Sejarah Steganografi Terminologi dan Konsep Dasar Steganografi

2.2.2 Sejarah Steganografi

Herodotus adalah seorang sejarawan Yunani pertama yang menulis tentang steganografi, yaitu ketika seorang raja kejam Yunani bernama Histaeus dipenjara oleh Raja Darius di Susa pada abad ke-5 sebelum Masehi. Histaeus harus mengirim pesan rahasia kepada anak laki-lakinya, Aristagoras, di Militus. Histaues menulis pesan dengan cara menato pesan pada kulit kepala seorang budak. Ketika rambut budak itu mulai tumbuh, Histaues mengutus budak itu ke Militus untuk mengirim pesan di kulit kepalanya tersebut kepada Aristagoras. Cerita lain yang ditulis oleh Herodotus, yaitu Demeratus seorang Yunani yang akan mengabarkan berita kepada Sparta bahwa Xerxes bermaksud menyerbu Yunani. Agar tidak diketahui pihak Xerxes, Demartus menulis pesan dengan cara mengisi tabung kayu dengan lilin dan menulis pesan dengan cara mengukirnya pada bagian bahwah kayu. Papan kayu tersebut dimasukkan ke dalam tabung kayu, kemudian tabung kayu ditutup kembali dengan lilin. Teknik steganografi yang lain adalah tinta yang tak terlihat. Teknik ini pertama digunakan pada zaman Romawi kuno, yaitu dengan menggunakan air sari buah jeruk, urin, atau susu sebagai tinta untuk menulis pesan. Cara membacanya adalah dengan dipanaskan di atas nyala lilin. Tinta yang sebelumnya tidak terlihat, ketika terkena panas akan berangsur – angsur menjadi gelap sehingga pesan dapat dibaca Sutoyo, 2009.

2.2.3 Terminologi dan Konsep Dasar Steganografi

Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan steganografi Munir, 2006 yaitu: 1. Embedded Message Pesan atau informasi yang disembunyikan. Contohnya dapat berupa teks, gambar, suara, video, dll. 2. Cover – object Pesan yang digunakan untuk menyembunyikan embedded message. Contohnya dapat berupa teks, gambar, suara, video, dll. 3. Stego – object Pesan yang sudah berisi pesan embedded message. Steganografi membutuhkan dua properti, yaitu wadah penampung dan pesan rahasia yang akan disembunyikan. Steganografi digital menggunakan media digital sebagai wadah penampung, misalnya gambar, suara, teks, dan video. Pesan rahasia yang disembunyikan juga dapat berupa gambar, suara, teks, dan video Sutoyo, 2006. Gambar 2.7 adalah ilustrasi untuk menggambarkan proses penyembunyian pesan ke dalam media digital dengan teknik steganografi. Gambar 2.7 Proses penyembunyian pesan rahasia ke dalam media digital dengan teknik steganografi

2.2.4 Proses Steganografi