Sejarah Ringkas Badan Pusat Statistik Pada Masa Sebelum Kemerdekaan

Astri Meisyuri Simanjuntak : Program Pengembangan Pegawai Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan, 2009. BAB II PROFIL PERUSAHAAN INSTITUSI

A. Sejarah Ringkas Badan Pusat Statistik Pada Masa Sebelum Kemerdekaan

Sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, BPS berada dibawah LANDBOUW NISVER IEIDEN HANDEL. BPS dibentuk pada tahun 1920 yang memiliki fungsi untuk pengumpulan data kebudayaan. Empat tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 14 September 1924 BPS dipindahkan dari Bogor ke Jakarta dengan nama baru yaitu CENTRAL KANTOR NOOR DC STATISTIK CKS. Selama terjadinya perang dunia tahun 1924-1945, BPS berada dibawah pemerintahan militer Jepang GUNSEIKANBU CG, dan fungsi utamanya lebih diarahkan untuk pengumpulan data bagi kepentingan militer Jepang. Badan Pusat Statistik Pada Masa Sesudah Kemerdekaan Sesudah kemerdekaan RI pada tanggal 07 Agustus 1945 GUNSEIKANBU CG diubah namanya menjadi Kantor Pusat Perangkaan Umum Republik Indonesia KAPPURI yang dikepalai oleh Semaun, dan oleh karena itu bersama pemerintah pusat Indonesia KAPPURI pindah ke Yogyakarta. Sementara itu di Jakarta pemerintah Belanda kembali mengaktifkan CKS. Lalu berdasarkan Surat Menteri Kesejahteraan Sosial No. 219Se tertanggal 12 Juni 1950 KAPPURI dan CKS bergabung menjadi Kantor Pusat Statistik KPS dibawah naungan Menteri Kesejahteraan Sosial. Astri Meisyuri Simanjuntak : Program Pengembangan Pegawai Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan, 2009. Dekrit Presiden No. 172 tahun 1957 mengubah nama KPS menjadi Biro Pusat Statistik BPS dan disahkan statusnya dibawah naungan tanggung jawab Perdana Menteri. Tanggal 06 September 1960, BPS disahkan secara hukum menjadi sebuah lembaga untuk melakukan semua. BPS juga berperan sebagai lembaga utama untuk mengeluarkan data statistik secara hukum yang disahkan pada tanggal 07 September 1965. Sesudah kemerdekaan yaitu pada bulan Oktober tahun 1961, BPS mulai melaksanakan sensus pertama di Indonesia. Di setiap propinsi dan daerah di bentuk unit baru yang berada dibawah naungan hukum pemerintah setempat. Setelah melaksanakan sensus pertama, keberadaan BPS lebih dikembangkan dengan membangun kantor tersendiri yang terpisah dari pemerintah setempat yaitu Kantor Sensus dan Statistik. Pada masa Era Baru, Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1968 menggambarkan dalam garis-garis organisasi dan tugas-tugas tertentu dari BPS. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1992 yang menggantikan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1980 dilakukan oleh Dekrit Presiden No. 6 Tahun 1992 untuk menentukan garis dan fungsi dari struktur organisasi BPS. Pada tahun 1978 BPS dirubah kembali namanya menjadi Badan Pusat Statistik BPS, dalam hal ini Badan Pusat Statistik BPS sudah termasuk sebagai instansi pemerintah yang berfungsi sebagai pendataan sensus yang berhubungan dengan ekonomi, sosial dan budaya. Astri Meisyuri Simanjuntak : Program Pengembangan Pegawai Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan, 2009.

B. Struktur Organisasi