Analisis Bivariat HASIL PENELITIAN

4.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat bermaksud untuk mengetahui kemaknaan hubungan antara 2 variabel independent terhadap variabel dependent dengan uji chi square. Tujuan ini dipakai uji chi square ialah untuk menguji perbedaan persentase antara beberapa data. Proses pengujian chi square ialah membandingkan frekuensi yang terjadi observasi dengan frekuensi harapan ekspektasi.Bila nilai observasi sama dengan nilai ekspektasi maka tidak ada perbedaan yang bermakna tak signifikan.Sebaliknya bila ada perbedaan nilai keduanya maka ada perbedaan bermakna signifikan. Uji chi square ini memiliki keterbatasan karena menuntut frekuensi harapan E disetiap selnya tak boleh terlalu kecil. Maka syarat keterbatasan chi square: a.Tak boleh ada sel yang memiliki nilai ekspektasi kurang dari 1, b.Tak boleh ada sel memiliki nilai ekspektasi kurang dari 5, lebih 20 dari jumlah keseluruhan sel. Uji chi square ini dilakukan untuk analisa tabel silang 3 x 2, 3 x 4. Jika keterbatasan itu terjadi saat uji chi square peneliti harus menggabungkan kategori yang berdekatan untuk perbesar frekuensi ekspektasi dari sel, tapi data tidak sampai kehilangan makna. Bila keterbatasan itu terjadi pada table 2 x 2 dipakai uji fixer exact. Berikut ini tabel yang menjelaskan variabel independen : Tabel 4.7. Pengaruh Pekerjaan dengan Partisipasi Keluarga Partisipasi Keluarga Buruk Baik Total No Pekerjaan n n n 1 Bekerja 26 81,3 61 88,1 87 86,1 2 Tidak Bekerja 6 18,8 8 11,6 14 13,9 p=0,333 Total 32 100,0 69 100,0 101 100,0 Elisabeth Tarigan : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Keluarga Dalam Penggunaan Jamban..., 2008 USU e-Repository © 2008 Pada Tabel 4.7 Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada perbedaan antara bekerja dan tak bekerja terhadap partisipasi keluarga dan secara statistic tak ada hubungan bermakna karena p value 0,333 dari g 0,05. Tabel 4.8. Pengaruh Penghasilan dengan Partisipasi Keluarga dalam Penggunaan Jamban di Kecamatan Kabanjahe Partisipasi Keluarga Buruk Baik Total No Penghasilan n n n 1 765.000 20 62,5 32 46,4 52 51,5 2 765.000 12 37,5 37 53,6 49 48,5 p= 0,131 Total 32 100,0 69 100,0 101 100,0 Pada Tabel 4.8 hasil uji chi square menunjukkan tak ada beda antara penghasilan tinggi dan rendah dengan partisipasi keluarga dan secara statistic tak ada hubungan bermakna antara penghasilan pada partisipasi karena p value 0,131 dari g 0,05. Tabel 4.9. Pengaruh Pendidikan dengan Partisipasi Keluarga dalam Penggunaan Jamban di Kecamatan Kabanjahe Partisipasi Keluarga Buruk Baik Total No Pendidikan n n n 1 Rendah:Tak sekolah,SD,SMP 13 40,6 22 31,9 35 34,7 2 Tinggi : SMA, Sarjana 19 59,4 47 68,1 66 65,3 p= 0,390 Total 32 100,0 69 100,0 101 100,0 Pada Tabel 4.9 Hasil uji chi square terlihat tak ada perbedaan antara pendidikan tinggi dan rendah terhadap partisipasi keluarga dan secara statistic tak ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan partisipasi karena p value 0,390 dari g 0,05. Elisabeth Tarigan : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Keluarga Dalam Penggunaan Jamban..., 2008 USU e-Repository © 2008 Tabel 4.10. Pengaruh Umur dengan Partisipasi Keluarga dalam Penggunaan Jamban di Kecamatan Kabanjahe Partisipasi Keluarga Buruk Baik Total No Umur n n n 1 20 tahun 6 18,8 4 5,8 10 9,9 2 21- 49 tahun 16 50,0 34 49,3 50 49,5 3 50 tahun 10 31,3 31 44,9 41 40,6 p=0,095 Total 32 100,0 69 100,0 101 100,0 Tabel 4.10 hasil uji chi square menunjukkan faktor umur dewasa persentase partisipasi keluarga kategori baik lebih besar dibanding umur muda dan secara statistik tak ada hubungan yang bermakna karena p value 0,095 g 0,05. Tabel 4.11. Pengaruh Pengetahuan dengan Partisipasi Keluarga dalam Penggunaan Jamban di Kecamatan Kabanjahe Partisipasi Keluarga Buruk Baik Total No Pengetahuan n n n 1 