Graphic Desig n Ps yche

32 II.A.15. Emigre, 1984 Majalah disain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing DTP. Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk eksperimen tipografi. II.B. Napak Tilas Desain Grafis di Indonesia “… it is necessary for designers to have the grounding provided by historical knowledge to avoid reinvention and pagiarism.” , Steven Heller, Graphic Design History II.B.1. Desain grafis Indonesia tahun 1970-an Desain grafis sebagai suatu kegiatan sudah diketahui sejak abad ke- 17, sejalan dengan mulai digunakannya mesin cetak oleh pemerintah Hindia-Belanda, tetapi istilah desain grafis sendiri barangkali baru mulai dikenal pada awal 1970-an, saat dua sekolah seni rupa tertua di Indonesia, ITB dan STSRI Asri, memisahkan jurusan desain grafis graphic design dari seni grafis graphic art. Di STSRI Asri, menjadi jurusan seni reklame dan seni ilustrasi grafik yang dikelompokkan sebagai seni terpakai applied art, untuk membedakannya dengan kelompok seni murni fine art, seperti seni lukis, seni patung dan seni Gambar 2.16 : Sampul Majalah Emigre Sumber : www.tipsdesain.com adalah publikasi si p p er tama untuk men en gg gg unakan komp p ut ut e er Macintosh, dan mempengaruh uhi i p perancang grafis u u n ntuk uk b b er er al al ih ih k k e desktop publishing g D D T TP. Majalah ini juga be be rt t in inda d k se se ba ba ga i su su at u forum un tuk ek sp er r im im en tipo po g gr af i. II II .B .B . N Na pak Tilas Desa in G rafis di Indones ia “… it is n eces sa ry for des igne rs t o ha ve the g ro und in g provided by h historical knowledge to a vo id reinvention and pag ia arism.” , Stev en H elle

r, Graphic Desig n

Hi st t o ory II.B.1. Desain grafis Indonesia ta tahu hun n 1970-an Desain grafis sebagai suatu kegiatan sudah diketahui sej ej ak ak a a ba bad d k ke- 17 17, se j ja la lan n de de ngan m ul ulai ai d d ig igun unak akannya me me si sin n ce t ta k k l oleh p p em em er er i intah Hind d ia ia B -Belanda, tetapi i istilah d desain grafis s s en en di d ri b ar ar an angkali baru mulai dikenal pada aw wal 1970-an n, saat dua sekolah seni rupa tertua di Indonesia, ITB dan S S TS T RI Asr sri, memisahkan jurusan desain grafis graphic design dari sen i i graf fis graphic art. Di STSRI Asri, menjadi jurusan seni reklame dan seni ilustrasi grafik yang dikelompokkan G b 2 2 1 1 6 Gambar 2 2 1 .16 6 : S S l Sa ampul Ma Majalah Em Em ig ig re re Su mb mber : ww w w w.tips ps de d sain.com m 33 grafis. Lulusan dari kedua perguruan tinggi ini pun disebut desainer grafis. Kala itu, sebagian besar desainer grafis bekerja sebagai karyawan di perusahaan penerbitan buku, majalah atau koran, perusahaan periklanan, percetakan, atau freelance. Ada juga yang memilih spesialisasi tertentu dan bekerja, misalnya di perusahaan packaging PT GURU dan perusahaan uang PERURI. Pada tahun 1976, Matari Advertising merintis pemisahan desainer iklan khusus above-the-line dan desainer grafis khusus below-the- line. Desainer grafis saat itu rata-rata masih merangkap sebagai art director atau creative director. Kalau desainer iklan menjadi mata rantai terakhir dari proses panjang terciptanya sebuah iklan sebelum ditampilkan di media, desainer grafis bisa saja menjadi satu-satunya mata rantai atau mata rantai utama terciptanya sebuah karya desain grafis. Akhir 1970-an dan seterusnya, tumbuh perusahaan-perusahaan desain grafis yang sepenuhnya dipimpin oleh desainer grafis. Berbeda dengan biro iklan, perusahaan-perusahaan ini mengkhususkan diri pada desain-desain non-iklan, beberapa di antaranya adalah Vision Karnadi, Grapik Grapos Wagiono, Djodjo