Latar Belakang Penelitian Perumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Karsinoma nasofaring dikenal sebagai tumor ganas yang berpotensi tinggi untuk mengadakan metastasis regional maupun jauh. Hal ini menyebabkan penatalaksanaan karsinoma nasofaring menjadi sulit dan belum memberi hasil yang memuaskan. Kendala yang dihadapi dalam penanganan KNF adalah bahwa sebagian besar penderita datang pada stadium lanjut stadium III dan IV, bahkan sebagian lagi datang dengan keadaan umum yang jelek sehingga penanganan menjadi sulit dan hasilnya tidak memuaskan. Jika suatu keganasan disertai dengan pemeriksaan HER2neu yang positif, itu berarti perjalanan penyakit yang agresif. Untuk itu diperlukan penanganan secepat mungkin untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan mencegah terjadinya kekambuhan. 8,10,11 Terapi yang dilakukan pada HER2neu positif adalah trastuzumab, akan membantu untuk menghentikan pertumbuhan dari sel- sel malignan, termasuk; mengecilkan tumor sebelum tindakan pembedahan, menghilangkan sel-sel malignan yang telah menyebar dari tumor primernya metastasis, dan mencegah terjadinya kekambuhan pada tumor ukuran ≥ 2 cm. 8,10,11 Lidya Imelda Laksmi : Tampilan Imunositokimia Her2Neu Pada Biopsi Aspirasi Metastasis Karsinoma Nasofaring Kelenjar Limfe, 2009 Kami tertarik melakukan penelitian ini, karena sejauh ini belum ada tulisan ataupun penelitian yang dilakukan untuk melihat perbedaan luas tampilan Her2neu pada metastasis karsinoma nasofaring pada kelenjar getah bening leher tipe squamous cell carcinoma dan undifferentiated carcinoma .

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan kesulitan yang dihadapi dalam hal penanganan penderita KNF, maka peneliti merasa perlu untuk mengetahui: 1. Apakah tampilan imunositokimia HER2neu pada metastasis KNF jenis undifferentiated carcinoma dan squamous cell carcinoma dapat membantu klinisi untuk pemberian terapi secara cepat dan tepat? Dan diharapkan, selanjutnya dapat digunakan untuk meramalkan prognosa dan keefektifan pemberian kemoterapi. 2. Apakah pemeriksaan antibodi yang biasanya dilakukan pada sediaan biopsi jaringan dapat dilakukan pada sediaan sitologi?

1.3. Hipotesis