3.8  Prosedur Penelitian 3.8.1  Pembuatan Sampel Penelitian
1. Cetakan  sampel  yang  berdiameter  10  x  3  mm  diberi  alas  celluloid  strip
diletakkan di atas glass slab. 2.
Semen ionomer kaca yang terdiri dari powder dan liquid sesuai kelompok, diaduk di atas mixing pad dengan perbandingan 2g : 1ml selama 30 detik.
3. Semen  ionomer  kaca  yang  telah  diaduk  kemudian  dimasukkan  kedalam
cetakan  sampel  dan  bagian  atas  diberi  cellophan  strip,  ditekan  dengan  beban  1  kg sampai mengeras selama 15 menit.
4. Setelah  mengeras  sampel  dilepaskan  dari  cetakan,  kelebihan  sampel
dirapikan  bur  white  stone  dan  dicucikan  dengan  air  lalu  dikeringkan  dengan  tissue. Sampel disimpan dalam plastik berperekat secara berpisah berdasarkan kelompoknya.
3.8.2  Pengukuran Kekasaran Permukaan
Sebelum sampel direndam dalam minuman isotonik sampel diukur kekasaran permukaannya dengan alat pengukur kekasaran permukaan Mitutoyo SJ-201, Japan
dengan satuan mikrometer µm, dengan cara : 1.
Setiap sampel dibuat 3 titik pengukuran ± 1 mm dari tepi sampel dengan menggunakan spidol.
Gambar 11. Titik pengukuran sampel
Universitas Sumatera Utara
a                                                                  b 2.
Kalibrasi  pada  profilometer  dipastikan  berada  dalam  angka  0.  Sampel diletakkan  dibidang  datar  dan  operator  meletakkan  stylus  pada  titik  pertama  di
permukaan  sampel,  kemudian  alat  diaktifkan  lalu  stylus  bergerak  menelusuri  satu garis lurus horizontal sepanjang permukaan sampai ±1 mm dan balik lagi.
3. Monitor    layar  alat  uji  akan  menunjukkan  nilai  kekasaran  permukaan
sampel  yang  diukur.  Pengukuran  dilakukan  3  kali  pada  masing-masing  titik  yang telah ditandai sebelumnya.
4. Ketiga hasil pengukuran yang telah didapatkan dirata-ratakan.
Gambar 12. a Profilometer Mitutoyo SJ-201 b Pengukuran kekasaran permukaan
3.8.3  Perendaman  dan  Pengukuran  Kekasaran  Permukaan  Sampel Penelitian
Setelah  sampel  diukur  kekasaran  permukaanya  selanjutnya  sampel  direndam dalam minuman isotonik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
1. Kelompok I  :  10  buah  sampel  semen  ionomer  kaca  direndam  dalam
minuman isotonik selama 5 jam. Setelah stopwatch menunjukkan angka 5 jam maka sampel diambil dan dikeringkan di  atas kertas tissue. Setelah dilakukan perendaman
sampel  dalam  minuman  isotonik  masing-masing  selama  5  jam  selanjutnya  sampel diukur  kekasaran  permukaannya.  Cara  pengukurannya  sama  dengan  pengukuran
Universitas Sumatera Utara
sampel  sebelum  direndam  dalam  minuman  isotonik  hingga  hasil  pengukuran didapatkan.
2. Kelompok II  :  10  buah  sampel  semen  ionomer  kaca  direndam  dalam
minuman  isotonik  selama  10  jam.  Setelah  stopwatch  menunjukkan  angka  10  jam maka  sampel  diambil  dan  dikeringkan  di  atas  kertas  tissue.  Setelah  dilakukan
perendaman  sampel  dalam  minuman  isotonik  masing-masing  selama  10  jam selanjutnya  sampel  diukur  kekasaran  permukaannya.  Cara  pengukurannya  sama
dengan pengukuran sampel sebelum direndam dalam minuman isotonik hingga hasil pengukuran didapatkan.
3. Kelompok III  :  10  buah  sampel  semen  ionomer  kaca  direndam  dalam
minuman  isotonik  selama  15  jam.  Setelah  stopwatch  menunjukkan  angka  15  jam maka  sampel  diambil  dan  dikeringkan  di  atas  kertas  tissue.  Setelah  dilakukan
perendaman  sampel  dalam  minuman  isotonik  masing-masing  selama  15  jam selanjutnya  sampel  diukur  kekasaran  permukaannya.  Cara  pengukurannya  sama
dengan pengukuran sampel sebelum direndam dalam minuman isotonik hingga hasil pengukuran didapatkan.
3.9  Analisis Data