Rendah 9 28,1 5 5,9 14 12,9 2 Sedang 23 71,9 36 52,9 59 58,4 3 Tinggi 0,0 28 41,2 28 27,7 p=0,000 Total 32 100,0 69 100,0 101 100,0 Pada Tabel 4.11 hasil uji chi square menunjukkan pengetahuan tinggi persentase partisipasi keluarga kategori baik lebih besar dibanding responden berpengetahuan rendah dan secara statistik ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan partisipasi karena p value 0,000 dari g 0,05. Elisabeth Tarigan : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Keluarga Dalam Penggunaan Jamban..., 2008 USU e-Repository © 2008 Tabel 4.12. Pengaruh Sikap dengan Partisipasi Keluarga dalam Penggunaan Jamban di Kecamatan Kabanjahe Partisipasi Keluarga Buruk Baik Total No Sikap n n n 1 Buruk 10 31,3 6 7,4 16 14,9 2 Baik 22 68,7 63 92,6 85 85,1 p=0,002 Total 32 100,0 69 100,0 101 100,0 Pada Tabel 4.12 hasil uji chi square terlihat persentase sikap baik partisipasi kategori baik lebih besar dibanding sikap buruk dan secara statistic ada hubungan bermakna antara sikap terhadap partisipasi karena p value 0,002 dari g 0,05. Tabel 4.13. Pengaruh Kondisi Jamban dengan Partisipasi Keluarga dalam Penggunaan Jamban di Kecamatan Kabanjahe Partisipasi Keluarga Buruk Baik Total No Kondisi Jamban n n n 1 Baik 21 65,6 37 54,4 59 57,4 2 Buruk 11 34,4 32 45,6 42 41,6 p= 0,289 Total 32 100,0 69 100,0 101 100,0 Pada Tabel diatas hasil uji chi square terlihat tidak ada perbedaan antara jamban yang baik dan buruk pada partisipasi keluarga.Hasil tes statistic dengan uji chi square terlihat tak ada hubungan bermakna antara kondisi jamban terhadap partisipasi keluarga karena p value 0,289dari g 0,05. Elisabeth Tarigan : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Keluarga Dalam Penggunaan Jamban..., 2008 USU e-Repository © 2008 Tabel 4.14. Pengaruh Peran Penyuluh dengan Partisipasi Keluarga Partisipasi Keluarga Buruk Baik Total No Peran Tokoh Penyuluh n n n 1 Tidak berperan 6 18,8 4 5,9 10 9,9 2 Sedang 18 56,2 44 64,7 63 62,4 3 Berperan 8 25,0 21 29,4 29 28,7 p=0,135 Total 32 100,0 69 100,0 101 100,0 Pada Tabel 4.14 hasil uji chi square terlihat bahwa persentase penyuluh berperan dengan partisipasi keluarga kategori baik lebih besar dibanding penyuluh tak berperan Secara statistic terlihat tidak ada hubungan bermakna antara peran penyuluh terhadap terhadap partisipasi keluarga karena p value 0,135 g 0,05. Adapun variabel independen adalah pekerjaan, pendidikan, penghasilan, umur, pengetahuan, sikap, kondisi jamban, peran penyuluh, sedangkan variabel dependen adalah partisipasi keluarga. Hasil analisis bivariat dengan uji statistik Chi Square terlihat bahwa secara statistic ada 2 variabel yang berhubungan signifikan p 0,05 yaitu variabel pengetahuan, dan sikap. Hal ini terlihat pada tabel 4.15 yaitu : Tabel 4.15. Uji Chi Square dengan Analisa Bivariat Variabel Dependen Variabel Independen Nilap p Keterangan Pengetahuan 0,000 Berhubungan signifikan Sikap 0,002 Berhubungan signifikan Kondisi Jamban 0,289 Tak Berhubungan signifikan Peran Penyuluh 0,135 Tak Berhubungan signifikan Pekerjaan 0,333 Tak berhubungan signifikan Pendidikan 0,390 Tak berhubungan signifikan Penghasilan 0,131 Tak berhubungan signifikan Faktor Partisipasi Umur 0,095 Tak berhubungan signifikan Elisabeth Tarigan : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Keluarga Dalam Penggunaan Jamban..., 2008 USU e-Repository © 2008 Alasan memakai uji Chi Square : Berdasarkan data yang ada maka digunakan uji chi square untuk mengetahui hubungan antara variabel independen kategori dengan variabel dependen kategori. Hasil uji chi square hanya dapat menyimpulkan ada tidaknya hubungan antara kelompok data atau 2 variabel kategori.Tetapi uji chi square tidak bisa menjelaskan derajat hubungan artinya tidak bisa mengetahui ke lompok mana beresiko lebih besar dibanding kelompok lain.

4.4. Analisis Multivariat