4.4.2.1. Harga Kopi Domestik.
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diketahui bahwa harga kopi domestik berpengaruh negatif sebesar 0,93 terhadap permintaan kopi di Sumatera
Utara, artinya jika harga kopi turun sebesar Rp 1, maka permintaan kopi di Sumatera Utara akan naik sebesar 0,93 kg. Sesuai dengan hasil estimasi yang diperoleh bahwa
variabel harga kopi domestik memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan kopi di Sumatera Utara, pada
α = 5 t.hitung 3,450 t. tabel 1,746 dengan tingkat keyakinan 95. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Venkatram dan Deodhar 1999, yang meneliti tentang permintaan kopi di pasar domestik India. Dan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh
kesimpulan bahwa harga kopi memiliki hubungan yang negatif terhadap permintaan kopi di pasar domestik India, dimana jika harga kopi mengalami penurunan maka
permintaan akan kopi di pasar domestik akan mengalami peningkatan. Menurut Miller dan Meiners 2000, kaidah permintaan mengatakan bahwa
kuantitas yang diminta untuk suatu barang berhubungan terbalik dengan harga barang tersebut ceteris paribus. Sugiarto 2000, juga berpendapat bahwa permintaan
terhadap suatu komoditi dari produsen dapat berlangsung jika konsumen bersedia membelinya dan memberikan kepuasan maksimum. Komoditi yang dikonsumsi ini
memiliki sifat yang khas dimana jika semakin banyak komoditi tersebut dikonsumsi maka kegunaan komoditi marginal utilities tersebut akan semakin berkurang.
Dengan demikian konsumen akan semakin banyak melakukan pembelian jika harga satuan dari komoditi tersebut menjadi lebih murah.
4.4.2.2. Harga Teh.
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan diketahui bahwa harga teh berpengaruh positif sebesar 0,63 terhadap permintaan komoditi kopi di Sumatera
Utara. Sesuai dengan hasil estimasi diperoleh bahwa variabel harga teh memiliki pengaruh yang positif terhadap permintaan komoditi kopi di Sumatera Utara tidak
signifikan pada α = 10 , t. hitung 1,289 t. tabel 1,337. Namun jika terjadinya
kenaikan harga teh maka masyarakat akan memilih untuk mengkonsumsi kopi sebagai barang subsitusi dari teh, sehingga permintaan kopi di pasar akan meningkat.
Menurut Nicholson 1991, ke dua barang tersebut dapat dikatakan sebagai “net substitutes”, dimana jika harga dari salah satu barang tersebut mengalami kenaikan
akan menyebabkan peningkatan permintaan terhadap barang lainnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Venkatram dan Deodhar 1999,
tentang permintaan kopi di pasar domestik india dan berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasilnya bahwa harga teh memiliki hubungan yang positif
terhadap permintaan kopi diwilayah di pasar domestik, artinya terjadinya peningkatan harga teh disebabkan oleh jumlah permintaan yang semakin meningkat. Dan
berdasarkan hasil penelitian tersebut hasil yang diperoleh menyatakan bahwa konsumsi teh sebagai barang substitusi kopi di tengah masyarakat India mengalami
peningkatan dari 296 gr kapita menjadi 657 gr kapita untuk tahun 1997 – 1998.
4.4.2.3. Harga Gula.