Pengaruh Pengetahuan terhadap Partisipasi Keluarga memakai Jamban Pengaruh Sikap terhadap Partisipasi Keluarga menggunakan Jamban

BAB 5 P E M B A H A S A N

5.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Partisipasi Keluarga memakai Jamban

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan persentase responden yang memiliki pengetahuan kategori tinggi dan partisipasi baik lebih besar dibandingkan responden yang pengetahuannya kategori rendah. Hal ini menunjukkan faktor pengetahuan sebagai variabel yang berpengaruh dominan terhadap partisipasi keluarga. Secara statistik juga menunjukkan ada pengaruh yang bermakna p0,05. Hal ini erat kaitannya dengan pengetahuan, sikap masyarakat, kondisi jamban dan peran penyuluh sebagai faktor penting dalam menggerakkan partisipasi masyarakat menggunakan jamban. Hasil uji chi square menunjukkan persentase dari 28 responden yang berpengetahuan tinggi ada 28 orang 100,0 berpartisipasi baik sedangkan dari 14 responden berpengetahuan rendah ada 9 orang 28,1 berpartisipasi buruk, terlihat bahwa pengetahuan tinggi membuat persentase partisipasi keluarga lebih besar dibandingkan responden yang berpengetahuan rendah dan secara statistik ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan partisipasi karena p value 0,000 dari g 0,05. Setelah dilakukan analisis multivariat dengan uji regressi logistik, ternyata pengetahuan sebagai variabel paling dominan berpengaruh, karena nilai p value terendah dari variabel lain 0,000 0,05 artinya ada pengaruh pengetahuan terhadap partisipasi keluarga. Menurut Notoadmodjo 2003 bahwa pengetahuan terdiri dari berbagai tingkatan yaitu :mengetahui, memahami, aplikasi,dan evaluasi. 34 Mengacu pada pengetahuan diatas dapat dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Kabanjahe yang persentase terkecil pada kategori baik dapat dikelompokkan pada tahap mengetahui dan mampu memahami.

5.2. Pengaruh Sikap terhadap Partisipasi Keluarga menggunakan Jamban

Hasil penelitian menunjukkan persentase responden yang mempunyai sikap kategori baik dan berpartisipasi lebih besar dibanding responden yang bersikap buruk. Hal ini menunjukkan faktor sikap merupakan variabel yang mempengaruhi partisipasi keluarga. Secara statistik menunjukkan ada pengaruh bermakna p0,05. Ada 8 variabel yang berpengaruh dalam partisipasi keluarga memakai jamban yaitu pendidikan, pekerjaan, penghasilan, umur, pengetahuan, kondisi jamban, peran penyuluh dan sikap variabel yang berpengaruh pada partisipasi keluarga ialah sikap masyarakat. Hal ini menunjukkan masyarakat yang bersikap baik akan berpartisipasi lebih besar dalam menggunakan jamban. Ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2003 bahwa sikap terdiri dari berbagai tingkatan seperti menerima, merespon, menghargai, dan bertanggungjawab.Mengacu pada sikap ini terlihat sikap masyarakat Kabanjahe pada penggunaan jamban yang terbesar pada kategori baik dapat dikelompokkan pada tahap menerima dan mampu merespon. Secara keseluruhan sikap responden tergolong pada kategori baik dalam program partisipasi penggunaan jamban. Menurut Syaifuddin 2004 menyatakan sikap masyarakat akan menentukan keberhasilan partisipasi penggunaan jamban. Elisabeth Tarigan : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Keluarga Dalam Penggunaan Jamban..., 2008 USU e-Repository © 2008 Hasil uji chi square terlihat persentase responden dari 85 sikap baik 63 orang 92,6 berpartisipasi baik sedangkan dari 16 sikap buruk 10 orang 31,3 berpartisipasi buruk, terlihat dari sikap baik persentase partisipasi keluarga lebih besar dibanding sikap buruk dan secara statistic ada hubungan bermakna antara sikap terhadap partisipasi karena p value 0,002 dari g 0,05. Setelah dilakukan analisis multivariat dengan uji regressi logistik, ternyata sikap termasuk berpengaruh kecil terhadap partisipasi keluarga karena nilai p value 0,037 0,05 artinya ada pengaruh sikap terhadap partisipasi keluarga. Hal yang sama dilaporkan oleh Maulana 2003, bahwa sikap masyarakat yang buruk terbukti secara statistik berhubungan dengan partisipasi penggunaan jamban. Melihat keberadaan sikap masyarakat berkaitan dengan partisipasi memakai jamban di Kabanjahe tentu tidak cukup hanya sekedar menerima dan merespon. Karena kemauan masyarakat untuk berpartisipasi lebih baik bila masyarakat sebagai sasaran program mampu menghargai dan bertanggungjawab pada pelaksanaan program itu. 5.3. Pengaruh Kondisi Jamban terhadap Partisipasi Keluarga Ketersediaan fasilitas yang digunakan dalam program penggunaan jamban di Kabanjahe belum mencukupi. Hal ini menyebabkan pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari ketersediaan fasilitas kesehatan kurang optimal. Hasil uji chi square terlihat persentase responden dari 42 kondisi jamban memenuhi syarat 31 orang 45,6 berpartisipasi baik sedangkan dari 59 kondisi jamban tidak memenuhi syarat 38 orang 54,4 berpartisipasi baik. Hal ini Elisabeth Tarigan : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Keluarga Dalam Penggunaan Jamban..., 2008 USU e-Repository © 2008 menunjukkan secara persentase tidak ada perbedaan antara jamban yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat terhadap partisipasi keluarga. Hasil tes statistic dengan uji chi square terlihat tidak ada hubungan bermakna antara kondisi jamban terhadap partisipasi keluarga karena p value 0,289 dari g 0,05. Setelah dilakukan analisis multivariat dengan uji regressi logistik, ternyata kondisi jamban tidak berpengaruh terhadap partisipasi keluarga karena nilai p value 0,2150,05 artinya tidak ada pengaruh kondisi jamban terhadap partisipasi keluarga.

5.4. Pengaruh Peran Penyuluh terhadap Partisipasi memakai Jamban