3.7 Variabel Penelitian
3.5.1 Variabel Bebas
Lama perendaman bahan restorasi semen ionomer kaca dalam minuman isotonik.
3.5.2 Variabel Terikat
Kekasaran permukaan bahan restorasi semen ionomer kaca.
3.5.3 Variabel Terkendali
1. Ukuran sampel semen ionomer kaca
2. PW ratio powder dan liquid semen ionomer kaca 2g : 1ml
3. Volume minuman isotonik sebanyak 10 ml
3.5.4 Variabel Tidak Terkendali
1. Kecepatan pengadukan semen ionomer kaca
2. Suhu perendaman adalah suhu ruangan
3.6 Defenisi Operasional
1. Semen ionomer kaca konvensional adalah suatu bahan restorasi yang
mengandung semen silikat dan larutan asam poliakrilat. Semen ionomer kaca konvensional tipe restorasi untuk lesi servikal non-karies seperti abrasi sikat gigi
karena semen ini dapat ditemptkan tanpa harus membuang jaringan gigi untuk mendapatkan ikatan mekanis yang berfungsi untuk menahan restorasi.
2. Kekasaran permukaan adalah ukuran ketidakteraturan dari permukaan
yang telah diproses akhir dan diukur dengan Profilometer Mitutoyo SJ-201 satuan mikrometer µm.
3. Minuman isotonik adalah minuman yang mengandung 6 sampai 8
karbohidrat, asam phosphoric, asam sitrat, asam malik, dan asam tartatik. Semua mengandung sejumlah kecil elektrolit termasuk sodium, kalium, klorida untuk
mencegah dehidrasi, dan mengantikan cairan dan elektrolit yang hilang melalui keluarnya keringat.
Universitas Sumatera Utara
4. Perendaman sampel adalah keadaan dimana sampel direndam dalam
minuman isotonik sebanyak 5 ml selama 5 jam, 10 jam dan 15 jam.
3.7 Alat dan Bahan Penelitian 3.7.1 Alat Penelitian
1. Cetakan sampel berdiameter 10 mm x 3 mm
Gambar 3. Cetakan sampel
2. Pinset dan cement spatel
Gambar 4. Pinset dan cement spatel
3. Glass plate
Gambar 5. Glass plat
Universitas Sumatera Utara
4. Glass slab dan cellophan strip
Gambar 6. Glass slab dan cellophan strip
5. Stopwatch
Gambar 7. Stopwatch
6. Besi padat seberat 1 kg
Gambar 8. Besi padat seberat 1 kg
Universitas Sumatera Utara
Kertas tissue 7.
Profilometer merk Mitutoyo SJ-201, Japan 8.
Perekat bewarna 9.
Wadah perendaman sampel penelitian terbuat dari plastik
3.7.2 Bahan Penelitian
1. Semen ionomer kaca Fuji II GC Gold Label Universal Restorative, Japan
Tabel 4: Komposisi semen ionomer kaca Fuji II
Komposisi Pabrik
Powder: Kaca aluminosilikat GC Gold Label Universal Restorative, Japan
Liquid: Asam poliakrilik Asam polibasik
GC Gold Label Universal Restorative, Japan
Gambar 9. Semen Ionomer Kaca Fuji II
Universitas Sumatera Utara
2. Minuman isotonic Pocari Sweat P.T Amerta, Indah Otsuka, Jakarta,
Indonesia Tabel 5: Komposisi Minuman Pocari Sweat
Gambar 10. Minuman Isotonik
Universitas Sumatera Utara
3.8 Prosedur Penelitian 3.8.1 Pembuatan Sampel Penelitian
1. Cetakan sampel yang berdiameter 10 x 3 mm diberi alas celluloid strip
diletakkan di atas glass slab. 2.
Semen ionomer kaca yang terdiri dari powder dan liquid sesuai kelompok, diaduk di atas mixing pad dengan perbandingan 2g : 1ml selama 30 detik.
3. Semen ionomer kaca yang telah diaduk kemudian dimasukkan kedalam
cetakan sampel dan bagian atas diberi cellophan strip, ditekan dengan beban 1 kg sampai mengeras selama 15 menit.
4. Setelah mengeras sampel dilepaskan dari cetakan, kelebihan sampel
dirapikan bur white stone dan dicucikan dengan air lalu dikeringkan dengan tissue. Sampel disimpan dalam plastik berperekat secara berpisah berdasarkan kelompoknya.
3.8.2 Pengukuran Kekasaran Permukaan
Sebelum sampel direndam dalam minuman isotonik sampel diukur kekasaran permukaannya dengan alat pengukur kekasaran permukaan Mitutoyo SJ-201, Japan
dengan satuan mikrometer µm, dengan cara : 1.
Setiap sampel dibuat 3 titik pengukuran ± 1 mm dari tepi sampel dengan menggunakan spidol.
Gambar 11. Titik pengukuran sampel
Universitas Sumatera Utara
a b 2.
