Faktor Kisar Faktor Distribusi Daya Keluaran Generator Sinkron

Eduward Aliansyah : Studi Analisa Daya Keluaran Generator Sinkron Tiga Phasa Dengan Rotor Silinder, 2008. USU Repository © 2009 Gambar 2.8.a, dan hubungan antara tegangan induksi E a dengan arus medan I f seperti Gambar 2.8.b plot dari karakteristik ini disebut juga dengan kurva magnetisasi atau karakteristik beban nol. ϕ E A ω = ω sync konstan I F I F a b Gambar 2.8 a. karakteristik fluksi dengan arus medan b. kurva magnetisasi.

II.8. Faktor Kisar

Faktor kisar atau langkah kumparan dalam keadaan langkah penuh maka besar langkah tersebut sama dengan langkah kutub atau sama dengan 180 listrik, dapat dilihat pada Gambar 2.9. dibawah ini : α α c 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 Ea Ea Ea’ a b a a Langkah penuh Langkah diperpendek Ec Ea’ Ea Eduward Aliansyah : Studi Analisa Daya Keluaran Generator Sinkron Tiga Phasa Dengan Rotor Silinder, 2008. USU Repository © 2009 Gambar 2.9. a. Penampang Kumparan langkah Penuh dan Diperpendek, b.Vector Tegangan dalam Kumparan Langkah Penuh, c. Vector Kumparan yang Diperpendek Jika kumparan ditempatkan pada alur 1 dan alur 9 kumparan tersebut disebut langkah penuh, tetapi jika diempatkan pada alur 1 dan 9 maka langkah kumparannya sudah diperpendek atau sama dengan 89 langkah penuh seperti terlihat pada Gambar 2.9. Jika kumparan diperpendek sebesar α Listrik seperti yang terlihat pada Gambar maka: E c = E a + E a ’ = 2E a E c = 2 E a cos α2 penuh langkah kumparan pendek langkah kumparan K c = Maka: a a c E 2 2 g cos E 2 K = 2 g cos K c = Dimana : α = Sudut perpendekan

II.9. Faktor Distribusi

Setiap belitan phasa, sisi kumparan tidak ditempatkan dalam satu alur tetapi didistribusikan dalam sejumlah alur dibawah kutub membentuk grup kutub seperti yang terlihat pada Gambar 2.10 dibawah ini: Oleh karena kumparan didistribusikan masing kumparan berbeda phasa sebesar γ. Dari Gambar diatas, OAa dan Oab, berturut-turut adalah:     =     =     =     = 2 m sin 2 AD 2 m sin AD OA 2 sin AB 2 sin Aa OA Eduward Aliansyah : Studi Analisa Daya Keluaran Generator Sinkron Tiga Phasa Dengan Rotor Silinder, 2008. USU Repository © 2009 Dengan menyamakan kedua harga OA tersebut didapat:         = 2 sin 2 m sin AB AD Jika m adalah jumlah alur kutubphasa maka:         = = 2 sin m 2 m sin AB m AD Kd Dimana : M = Jumlah alur kutubphasa γ = Perbedaan sudut antara alur Sehingga didapat persamaan yaitu tegangan induksi yang dihasilkan oleh generator: E = 4,44 . Kc . Kd . Nph . f . φm volt 2.19

II.10. Daya Keluaran Generator Sinkron

Bila ketiga kumparan armatur tidak dihubungkan atau saling terpisah maka tiap phasa atau rangkaian membutuhkan dua konduktor sehingga jumlah konduktor enam, artinya setiap kabel transmisi enam konduktor. Sistem ini menjadi rumit dan mahal tidak sesuai dengan keadaan untuk penghematan konduktor. Metode hubungan kumparan ini meliputi antara lain: a. Hubungan Bintang Y Pada hubungan ini ujung coil dihubungkan bersama ke titik netral. Tegangan yang diinduksikan tiap belitan disebut tegangan phasa dan arusnya arus phasa. Sedangkan antara dua terminal disebut tegangan line V L dan arus mengalir adalah arus line I L , maka daya keluar generator adalah: Daya total P t = 3 x daya phasa P phasa = V ph x I L cos φ P t = 3 x V ph x I L cos φ Dimana: Eduward Aliansyah : Studi Analisa Daya Keluaran Generator Sinkron Tiga Phasa Dengan Rotor Silinder, 2008. USU Repository © 2009 3 V V L ph = Maka daya total menjadi: φ cos I 3 V 3. P L L t × × = φ cos I V 3 P L L t × × = b. Hubungan Delta ∆ Daya Total P t = 3 x V L x I ph cos φ Daya perphasa P ph = V L x I ph cos φ Dimana : 3 I I L ph = φ cos V 3 I 3. P L L t × × = φ cos V I 3 P L L t × × = Eduward Aliansyah : Studi Analisa Daya Keluaran Generator Sinkron Tiga Phasa Dengan Rotor Silinder, 2008. USU Repository © 2009

BAB III PEMANASAN PADA GENERATOR SINKRON