Beban Generator Load Sensing

BAB IV SIMULASI PENGATURAN START-STOP DAN PEMBEBANAN

TIGA GENERATOR DENGAN MENGGUNAKAN PLC MITSUBISHI Fx 1 s-30MR-ES

4.1 Beban Generator

Pada simulasi start – stop dan pembebanan generator ini hanya mengunakan beban resistif, yaitu lampu pijar 25 Watt sebanyak 14 buah dan lampu pijar 75 Watt sebanyak 1 buah yang terbagi dalam 5 group. Beban yang dihubungkan dengan sistem dapat dilihat seperti Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 beban generator Besar arus pada satu lampu pijar 25 Watt adalah 0.1136 Ampere dengan sumber tegangan 220 Volt. Pada group 1 terdapat lima buah lampu pijar 25 Watt, sehingga besar arus yang mengalir 0,568 Ampere. Pada group 2 terdapat empat lampu pijar 25 Watt, sehingga besar arus yang mengalir 0,454 Ampere. Pada group 3 terdapat tiga lampu pijar 25 Watt, sehingga besar arus yang mengalir 0,340 Ampere. Khoirul Irpan : Simulasi Pengaturan Start-Stop Dan Pembebanan Tiga Generator Dengan Kontrol Menggunakan PLC, 2009 USU Repository © 2008 Pada group 4 terdapat dua lampu pijar 25 Watt, sehingga arus yang mengalir 0,227 Ampere dan pada group 5 terdapat satu lampu pijar 75 Watt, sehingga arus yang mengalir 0,1136 Ampere. Dengan demikian besar arus yang mengalir pada sistem adalah 1,92 Ampere. Jika sumber daya terputus dari PLN, beban yang terhubung akan dibagi sama besar pada ketiga generator jika semua beban dalam keadaan on. Jika tidak, pembagian akan dilakukan oleh load sensing menurut ketentuan yang ditetapkan.

4.2 Load Sensing

Gambar 4.2 load sensing Load sensing digunakan sebagai alat yang secara tidak langsung menentukan generator on atau off berdasarkan pembebanan yang dilakukan. Load sensing Khoirul Irpan : Simulasi Pengaturan Start-Stop Dan Pembebanan Tiga Generator Dengan Kontrol Menggunakan PLC, 2009 USU Repository © 2008 diserikan dengan netral dari paralel tiga generator dan PLN dengan beban. Keluaran beban menjadi masukan bagi load sensing dan keluaran load sensing menjadi masukan bagi PLC. Ketika beban masuk ke sistem, maka arus akan mengalir ke load sensing. Pada saat terjadi pemutusan daya dari PLN, load sensing akan bekerja dan memberikan sinyal berupa arus ke PLC agar menghidupkan generator. Di dalam load sensing itu sendiri terdapat komparator yang bertujuan untuk membandingkan beban yang on dengan beban maksimal yang bisa dipikul oleh masing – masing generator, sehingga dapat menentukan berapa banyak generator yang dihidupkan. Dalam hal ini generator dianggap mempunyai kapasitas yang sama, sehingga pembebanan dari masing-masing generator sama besar.

4.3 Simulasi Pengaturan Beban Generator