Gozali, S Prinka dan Priyanto S, Citra Indonesia Tjahjono Abdi dan Hanny Kardinata dan GUA Graphic Gauri Nasution. Di Bandung sebelumnya sudah ada design center Decenta yang didirikan pada tahun 1973, antara lain oleh AD Pirous, T Sutanto, Priyanto S, yang menangani beragam produk karyawan di peru u sa sa h haan pener bi bi ta ta n buku, majalah atau koran, perusahaan an periklanan, percetakan, atau fr free ee lance. Ada juga yang me me m milih spesialisasi i ter er te te nt t u u da da n be b kerja, misalny nya di perusahaan packaging g P PT T GU G RU dan perusaha h an an u u an an g g PERURI. Pa Pa da tah h un un 1 97 6, Matar i Adve rt is in in g g me m rint t is is p p em emisahan d d esainer ik ik lan kh usus above-the-l ine dan desainer gra fi fis s khu hu su su s s be be low- -the- li li ne. Desaine r grafis saat it u rata-rat a ma sih mera ng ngkap se se ba b gai ar rt di rector atau r crea ti ve dir ec tor. Ka la u desainer iklan m m en n ja ja di di m mata rantai t er ak hi r dari p ro ses pa nj an g terciptany a sebuah i kl klan sebelum um ditampilkan di m edia, desainer g rafis bisa saja menjadi s satu-sat atuny ya mata ran ta a i i at at au au m m at at a rantai utama ma t t er er ci ci pt pt an a ya y s eb ua h ka ka r rya desa sa in in grafis. Akhir 1970-an dan seterusnya, tumbuh perusahaan- n- p peru u sa saha ha an d de sa i in g g ra ra fi fi s s y yang sep p en enuh uhny ny a a di dipimpin i o o le leh h d de sa i in er grafis. s. B Ber erbeda de ng ng an an b b i iro iklan, perus usahaan-pe perusahaan ini m m en en gk gk hususk sk an an diri pada desain-desain non-ik k l lan, beber rapa di antaranya adalah Vision Karnadi, Grapik Gra apos Wa agiono, Djodjo Gozali, S Prinka dan Priyanto S, Citra Indones s ia T Tjahjono Abdi dan Hanny Kardinata dan GUA Graphic Gauri Nasut u ion Di Bandung sebelumnya sudah ada 34 desain grafis, mulai sampul buku, kartu ucapan, logo, kalender, pameran dan elemen estetis gedung. Pertumbuhan usaha di bidang desain grafis ini seiring sejalan dengan perkembangan sekolah-sekolah desain grafis, misalnya di Jakarta berdiri LPKJ 1976 dan Trisakti 1979. II.B.2. Jakarta Tahun 1980 Menjelang Berdirinya IPGI Ikatan Perancang Grafis Indonesia Pada tanggal 16-24 Juni 1980 di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, jalan Menteng Raya 25, Jakarta diselenggarakan pameran desain grafis oleh tiga desainer grafis Indonesia: Gauri Nasution, Didit Chris Purnomo dan Hanny Kardinata, bertajuk “Pameran Rancangan Grafis ‘80 Hanny, Gauri, Didit”. Pameran ini membawa misi utama memperkenalkan profesi desainer grafis ke masyarakat luas serta memamerkan kekuatan desain grafis modern dalam dunia perwajahan kita. Pameran ini tercatat sebagai pameran desain grafis pertama di Indonesia yang diadakan oleh desainer- desainer grafis Indonesia ”Pameran Rancangan Grafis Hanny, Gauri, Didit - Mau Merubah Dunia”, Agus Dermawan T, Kompas, 25 Juni 1980, hal. 6. Beberapa pameran seni grafis memang pernah diadakan tetapi bukan pameran desain grafis, sementara pameran-pameran desain grafis yang sebelumnya pernah diadakan mengusung karya desainer- desainer dari luar Indonesia. Sesuai dengan misi yang disandangnya, desain grafis ini se e ir ir in ing sejalan de deng ng an perkembangan sekolah-sekolah desain g g ra ra f fis, misalnya di Jakarta berdiri L L PK P J 1976 dan Trisakti 197 979. II II.B.2. Ja Jaka kart rt a Ta Ta hu hu n 1980 M enjelang B B erdiri iny nya a IPGI Ikatan Pe P ra n ncan g Gr afis Indones ia Pa da tangg al 16-24 J un i 1980 d i Pusat Ke bu uda d ya aan an Beland da Er asmus Huis, ja lan Me nt eng Ra ya 25, Jakarta d is iselen