Menentukan Kapasitas Daya pada Dummy Load Metode Kendali Logika Fuzzy pada ELC

20 4. Menganalisis pengaruh penggunaan logika fuzzy Analisis pengaruh penambahan penggunaan logika fuzzy akan terlihat apabila kita membandingkan dengan besaran-besaran seperti: a. Efek perubahan penyaluran daya ke konsumen dan beban dummy apabila beban konsumen berubah semakin besar. b. Efek perubahan tegangan dummy load pada saat beban konsumen berubah semakin besar. c. Efisiensi PLTMH dengan penambahan logika fuzzy pada pengaturan beban dengan ELC 5. Membandingkan ELC dengan dan tanpa menggunakan logika fuzzy Melakukan perbandingan ELC yang menggunakan logika fuzzy dengan tidak menggunakan logika fuzzy. Diharapkan adanya perbedaan yang dapat meningkatkan efisiensi aliran daya untuk konsumen. 6. Menarik hasil dan kesimpulan dari percobaan Hasil yang diharapkan dengan penambahan logika fuzzy pada ELC dapat meningkatkan efisiensi kerja PLTMH dan efisiensi penyaluran beban ke konsumen pada saat beban puncak ataupun beban kecil.

3.5 Menentukan Kapasitas Daya pada Dummy Load

Penentuan kapasitas daya, dapat ditentukan dengan besar arus yang mengalir, besar tegangan, dan besarnya resistansi pada beban tersebut. Sesuai dengan Persamaan 3.1 dan 3.2: R . I = P 2 3.1 Universitas Sumatera Utara 21 I V. = P 3.2 Pada tugas akhir ini, akan digunakan besar resistansi yang konstan. Sesuai penjelasan tentang perhitungan besar resistansi dummy load pada Subbab 2.3, tugas akhir ini menggunakan metode yang kedua, dengan menggunakan satu dummy load yang digunakan untuk menyerap daya sisa yang dihasilkan oleh PLTMH.

3.6 Metode Kendali Logika Fuzzy pada ELC

Metoda kerja logika fuzzy adalah dengan menerjemahkan bahasa verbal yang bersifat kualitatif dan tidak presisi menjadi besaran angka, dimana proses kerja fuzzyfikasi berlangsung dengan memproses masukan berupa angka, lalu diproses dengan dasar bahasa verbal dan menghasilkan keluaran berupa angka sebagai output. Kontrol logika fuzzy akan bekerja dengan tahapan sebagai berikut: 1. Menyatakan input dan output pada sistem, 2. Mengatur peraturan-peraturan rules yang akan digunakan pada sistem 3. Meracang metoda untuk mengubah hasil kerja fuzzy menjadi sinyal keluaran yang dapat dimanfaatkan kembali pada sistem defuzzifikasi Kontrol logika fuzzy yang akan menggunakan input berupa berdasarkan deviasi tegangan dari nilai error ∆V yang dapat dilihat pada Persamaan 3.1: ∆ = − 3.3 Dimana V ref adalah tegangan dc yang dinyatakan pada sistem dan V g adalah tegangan dc yang diukur pada keluaran rectifier. Angka dan bentuk dari fungsi Universitas Sumatera Utara 22 membership yang menyatakan nilai fuzzy untuk input dan output dinyatakan dengan garis untuk tiap variabel yang dinyatakan yang bergantung pada perlakuan tiap variabel yang diteliti pada simulasi [10]. Strategi logika fuzzy pada ELC dapat dilihat seperti dibawah ini, kontroller fuzzy logic berikut memiliki dua inputan variabel, yaitu ‘error’ dan ‘derror’ dan juga memiliki satu keluaran yaitu ‘control’. Setiap variabelnya disimbolkan dengan 7 fungsi membership yang diwakilkan dengan perintah IF-THEN. Contoh peraturan dasar dari kontroler diperlihatkan pada Tabel 3.1 [10]. Tabel 3.1 Contoh peraturan dasar pada kontroller logika fuzzy Dimana: NL NM NS Z SS SM SL NL NL NL NM PS PS PM PM NM NL NM NM PS PS PM PM NS NM NM NS PM PS PM PM Z NM NM NS PM PS PM PL SS NM NS Z PM PM PM PL SM NS NS Z PM PM PS PL SL NS NS Z PM PM PS PL - NL = Negative Large - NM = Negative Medium - NS = Negative Small - Z = Tero - PL = Positive Large - PM = Positive Medium - PS = Positive Small error derror Universitas Sumatera Utara 23 Error merupakan perbedaan antara tegangan referensi dan tegangan operasi, derror merupakan turunan waktu yang terus menerus dari error. Gambar 3.2, 3.3, dan 3.4 menunjukkan fungsi membership variabel input dan output. Gambar 3.2 Contoh fungsi membership variabel input “error” Gambar 3.3 Contoh fungsi membership variabel input “derror” Gambar 3.4 Contoh fungsi membership variabel output “control Universitas Sumatera Utara 24 Sedangkan proses kerjanya dapat dilihat melalui diagram alir pada Gambar 3.5 berikut: Gambar 3.5 Diagram alir kontrol ELC berbasis logika fuzzy SELESAI MULAI MENENTUKAN TEGANGAN REFERENSI V REF MENYATAKAN INPUT DAN OUTPUT KENDALI LOGIKA FUTTY MENGATUR PERATURAN KERJA LOGIKA FUTTY MENJALANKAN SIMULASI RANGKAIAN ELC MENGANALISIS RANGKAIAN DENGAN TAMBAHAN LOGIKA FUTTY Universitas Sumatera Utara 25

BAB VI HASIL DAN ANALISIS