lxxi pencatatan sipil, maupun dokumen yang berkaitan mengenai program
RATNA, d.
Wawancara. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh pewawancara pengumpul data kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam
Soehartono,1999:67. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada petugas di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Karanganyar yang menangani pelayanan program RATNA. Selain itu juga kepada masyarakat sebagai pengguna layanan mengenai pelayanan
RATNA yang telah diterima.
F. Populasi dan Sampel.
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 1998:57. Populasi pada penelitian ini termasuk populasi invisible karena
tidak diketahui jumlah anggotanya populasinya dengan pasti. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang telah
menggunakan layanan RATNA yang khususnya dalam pelayanan pembuatan akta kelahiran, yang terdiri dari masyarakat dewasa belum
mempunyai akta kelahiran namun mengurus akta kelahiran melalui pelayanan RATNA dan masyarakat dewasa yang menguruskan akta
lxxii kelahiran bagi orang lain atau keluarganya yang belum mempunyai akta
kelahiran. b.
Sampel. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut Sugiyono, 1998:57. Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi dalam prosedur pengambilan sampel, yaitu sampel harus
representatif mewakili dan besarnya sampel harus memadai Atherton dan Klemmack dalam Soehartono, 1999:58. Suatu sampel dikatakan
representatif apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan tujuan penelitian sama atau hampir sama dengan ciri-ciri populasinya. Suatu
sampel yang baik juga harus memenuhi syarat bahwa ukuran atau besarnya memadai untuk dapat menyakinkan kestabilan ciri-cirinya.
Menurut Bailey dalam Soehartono 1999:58, sampel dipilih dari sejumlah elemen responden lebih besar dari persyaratan minimal yakni
sebayak 30 responden, walaupun banyak peneliti lain menganggap bahwa sampel sebesar 100 merupakan jumlah yang minimum. Pada penelitian ini
populasi tidak diketahui jumlahnya, maka sampel yang diambil sebanyak 100 orang.
Pada penelitian ini, penarikan sampel menggunakan metode non- probability sampling yaitu teknik penentuan sampel yang memberikan
peluangkesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono,1998:61. Adapun teknik yang
digunakan untuk pengambilan sampel adalah accidental sampling.
lxxiii Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data Sugiyono,1998:62.
G. Analisis Data