Data Deskrisptif Pembahasan Hasil Penelitian

B. Data Deskrisptif

Penelitian ini menggunakan tema pengungkapan sosial yang secara keseluruhan terdiri dari 78 item pada 7 tema yang diusung dalam CSR. Sebanyak 5 variabel digunakan sebagai predictor dalam penelitian ini. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.2 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 123 -7.92 56.76 13.5059 12.40817 DAR 123 10.00 276.00 49.9756 36.90317 TOTAL_AKTIVA 123 61988.00 1.08E8 7.2798E6 1.57700E7 KSP 123 .69 100.00 25.3860 19.16677 CSR 123 .04 .72 .2612 .17070 Valid N listwise 123 Sumber: lampiran iii Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel return on asset ROA memiliki nilai minimum -7.92, nilai maksimum 56.76 dan mean nilai rata- rata 13.50 dan standar deviasi simpangan baku 12.40817. Variabel debt to asset ratio DAR memiliki nilai minimum 10, nilai maksimum 276 dan mean nilai rata-rata 49.97 dan standar deviasi simpangan baku 36.90317. variabel ukuran perusahaaan total aktiva memiliki nilai minimum Rp 61988 juta, nilai maksimum 1.08 juta, nilai mean nilai rata-rata 7.2798 juta dan standar deviasi simpangan baku 1.57700. Variabel kepemilikan saham publik KSP memiliki nilai minimum 69, nilai maksimum 100, nilai rata-rata 25.38 dan standar deviasi simpangan baku 19.16677. Variabel indeks CSR memiliki nilai Universitas Sumatera Utara minimum 0.04, nilai maksimum 0.72, nilai rata-rata mean 0.2612 dan standar deviasi simpangan baku 0.17070.

C. Pengujian Asumsi Klasik

Analisa dilakukan dengan metode analisa regresi berganda. Sebelum dilakukan uji hipotesis, peneliti akan melakukan uji asumsi klasik. Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data yang digunakan dalam penelitian sudah normal, serta bebas dari gejala multikolinearitas, heteroskesdastisitas serta autokorelasi. Menurut Ghozali 2005 asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah berdistribusi normal, non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna, non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling korelasi, homoskedasitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan kepengamatan yang lain adalah konstan atau sama. 1. Hasil Uji Normalitas Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Adapun uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis garfik dan statistik.

a. Analisis Grafik

Analisis grafik dapat digunakan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P Plot. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Universitas Sumatera Utara Pada grafik P-P Plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan, melainkan menyebar di sekitar garis diagonal. Berikut hasil uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik. Gambar 4.1. Uji Normalitas Sumber: Lampiran v Gambar 4.2. Uji Normalitas Sumber: Lampiran v Universitas Sumatera Utara Dengan melihat tampilan grafik histogram, kita dapat melihat bahwa gambarnya telah berbentuk lonceng dan tidak menceng ke kiri dan ke kanan yang menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Pada grafik P-P Plot terlihat titik-titik menyebar di sepanjang garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi menyalahi asumsi normalitas. b. Uji Statistik Pengujian normalitas data dengan hanya melihat grafik dapat menyesatkan kalau tidak melihat secara seksama, sehingga kita perlu melakukan uji normalitas data dengan menggunakan statistik agar lebih meyakinkan. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov 1 sample KS dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 123 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .15592065 Most Extreme Differences Absolute .117 Positive .117 Negative -.066 Kolmogorov-Smirnov Z 1.303 Asymp. Sig. 2-tailed .067 a. Test distribution is Normal. Sumber: Lampiran v Universitas Sumatera Utara Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini menujukkan probabilitas = 0.067. Dengan demikian, data pada penelitian ini berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk melakukan uji hipotesis karena 0.067 0,05.

2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2005, uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Konsekuensinya adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun besar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pada grafik scatter plot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah dengan: 1. titik – titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0, 2. titik – titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, 3. penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar, 4. penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Uji Heteroskedastisitas scatterplot Sumber: Lampiran vi Pada gambar 4.3 tentang grafik scatterplot diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuh pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan periode t-1 sebelumnya. Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji Durbin-Waston DW test. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2. angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3. angka D-W diatas +2 berarti autokorelasi negatif. Tabel 4.4. Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .407 a .166 .137 .15854 1.732 a. Predictors: Constant, SIZE, DAR, KSP, ROA b. Dependent Variable: CSR Sumber: Lampiran vii Tabel 4.4 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1.732 Angka ini terletak di antara -2 sampai +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.

4. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi adalah dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas, dapat dilakukan dengan cara: 1. nilai R 2 pada estimasi model regresi, 2. menganalisis matrik korelasi variabel – variabel independen, Universitas Sumatera Utara 3. menggunakan variance inflation factor dan nilai tolerance. Multikolinearitas terjadi jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,10. Tabel 4.5. Uji Multikolineritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 ROA .858 1.166 DAR .924 1.082 KSP .919 1.088 SIZE .883 1.133 a. Dependent Variable: CSR Sumber: Lampiran viii Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki tolerance value lebih kecil dari 0,10. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Dari hasil uji ini maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos uji gejala multikolinearitas.