n gg gg ar ar ak a an pamera n de sain gra fis ol eh tig a desain er g rafis Indo n nesia: Gau ur ri Nasution, Didit Ch ri s Purnom o da n Hanny Kardinat a a, ber r t taju k k “P ameran R R an an ca ca ng ng an an Grafis ‘80 Ha Ha nn nn y y, G G au a ri , Di di t”. Pa Pa meran in n i i membawa misi utama m mem mp perkenalkan profesi desainer grafi fis s ke k masyarakat luas serta memamerkan kekuatan desain g g ra a fi fis mo mode de rn d da l la m du du ni ni a a p perwajah ahan an k k it ita. a. P P am eran i i ni ni t t erca t ta t t se b bagai i pa pam meran de sain in g rafis pertama a di Ind o onesia yang di diad ad ak a an ole le h h desainer- desainer grafis Indone esia ”Pame eran Rancangan Grafis Hanny, Gauri, Didit - Mau Merubah Dunia”, A Agus Dermawan T, Kompas, 25 Juni 1980, hal. 6. Beberapa p pame e r ran seni grafis memang pernah diadakan tetapi bukan pameran desain n grafis sementara pameran-pameran desain 35 pameran ini menyodorkan bukan saja hasil akhir dari berbagai produk desain grafis seperti logo, tipografi, layout majalah, ilustrasi, poster, sampul buku, sampul kaset dan lain-lain, tetapi juga proses kreatif serta proses cetaknya. Pameran yang diadakan di sebuah pusat kebudayaan ini juga menyiratkan keinginan para senimannya agar karya-karya mereka diapresiasi sebagai sebuah karya seni. Pada saat yang hampir bersamaan dengan persiapan pameran ini diadakan juga pertemuan-pertemuan intensif di antara para desainer grafis saat itu masih terbatas pada mereka yang tinggal dan bekerja di Jakarta dan Bandung untuk mempersiapkan didirikannya sebuah wadahorganisasi bagi para desainer grafis Indonesia. Organisasi yang akhirnya terbentuk pada tanggal 25 April 1980 itu diresmikan pada tanggal 24 September 1980 dengan nama IPGI Ikatan Perancang Grafis Indonesia bersamaan dengan diselenggarakannya sebuah pameran besar bertajuk “Grafis ‘80” di Jakarta. IPGI lahir dari gagasan beberapa desainer grafis yang merasa perlu adanya sebuah wadah menggalang kekuatan untuk menyatakan eksistensi mereka, agar masyarakat menjadi lebih apresiatif terhadap karya-karya desain grafis. Pertemuan demi pertemuan yang awalnya terbatas pada mereka yang tinggal dan bekerja di Jakarta dan Bandung dan diadakan di jalan Padalarang 1-A, Jakarta kantor majalah “Visi” almarhum, lambat-laun menumbuhkan semangat kekeluargaan yang meniadakan batas-batas official di antara mereka, bahkan membuat isu sampul buku, sampu pu l l k kaset dan la l in in -l -l ain, tetapi juga proses kreatif serta proses cet et ak aknya. Pameran yang diadakan di i se se buah pusat kebudayaan in n i i juga menyiratkan an k k ei ei ng ng in in an an p p ar a a senimannya a agar karya-karya mereka dia apr pres es ia ia si sebagai sebuah ka k ry ry a a se e ni ni. Pa Pa da saa aa t t ya ng hampir be rsamaan de de ng n an p p er ersi si ap apan pam mer e an ini di d adak ak an j uga pertemuan-pertemuan intensif d i i antara p p ar ara a desa ain i er gr gr af is saat itu m asih terbata s pada mer ek a yang tin gg gal a dan an b be ekerja d d i Ja karta dan Band un g u ntuk mem pe rsiapkan didir ik k a anny y a a se se bu b ah h wadah or ga ni sasi bag i pa ra d esai ne r grafis Ind on esia. Or ga anisasi yan ang g akhirnya terbent uk p ad a tangga l 25 A pril 1980 itu dire sm mikan p ad a a ta ngga l 24 4 S S ep ep te te mb mb er 1980 deng ng an an n n am am a a IPGI Ik at an n P Peranca a ng ng Grafis Indonesia bersam am aa aan n dengan diselenggarakannya se e bu buah ah pameran besar bertajuk “Grafis ‘80” di Jakarta. IP IP GI GI l l ah ah ir ir d dari gaga gasa san n be bebe ber rapa des s ai ai ne ne r r gr g f af i