Kalibrasi pada profilometer dipastikan berada dalam angka 0. Sampel diletakkan dibidang datar dan operator meletakkan stylus pada titik pertama di
permukaan sampel, kemudian alat diaktifkan lalu stylus bergerak menelusuri satu garis lurus horizontal sepanjang permukaan sampai ±1 mm dan balik lagi.
3. Monitor layar alat uji akan menunjukkan nilai kekasaran permukaan
sampel yang diukur. Pengukuran dilakukan 3 kali pada masing-masing titik yang telah ditandai sebelumnya.
4. Ketiga hasil pengukuran yang telah didapatkan dirata-ratakan.
Gambar 12. a Profilometer Mitutoyo SJ-201 b Pengukuran kekasaran permukaan
3.8.3 Perendaman dan Pengukuran Kekasaran Permukaan Sampel Penelitian
Setelah sampel diukur kekasaran permukaanya selanjutnya sampel direndam dalam minuman isotonik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
1. Kelompok I : 10 buah sampel semen ionomer kaca direndam dalam
minuman isotonik selama 5 jam. Setelah stopwatch menunjukkan angka 5 jam maka sampel diambil dan dikeringkan di atas kertas tissue. Setelah dilakukan perendaman
sampel dalam minuman isotonik masing-masing selama 5 jam selanjutnya sampel diukur kekasaran permukaannya. Cara pengukurannya sama dengan pengukuran
Universitas Sumatera Utara
sampel sebelum direndam dalam minuman isotonik hingga hasil pengukuran didapatkan.
2. Kelompok II : 10 buah sampel semen ionomer kaca direndam dalam
minuman isotonik selama 10 jam. Setelah stopwatch menunjukkan angka 10 jam maka sampel diambil dan dikeringkan di atas kertas tissue. Setelah dilakukan
perendaman sampel dalam minuman isotonik masing-masing selama 10 jam selanjutnya sampel diukur kekasaran permukaannya. Cara pengukurannya sama
dengan pengukuran sampel sebelum direndam dalam minuman isotonik hingga hasil pengukuran didapatkan.
3. Kelompok III : 10 buah sampel semen ionomer kaca direndam dalam
minuman isotonik selama 15 jam. Setelah stopwatch menunjukkan angka 15 jam maka sampel diambil dan dikeringkan di atas kertas tissue. Setelah dilakukan
perendaman sampel dalam minuman isotonik masing-masing selama 15 jam selanjutnya sampel diukur kekasaran permukaannya. Cara pengukurannya sama
dengan pengukuran sampel sebelum direndam dalam minuman isotonik hingga hasil pengukuran didapatkan.
3.9 Analisis Data
Data uji statistic dengan menggunakan uji one way Anova untuk menganalisa perbedaan penyerapan cairan semen ionomer kaca pada kelompok I, II, dan III
selama 5 jam, 10 jam, dan 15 jam dengan tingkat kemaknaan p ≤0.05.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 10 sampel untuk setiap kelompok. Pada kelompok lama perendaman 5 jam niai rerata kekasaran
permukaan sebelum dan sesudah perendaman minuman isotonik 0.1770µm + 0.02214 dan 0.200µm + 0.02944, sementara pada kelompok lama perendaman 10 jam
didapatkan nilai rerata kekasaran permukaan sebelum 0.1680µm + 0.01751 dan sesudah 0.2210µm + 0.02025. Pada kelompok lama perendaman 15 jam didapatkan
nilai rerata kekasaran permukaan sebelum 0.1710µm + 0.01663 dan sesudah 0.2470µm + 0.01418. Hasil perhitungan kekasaran permukaan sebelum dan sesudah
direndam dalam minuman isotonik dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Rerata Nilai Kekasaran Permukaan Bahan Restorasi Semen Ionomer Kaca µm Sebelum dan Sesudah Perendaman dalam Minuman isotonik
Sampel Kekasaran Permukaan
I 5 jam
II 10 jam
III 15 jam
Sebelum µm Sesudah µm
Sebelum µm Sesudah µm
Sebelum µm Sesudah µm
1. 0.15
0.17 0.14
0.19 0.19
0.26 2.
0.14 0.15
0.19 0.21
0.17 0.25
3. 0.15
0.17 0.15
0.22 0.15
0.23 4.
0.18 0.19
0.18 0.24
0.14 0.23
5. 0.20
0.22 0.16
0.25 0.18
0.25 6.
0.18 0.20
0.19 0.24
0.18 0.23
7. 0.19
0.23 0.18
0.20 0.16
0.27 8.
0.19 0.22
0.15 0.21
0.18 0.26
9. 0.20
0.24 0.17
0.21 0.19
0.24 10.
0.19 0.21
0.17 0.24
0.17 0.25
0.1770 0.2000
0.1680 0.2210
0.1710 0.2470
SD 0.02214
0.02944 0.01751
0.02025 0.01663
0.01418
Keterangan : I
: kelompok perendaman selama 5 jam II : kelompok perendaman selama 10 jam
III : kelompok perendaman selama 15 jam
Universitas Sumatera Utara