak pada bentuk dan kekokohan yang menjamin keamanan teruta nyai ketinggian railing sekurang-kurangnya 120 c Pasal 16 atau beban hidup dapat terdiri beban bergerak pada ekanan air jatuh atau genangan air hujan pada angnya 200 kgm², sesuai dengan ketentuan yang berl Pasal 18 menuhi persyaratan keamanan baik bagi orang d , dengan ukuran sebagai berikut: guna sekurang-kurangnya 120 cm ekurang-kurangnya 120 cm an anak tangga sekurang-kurangnya 22,5 cm n ketinggian sekurang-kurangnya 110 cm udara silang dengan lantai ruang yang udara mekanis yang dengan ketentuan ubang cahaya yang si luar dan refleksi kurangnya 50 lux g lain yang bukan dapat menjamin punyai keawetan han bangunan struktur pada lantai harus terutama bagi anak- a 120 cm. pada struktur, pada pada atap, sebesar erlaku. ang dewasa maupun e. Pembuatan railing tidak boleh lebih dar 3 Tangga harus digunak dan untuk bangunan atau eskalator. 2 Pintu dan tangga dar disediakan sekurang 4 Pintu darurat kebak sekurang-kurangnya dilihat, dengan ukuran sekurang-kurangnya pada lantai dasar, se 6 Tangga darurat keba kebutuhannya serta injakan anak tangga boleh berbentuk tangga 7 Tangga yang terletak meter dari bukaan y ketentuan yang berla 10 Saluran pembuangan cukup sehingga air dilengkapi dengan luban yang lurus, lubang p setiap 50 m. 5 Saluran sampah har sekurang-kurangnya otomatis pada bagian ruang pengumpul pada 1 Satuan rumah sus dipertanggungjawabk septual Perencanaan dan Perancangan ailing yang berbentuk lubang memanjang jarak an ebih dari 10cm gunakan pada bangunan rumah susun sampai dengan an rumah susun lebih dari lima lantai harus dilengk Pasal 19 darurat kebakaran pada setiap lantai dengan jar ang-kurangnya dua buah. ebakaran harus terbuat dari bahan yang tidak m angnya dalam waktu satu jam, diberi warna terten uran lebar bukaan sekurang-kurangnya 100 cm angnya 210 cm, menutup sendiri secara mekanis, m sesuai dengan ketentuan yang berlaku. kebakaran diperhitungkan terhadap jumlah ta mempunyai ukuran sekurang-kurangnya lebar ngga 17,5 cm, lebar injakan sekurang-kurangnya 22 ngga puntir, sesuai dengan ketentuan yang berlak etak di luar bangunan harus berjarak sekurang- aan yang berhubungan dengan tangga kebakaran, ang berlaku. Pasal 25 buangan air limbah mendatar harus mempunyai k air penggelontoran dapat membawa limbah pada dengan lubang pemeriksa pada tiap perubahan arah dan g pemeriksa harus ditempatkan pada jarak seku Pasal 26 harus mempunyai ukuran sisi atau diameter pena angnya 50 cm, yang dilengkapi lubang pemasukan dengan bagian atas alat pembersih kotoran pada dinding bagi pada lantai dasar yang berpintu. Pasal 35 susun harus mempunyai ukuran standar abkan sesuai dengan kebutuhan ruang dan keten antara sisi-sisinya dengan lima lantai engkapi dengan lift dengan jarak 25 m harus mudah terbakar tentu agar mudah cm, tinggi bukaan , membuka keluar ah penghuni dan bar 110 cm, tinggi 22,5 cm dan tidak ang berlaku. -kurangnya satu an, sesuai dengan kemiringan yang padat dan harus dan pada saluran kurang-kurangnya penampang terkecil an dengan penutup bagian dalam dan tandar yang dapat ketentuan satuan rumah susun sekuran tiga meter. 2 Koridor dapat berfungs susun, harus mempuny 3 Selasar dapat berfungs susun, harus mempuny 1 KDB merupakan perban tanah dengan luas lah a. Untuk rumah sus maksimum: 1.736 b. Untuk rumah sus dan fungsi yang s 2 KLB merupakan per susun dengan luas lahan a. Untuk rumah sus maksimum: 1.736 b. Untuk rumah sus dan fungsi yang s 4 Penggunaan tanah m susun atau prasarana bersama harus mem a. Luas tanah untuk luasnya 50. b. Luas tanah untuk luasnya 20. c. Luas tanah untu luasnya 30. Jalan setapak terdiri da tepi jalan dengan persya a. Badan jalan mempuny - Ukuran lebar perk - Ukuran lebar bahu j rang-kurangnya 18 m² dengan lebar muka seku Pasal 44 fungsi sebagai ruang penghubung antara dua sis punyai ukuran lebar sekurang-kurangnya 180 cm fungsi