BAB III DASAR PEMROGRAMAN PLC DENGAN MENGGUNAKAN
MITSUBISHI GX DEVELOPER
3.1 Umum
Bahasa Pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan sebuah Programmable Logic Control PLC terus berkembang secara perlahan sejak PLC
diperkenalkan pada tahun 1960. Sampai pertengahan tahun 1980, pemrograman personal seperti sekarang dan penulisan bahasa pemrogramannya menggunakan
serangkaian elemen logika. Program kemudian disimpan pada sebuah kaset tape recorder. Hal ini menyebabkan keterbatasan dalam proses dokumentasi dan
penyimpanan program karena keterbatasan memori penyimpanan. Seiring dengan perkembangan waktu, pemrograman PLC kemudian dituliskan dengan aplikasi
spesial pada sebuah komputer pribadi yang dapat dihubungkan langsung dengan PLC. Dewasa ini, PLC sudah menggunakan memori yang sifatnya non-volatile
seperti ROM, PROM, EPROM, EPROM, dan EEPROM. Kebanyakan PLC sekarang ini sudah menggunakan perangkat pemrograman
yang sifatnya friendly user sehingga pemakaian PLC yang berasal dari kalangan non programmer dapat juga mempelajarinya dengan mudah. Penggunaan komputer
personal untuk memprogram sebuah PLC dapat langsung menggunakan teknik pemrograman sekuensial, yaitu ladder diagram. Ladder diagram dapat langsung
digambar dengan menggunakan fasilitas GUI Grafik User Interfase seperti
Khoirul Irpan : Simulasi Pengaturan Start-Stop Dan Pembebanan Tiga Generator Dengan Kontrol Menggunakan PLC, 2009
USU Repository © 2008
pemrograman visual yang dengan dapat beroperasi pada sistem operasi Windows. Program yang telah dibuat kemudian dapat ditransfer ke PLC dengan menggunakan
modul komunikasi yang telah tersedia yaitu serial port : COM. Perangkat ini juga dilengkapi dengan fasilitas monitoring dan komunikasi. Gambar 3.1 memperlihatkan
contoh tampilan GUI perangkat lunak Mitsubishi Gx Depelover yang digunakan untuk memprogram.
Gambar 3.1 tampilan Mitsubishi Gx Depelover sistem operasi Windows XP
Sesuai dengan ketetapan IEC internal Electrical Commision 61131-3 pemrograman PLC dibagi atas 5 standar pemrograman, yaitu :
Khoirul Irpan : Simulasi Pengaturan Start-Stop Dan Pembebanan Tiga Generator Dengan Kontrol Menggunakan PLC, 2009
USU Repository © 2008
1. List instruksi Instruction List, merupakan program dengan menggunakan
instruksi-instruksi bahasa pada level rendah mnemonic seperti Load, Not, And, And Inverse dan sebagainya.
2. Diagram Tangga ladder Diagram, merupakan pemrograman berbasis
kontak logika relay, yang cocok digunakan untuk persoalan-persoalan kontrol diskrit yang input-inputnya hanya memiliki dua kondisi onoff.
3. Diagram Blog Fungsional funciton Blok Diagram, merupakan program
berbasis aliran data secara grafis. Pemograman ini banyak digunakan untuk tujuan kontrol proses yang melibatkan akuisisi data analog dan perhitungan-
perhitungan yang lebih kompleks. 4.
Diagram Sekuensial Sequential Function Chart, merupakan pemograman terstruktur yang banyak menggunakan langkah-langkah rumit.
5. Teks Struktur structur Text, merupakan pemograman yang menggunakan
statement-statement yang umum dijumpai pada bahasa level tingkat tinggi.
Walaupun kebanyakan PLC telah mampu menggunakan kelima model pemograman tersebut di atas, tetapi sampai saat ini pemograman dengan
menggunakan ladder diagram lebih banyak digunakan. hal ini disebabkan karena ladder diagram lebih mudah dipahami dan tampilannya mirip dengan wiring
diagram. Alurnya bisa dilihat secara langsung, tanpa harus memahami banyak kode program seperti kode mnemonic. Selain itu dengan menggunakan ladder diagram
juga bisa menambahkan keterangan pada masing-masing alamat di ladder diagram, sehingga dapat langsung memahami fungsi dari masing-masing alamat pada PLC.
Khoirul Irpan : Simulasi Pengaturan Start-Stop Dan Pembebanan Tiga Generator Dengan Kontrol Menggunakan PLC, 2009
USU Repository © 2008
3.2 Fungsi – fungsi logika