D. Pengujian Hipotesis

1. Uji Koefisien Determinasi

Nilai yang digunakan untuk melihat uji koefisien determinasi yang adalah nilai Adjusted R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel Universitas Sumatera Utara dependen. Dalam hal ini adjusted R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel, return on asset ROA, debt to asset ratio DAR, ukuran perusahaan SIZE, kepemilikan saham publik KSP terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial diwakili oleh indeks CSR. Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 dan 1. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6. Adjusted R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .407 a .166 .137 .15854 a. Predictors: C onstant, SIZE, DAR, KSP, ROA b. Dependent Variable: CSR Sumber: Lampiran ix Besarnya Adjusted R 2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS diperoleh sebesar 0.137. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel variabel return on asset ROA, debt to asset ratio DAR, ukuran perusahaan SIZE, kepemilikan saham publik KSP terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan CSR adalah sebesar 13,7. Sedangkan sisanya sebesar 86,3 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Signifikan Simultan Uji F

Ketentuan peneriman atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: 1 jika Fhitung Ftabel, pada α 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara simultan keempat variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, 2 jika Fhitung Ftabel, pada α 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Hal ini berarti secara simultan keempat variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji simultan dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7. Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Square s Df Mean Square F Sig. 1 Regression .589 4 .147 5.858 .000 a Residual 2.966 118 .025 Total 3.555 122 a. Predictors: Constant, SIZE, DAR, KSP, ROA b. Dependent Variable: CSR Sumber: Lampiran x Dari hasil pengujian tersebut, dapat dilihat bahwa Fhitung sebesar 5.858 dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa nilai F- hitung F-tabel 5.858 2,45, sedangkan nilai signifikansi dari 0,05 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel return on asset ROA, debt to asset ratio DAR, ukuran perusahaan SIZE, kepemilikan Universitas Sumatera Utara saham publik KSP mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan CSR. 3 Uji Signifikan Parsial Uji t uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 α=5. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1 jika t-hitung t-tabel pada α 0,05, maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, 2 jika t hitung t tabel pada α 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 4.8. Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .266 .148 1.800 .074 ROA .003 .001 -.252 2.771 .006 DAR 4.601E-5 .000 .010 .114 .910 SIZE .043 .010 .368 4.115 .000 KSP .002 .001 -.246 2.804 .006 a. Dependent Variable: CSR Sumber: Lampiran viii Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.8 diatas dapat diambil kesimpulan: 1. Variabel return on asset ROA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini dapat dilihat dari nilai t-hitung sebesar 2.771. Nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel 2.771 1,98027 dan nilai signifikan sebesar 0,006 0,05 artinya hipotesis diterima. 2. Variabel debt to asset ratio DAR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini dapat dilihat dari nilai t-hitung sebesar 0,114. Nilai t-hitung lebih kecil dari t- tabel 0,114 1,98027 dan nilai signifikansi sebesar 0,910 0,05 artinya hipotesis ditolak. 3. Variabel ukuran perusahan SIZE secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini dapat dilihat dari nilai t-hitung 4,115. Nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel 4,115 1,98027 dan nilai signifikansi sebesar 0.000 0.05 artinya hipotesis diterima. 4. Variabel kepemilikan saham publik KSP secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini dapat dilihat dari nilai t-hitung sebesar 2,804. Nilai t-hitung lebih kecil dari t- tabel 2,804 1,98027 dan nilai signifikansi sebesar 0,006 0.05 artinya hipotesis diterima. Berdasarkan uji t diatas dapat disimpulkan model persamaan regresi berganda Y = 0.266 + 0.003 ROA + 4.601 DAR + 0.043 SIZE + 0.002 KSP Universitas Sumatera Utara Keterangan: a. koefisien konstanta berdasarkan hasil regresi adalah 0.266 menunjukkan bahwa jika return on asset ROA, debt to asset ratio DAR, ukuran perusahaan SIZE, kepemilikan saham publik KSP masing-masing bernilai 0, maka pengungkapan tanggung jawab sosial akan menambah 0.266. b. koefisien regresi 0.003 ROA menyatakan bahwa kenaikan nilai ROA, maka akan menambah nilai CSR sebesar 0.003, c. koefisien regresi 4.601 DAR menyatakan bahwa kenaikan nilai DAR, maka akan menambah nilai CSR sebesar 4.601, d. koefisien regresi 0.043 SIZE menyatakan bahwa kenaikan ukuran perusahaan SIZE, maka akan meningkatkan nilai CSR sebesar 0.043, e. koefisien regresi 0.002 KSP menyatakan bahwa kenaikan porsi KSP, maka akan menambah nilai CSR sebesar 0.002.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on asset ROA, debt to asset ratio DAR, ukuran perusahaan SIZE, kepemilikan saham publik KSP terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on asset ROA, debt to asset ratio DAR, ukuran perusahaan SIZE, kepemilikan saham publik KSP dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial CSR. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun Universitas Sumatera Utara 2007-2009 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 150 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dimana jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 41 sampel dengan 123 data penelitian. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolineritas dan uji hipotesis uji simultan, uji parsial dan uji koefisien determinasi. Besarnya Adjusted R 2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS diperoleh sebesar 0.137. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel variabel return on asset ROA, debt to asset ratio DAR, ukuran perusahaan SIZE, kepemilikan saham publik KSP terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan CSR adalah sebesar 13,7. Sedangkan sisanya sebesar 86,3 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji simultan diperoleh kesimpulan bahwa return on asset ROA, debt to asset ratio DAR, ukuran perusahaan SIZE, kepemilikan saham publik KSP berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh kesimpulan bahwa return on asset berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sitepu 2008 dan Marpaung 2010. Debt to asset ratio tidak berpengaruh berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Penelitian ini Universitas Sumatera Utara tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosmasita 2007, Sitepu 2008 dan Marpaung 2010. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosmasita 2007, Sitepu 2008 dan Marpaung 2010. Kepemilikan saham publik berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Marpaung 2010. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 42 90

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TEHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Pengaruh Karakteristik Perusahaan Tehadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Tehadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 2 11

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TEHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Pengaruh Karakteristik Perusahaan Tehadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 1 15

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 16

PENDAHULUAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 9

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAH TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 10

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN: STUDI EMPIRIS PADA Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

0 0 15

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 1 16

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 2 16