warna dasar RGB red, green, blue. Setiap warna dasar menggunakan penyimpanan 8 bit = 1 byte, yang berarti setiap warna mempunyai gradasi
sebanyak 255 warna. Berarti setiap pixel mempunyai kombinasi warna sebanyak 2
8
.2
8
.2
8
= 2
24
= 16 juta warna lebih. Itulah yang menjadikan alasan format ini disebut dengan true color karena mempunyai jumlah warna yang cukup besar
sehingga bisa dikatakan hampir mencakup semua warna di alam. Gambar 2.11 b adalah contoh citra warna.
a b
Gambar 2.11 a Citra grayscale; b Citra warna
2.4 Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian, penulis membutuhkan beberapa bahan penelitian yang sudah pernah dilakukan peneliti – peneliti lainnya mengenai masalah
implementasi steganografi LSB dan kriptografi vigenere cipher. Salah satunya seperti yang pernah dilakukan Tri cahyadi 2012 dalam jurnalnya yang berjudul
“Implementasi Steganografi LSB dengan Enkripsi Vigenere Cipher pada Citra JPEG” meneliti tentang enkripsi vigenere cipher dengan implementasi metode
steganografi LSB pesan pada citra digital. Pada proses penyisipan teks ke dalam gambar, nilai pixel gambar yang telah dipilih akan di konversi ke biner. Setelah itu
memasukan file teks yang akan disisipkan dan dilanjutkan dengan proses enkripsi. Setelah proses enkripsi pesan selesai maka pilih koefisien LSB, selanjutnya sistem
akan menghitung daya tampung maksimal citra, jika cipherteks melebihi kapasitas kemampuan dari cover – object maka sistem akan menolak untuk melanjutkan dan
meminta untuk mengurangi jumlah pesan. Jika cover – object mampu menampung maka proses melanjutkan mengkonversi nilai cipherteks ke biner,
selanjutnya menyisipkan biner cipherteks tersebut ke LSB terpilih. Proses selanjutnya transformasikan kembali nilai citra yang telah disisipkan pesan ke
nilai pixel dan kemudian simpan citra yang telah disisipkan pesan stego – object. Pada proses ekstrasi pesan yang terkandung di dalam stego – object dipilih
dan nilai pixel citra akan dikonversi ke biner, kemudian masukan stegokey dan ambil nilai bit terakhir dari LSB terpilih. Konversikan nilai biner cipherteks ke
desimal. Proses selanjutnya adalah deskripsi pesan dan hasilnya merupakan pesan rahasia.
BAB 3 PERANCANGAN APLIKASI
Secara garis besar penelitian ini terdiri dari dua proses, yaitu proses enkripsi dan proses encoding. Dimana untuk proses enkripsi penulis akan menggunakan
algoritma modifikasi vigenere cipher. Sedangkan untuk proses encoding penulis akan menggunakan metode steganografi Least Significant Bit LSB. Di samping
kedua proses tersebut, penulis juga akan melengkapi penelitian ini dengan proses decoding dan deskripsi. Hal ini bertujuan agar pesan yang telah dienkripsi dan
disembunyikan dapat kembali menjadi pesan awal yang dapat dimanfaatkan oleh orang yang berhak.
a b
Gambar 3.1 a Flowchart enkripsi dan encoding; b Flowchart decoding dan deskripsi
Mulai
Input plainteks, kunci, citra
Enkripsi
Encoding
Stego-object
Selesai Mulai
Input kunci, stego-object
Decoding
Deskripsi
Plainteks
Selesai