sebagai ruang penghubung untuk satu sis punyai ukuran lebar sekurang-kurangnya 150 cm Pasal 48 perbandingan antara luas lantai dasar bangunan pada lahan ditetapkannya sebagai berikut: usun hunian dengan jumlah lantai lima dan kepada 736 orang, dengan nilai KDB sebesar 25. usun non hunian nilai KDB diperhitungkan terhadap ang sesuai peraturan daerah setempat. perbandingan antara jumlah luas seluruh lantai bangun lahannya ditetapkan sebagi berikut: usun hunian dengan jumlah lantai lima dan kepada 736 orang, dengan nilai KLB sebesar 1,25. susun non hunian nilai KLB diperhitungkan terhadap ang sesuai peraturan daerah setempat. anah merupakan perbandingan luas tanah untuk bangun rana lingkungan atau fasilitas lingkungan terhadap mperhatikan ketentuan sebagai berikut: tuk bangunan rumah susun terhadap luas tanah be untuk prasarana lingkungan terhadap luas tanah ber untuk fasilitas lingkungan terhadap luas tanah ber Pasal 52 dari badan jalan perkerasan jalan dan bahu jalan yaratan: punyai ukuran lebar sekurang-kurangnya dua mete perkerasan jalan sekurang-kurangnya 1,5 m. bahu jalan sekurang-kurangnya 0,25 m. kurang-kurangnya sisi satuan rumah m. sisi satuan rumah m. nan pada permukaan epadatan penghuni rhadap kebutuhan antai bangunan rumah epadatan penghuni terhadap kebutuhan bangunan rumah hadap luas tanah tanah bersama seluas- tanah bersama seluas- ah bersama seluas- jalan dan saluran eter dengan: b. Saluran tepi jalan har yang lebar penampangn Jalan kendaraan terdiri pengaman trotoar dan sal a. Badan jalan mempuny - Ukuran lebar perk - Ukuran lebar bahu j Dirancang berdasark dari 20 kmjam. b. Ambang pengaman j dan sesuai ketentuan c. Trotoar sekurang-kur d. Lebar trotoar dibuat s atau perkerasan jalan. e. Saluran tepi jalan har yang berasal dari badan kebutuhannya. Tempat parkir kendar persyaratan: a. Jarak antara tempat lebih dari 300 m. b. Tempat parkir pada diberi ruang pembatan lalu lintas kendaraan c. Luas perkerasan tem kurangnya dengan per tempat parkir untuk berlaku. Prinsip dasar pembangu 1. Keterpaduan Pembangunan Rusun pelaku, dan keterpaduan harus dibuat pada satu atau dua sisi jalan untuk pangnya sesuai dengan kebutuhan. Pasal 53 diri dari badan jalan perkerasan jalan dan bahu dan saluran air hujan dengan persyaratan: punyai ukuran lebar sekurang-kurangnya 3,5 m dengan: perkerasan jalan sekurang-kurangnya 3 m. bahu jalan sekurang-kurangnya 0,25 m. arkan kecepatan serendah-rendahnya 10kmjam an jalan diperhitungkan terhadap konstruksi jalan y uan yang berlaku. kurangnya 90 cm yang dibuat pada satu atau kedua buat sekurang-kurangnya 90 cm pada satu atau kedua s lan. harus dibuat pada satu atau dua sisi jalan untuk badan jalan yang dimensi dan penampangnya Pasal 54 endaraan harus dapat menampung bagi kendar pat parkir dengan pintu bangunan rumah susun pada pertemuan antara pejalan kaki dan jalan ke batan yang memberikan kondisi aman bagi pejalan aan tempat parkir harus sesuai dengan kebutuhan an perbandingan setiap jumlah lima kepala kelua uk satu mobil, yang dibangun sesuai dengan bangunan Rumah Susun meliputi: usun dilaksanakan prinsip keterpaduan kawasan, paduan dengan sistem perkotaan. tuk menampung air bahu jalan, ambang dengan: m dan tidak lebih an yang diamankan edua sisi jalan. edua sisi bau jalan tuk menampung air ya sesuai dengan endaraan dengan usun terdekat tidak an kendaraan harus alan kaki terhadap tuhan dan sekurang- eluarga disediakan dengan ketentuan yang asan, sektor, antar 2. Efisiensi dan Efektivi Memanfaatkan sumber intensitas penggunaan 3. Penegakan Hukum Mewujudkan adanya menjunjung tinggi nilai 4. Keseimbangan dan K Mengindahkan kesei 5. Partisipasi Mendorong kerjasam masyarakat untuk dapa pengawasan, operas 6. Kesetaraan Menjamin adanya kes bawah untuk dapat kesejahteraannya. 7. Transparansi dan Ak Menciptakan keperc masyarakat melalu mempertanggung-jaw kepentingan.

II.5. Beberapa Contoh Rum