commit to user
12
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG HOTEL SAHID JAYA SOLO
A. Sejarah Singkat Hotel Sahid Jaya Solo
Hotel Sahid Jaya Solo dahulu bernama Hotel Sahid Sala merupakan hotel berbintang lima di Surakarta yang dibangun sejak tahun 1962. Sejarah
berdirinya Hotel Sahid Jaya Solo tidak lepas dari sejarah kehidupan Bp. Sukamdani dan Ibu Juliah. Pada tanggal 13 Januari 1960 mereka mendirikan
PT. Sahid CO yang bergerak dalam bidang percetakan. Perusahaan percetakan ini didirikan dengan penuh perjuangan dan keuletan. Kata Sahid
sendiri diambil dari nama orang tua Bp. Sukamdani yaitu Kyai Haji Sahid Jogosentono. Di antara tahun 1961 dan 1962 melalui perhitungan yang
matang Bp. Sukamdani beserta istrinya Ibu Juliah membeli sebidang tanah seluas 3.749 m persegi di Surakarta. Tanah tersebut merupakan bekas tanah
milik keluarga almarhum Meester Wongsonegoro, mantan wakil perdana menteri pertama zaman orde lama dan mantan Gubernur Jawa Tengah
pertama. Pembangunan Hotel Sahid Jaya Solo pada tahun 1962 memang benar-
benar dalam kondisi sulit atau dapat dikatakan melawan arus karena pada masa itu sedang terjadi tragedi gerakan G 30 S PKI yang tidak suka ada
orang yang maju dan kapitalisme. Dalam keadaan yang demikian Bp. Sukamdani tidak patah semangat. Segala cara ditempuh untuk terwujudnya
pembangunan Hotel Sahid Jaya Solo, Bahkan Bp. Sukamdani dan Istrinya
commit to user
13 harus berpisah untuk sementara waktu karena Bp. Sukamdani harus
berkonsentrasi dalam pembangunan Hotel di Solo, sedangkan Istrinya Ibu Juliah harus menjalankan usaha percetakan PT. Sahid CO di Jakarta untuk
menopang pendanaan pembangunan Hotel di Solo. Pada akhirnya pada tanggal 8 Juli 1965 Hotel Sahid Jaya Solo resmi berdiri dan dalam peresmian
tersebut dihadiri beberapa pejabat penting pemerintah seperti Menteri Penasehat Presiden PM urusan found forcel, Ketua umum BAMUNAS
yaitu Bp. Noto Hamiprodjo, Ketua Dewan Pariwisata Indonesia yaitu Bp. Sri Sultan HB IX dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah yaitu Bp.
Mochtar semuanya memberi dukungan terhadap berdirinya Hotel Sahid Solo. Namun setelah dua bulan Hotel Sahid Solo diresmikan, Terjadi -
tragedi Nasional yaitu Gerakan G 30 S PKI yang pada saat itu kota Solo sendiri diduga menjadi basis kekuatan PKI. Dengan kondisi kota Solo yang
demikian, membuat Hotel Sahid Solo mengalami penurunan tingkat kedatangan tamu. Walaupun dalam kondisi demikian Bp. Sukamdani tidak
patah semangat untuk berjuang dan memutuskan untuk ikut berpartsipasi bersama ABRI menumpas Gerakan 30 S PKI. Pada akhirnya Hotel Sahid
Solo dijadikan sebagai dapur umum untuk memberi pasokan makanan kepada pasukan Mahasuran beserta ABRI Untuk Menumpas G 30 S PKI.
Satu tahun kemudian tepatnya pada bulan Maret 1966, tanggul Sungai Bengawan Solo jebol sehingga menyebabkan banjir bandang di kota Solo.
Maka sekali lagi Hotel Sahid Solo berubah fungsinya menjadi tempat penampungan sementara para korban banjir dan sekaligus sebagai dapur
commit to user
14 umum. Demikian sekilas sejarah pembangunan Hotel Sahid Jaya Solo yang
merupakan Hotel Cikal Bakal dan Hotel yang pertama kali yang dimiliki oleh Bp. Sukamdani beserta Isterinya.
Hotel Sahid Jaya Solo telah mengalami beberapa kali perenofasian guna memenuhi standarisasi hotel bintang lima. Sejak bulan Desember 1992
telah dilakukan renovasi dan ekstension dari 40 kamar menjadi 138 kamar, selesai pembangunan dilaksanakan peresmian pada tanggal 8 Juli 1995
dengan nama baru Hotel Sahid Raya Solo yang pada saat itu masih berbintang empat dan kemudian berkembang lagi menjadi Hotel Bintang lima
dan berganti nama menjadi Hotel Sahid Jaya Solo.
B. Fasilitas-fasilitas Hotel Sahid Jaya Solo