Eduward Aliansyah : Studi Analisa Daya Keluaran Generator Sinkron Tiga Phasa Dengan Rotor Silinder, 2008. USU Repository © 2009
f = Frekwensi Hz P = Jumlah kutub
Jadi inilah asal sebutan mesin serempak atau sinkron, karena kecepatannya medan adalah sama dengan kecepatan rotor mesin.
II.5. Belitan Terbagi pada Generator Sinkron
Belitan pada generator sinkron yang perlu diperhatikan adalah: a.
Tingkat kelas isolasi. b.
Isolasi kawat. c.
Besar tegangan kerja pada belitan tersebut. d.
Bentuk belitan. Dalam hal ini hanya dibicarakan belitan stator bagi generator sinkron
berkapasitas besar. Belitan stator menurut bentuk dan jenisnya pada dasarnya ada dua macam yaitu antara lain:
1. Belitan yang dipusatkan
2. Belitan yang terbagi
Belitan yang dipusatkan dipakai pada stator untuk kelompok generator sinkron yang berkapasitas kecil dan berkutub banyak, sedangkan belitan
terbagiuntuk mesin yang berkapasitas besar dan berkutub relatif sedikit, Pada contoh ini, belitan terbagi pada generator sinkron, yang
membutuhkan banyak alur pada besi stator, tetapi yang lebih penting ialah bagaimana membagi alur – alur sedemikian rupa sehingga dapat merupakan
satuan mesin pembangkit listrik yang sesuai seperti yang direncanakan. Untuk mendapatkan tegangan yang maksimum maka terlebih dahulu diketahui langkah
sebagai berikut: Jumlah alur S
Jumlah kutub P Jumlah phasa F
Jumlah alur tiap kutub m Kisar kutub jarak kutub utara selatan yang terdekat Kk
Maka untuk generator yang mempunyai: S = 36
P = 4
Eduward Aliansyah : Studi Analisa Daya Keluaran Generator Sinkron Tiga Phasa Dengan Rotor Silinder, 2008. USU Repository © 2009
F = 3 φ
Jadi pertama – tama yang harus dihitung adalah: 1.
Jumlah alurkutubphasa yaitu: S = F.P.m
phasa alurkutub
3 4
. 3
36 m
P .
F S
m =
= =
2. Langkah dengan alur jarak kutub Q diperhitungkan sebagai berikut: a.
Jarak kutub utara selatan yang terdekat Kk = 180
listrik Oleh karena generator mempunyai P = 4 maka jarak kutub utara selatan
yang terdekat dalam derajad biasa K’
k
yaitu :
k
90 4
360 P
360 K
= =
= b.
Jarak alur yang terdekat diperhitungkan dalam derajat biasa : biasa
10 36
360 S
360 B
= =
= Maka langkah alur dengan jarak kutub yaitu:
9 10
90 B
Q =
= =
k
K
Jadi jarak alur yang terdekat adalah:
Kutub utara U berada pada alur 1
Kutub utara S berada pada alur 10 Jarak phasa satu dengan lainnya 120
listrik maka jarak alur juga dihitung dalam derajat listrik yaitu:
listrik 20
2 36
360 2
S 360
Be =
× =
× =
Maka permulaan phasa kedua ph2 terletak pada :
Eduward Aliansyah : Studi Analisa Daya Keluaran Generator Sinkron Tiga Phasa Dengan Rotor Silinder, 2008. USU Repository © 2009
alur 6
20 120
Be Ph
Ph
2
= =
= Maka pada phasa kedua tujuh alur dari permukaan phasa satu. Dan begitu
juga halnya dengan phasa ketiga, tujuh alur jaraknya dari phasa kedua. Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 2.6. langkah – langkah belitan yang
terbagi pada generator. Untuk mendapatkan tegangan maksimum, kumparan harus dibuat
langkah penuh. Hal ini berarti jika tiga sisi dimulai dari alur satu, dua dan tiga maka tiga sisi yang lainnya berada pada alur sepuluh, sebelas, dan duabelas. Dan
inilah yang disebut langkah kutub yang besarnya adalah sebesar 180 derajat listrik.
II.6. Gaya Gerak pada Belitan Magnet Terbagi