is y an g me e ra rasa sa p erlu ad anya ya sebuah wada a h h meng g g galang kekuata ta n n untuk m menyatakan eksistensi mereka, aga ar masyarak akat menjadi lebih apresiatif terhadap karya-karya desain gra afis. Perte e mu an demi pertemuan yang awalnya terbatas pada mereka yan n g g ting nggal dan bekerja di Jakarta dan Bandung dan diadakan di jalan Pada a l larang 1-A Jakarta kantor majalah “Visi” 36 paling krusial waktu itu - ITB vs Asri atau Yogya vs Bandung - terkikis habis. Dalam salah satu pertemuan, para peserta mendaulat Sadjiroen alm., perancang mata uang RI kawakan, agar membubuhkan tulisan tangannya untuk dipakai sebagai logo IPGI. Lima bulan kemudian 24 September 1980, IPGI memproklamasikan kelahirannya dalam sebuah pameran perdana bertajuk Grafis’80 yang berlangsung hingga tanggal 30 September 1980 di Wisma Seni Mitra Budaya, Jalan Tanjung 34, Jakarta yang diresmikan oleh Joop Ave yang bersama AD Pirous dan SJH Damais merupakan trio penasehat IPGI. Antusiasme 47 peserta pameran terlihat dari membludaknya jumlah karya yang dipamerkan, hingga nyaris memenuhi seluruh pelosok gedung. Hampir semua jenis produk desain grafis bisa dijumpai, mulai karcis parkir, kemasan biskuit, kwitansi, layout koran, bahkan kantong semen menyadarkan pengunjung awam bahwa benda-benda yang setiap hari mereka lihat di sekeliling mereka itu merupakan hasil kerja desain grafis. Bukan hanya hasil akhirnya, tapi untuk beberapa produk - seperti perangko dan uang kertas juga diperagakan gambar aslinya sebelum dicetak. Pengunjung juga bisa menyaksikan proses bagaimana sebuah sampul kaset atau bungkus obat bisa terjadi atau bagaimana sebuah film animasi iklan dibuat yang memang ditujukan untuk menjawab tanda tanya mengenai mengapa yang demikian ini disebut seni. Seseorang pasti tak sadar bahwa setiap hari ia sebenarnya mengantongi benda seni di sakunya dan alm., perancang g ma ma t ta uang RI I k k aw aw akan, agar membubuhkan tulisan tanganny y a a un tuk dipakai sebagai logo IPGI. Lima bulan kem em ud ud ia ia n n 2 2 4 September r 1980, IPGI memprokl l am ama asik ik an kelahirannya da da la am m s sebuah pamer er an a perdana be bert rtaj aj uk u Grafi fi s’ s’ 8 80 yang berl an gsung hi ng g ga ga tangg gal al 3 3 Se S ptembe ber 1980 di d W W is isma S eni Mitra Bu daya, Jalan Tanj un ng g 34 4 , Ja Ja ka ka rt r a ya yang di di re smikan ole h Joop Ave ya ng bersama AD Pirous d d an S SJH JH Damai ais me rupakan trio p en asehat IPGI. An tusiasme 47 pe s serta pa pam meran terlihat dar i memblu da knya jum la h karya ya ng dipam er r kan, h ingg gga a nyaris memenuh i selu ru h peloso k gedu ng . Hampir semua j e enis p p ro rodu k k de sa in g g ra a fi fi s s bi bi sa sa d d ij j umpai, mul ul ai ai k k ar ar ci ci s s pa p rkir , kema a sa sa n bisk k ui ui t, , kwitansi, layout koran n, , ba ba h hkan kantong semen menyada dark rk a an pengunjung awam bahwa benda-benda yang setiap hari mer er ek eka li liha hat t di se k ke li li li ling ng m mer er ek eka itu me meru ru pa pa ka ka n n h hasil ke kerj rj a a de desa i in gra fi fis. Buk k an an h hanya hasil ak ak hi hirnya, tapi unt t uk u beber a apa produk - sep p er er ti t p p eran n gk gk o o dan uang kertas juga diperagaka an gambar aslinya sebelum dicetak. Pengunjung juga bisa menyaksikan n proses b bagaimana sebuah sampul kaset atau bungkus obat bisa terjad di atau au bagaimana sebuah film animasi iklan dibuat yang memang ditujuk uk an untuk menjawab tanda tanya mengenai t 37 benda itu adalah uang. Uang itu seni, karena sebelum ia keluar dari bank, ia dirancang dahulu oleh seorang seniman. Di Jakarta, setiap hari