Eduward Aliansyah : Studi Analisa Daya Keluaran Generator Sinkron Tiga Phasa Dengan Rotor Silinder, 2008. USU Repository © 2009
IV.1.5. Data Percobaan Resistansi Belitan Jangkar R
a
Begitu pula pada percobaan resistansi belitan jangkar dengan melakukan percobaan sesuai dengan prosedur. Maka data hasil percobaan resistansi belitan
jangkar didapat seperti pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Data Percobaan Resistansi Belitan Jangkar
No. I
dc
A V
dc
V R
dc
ohm
1 8.0
16.0 1.0
2 8.5
17.2 1.01
3 9.0
18.0 1.0
4 9.5
19.2 1.01
5 10.0
20.0 1.0
Rata-rata 9.0
18.08 1.004
IV.1.6. Data Percobaan Resistansi Belitan Medan R
f
Begitu pula pada percobaan resistansi belitan medan dengan melakukan percobaan sesuai dengan prosedur. Maka data hasil percobaan resistansi belitan
medan didapat seperti pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Data Percobaan Resistansi Belitan Medan
No. I
dc
A V
dc
V R
dc
ohm
1 5.0
29.90 2.99
2 5.5
32.87 2.98
3 5.7
34.10 2.99
4 6.0
35.89 2.98
5 6.5
38.90 2.99
Rata-rata 5.74
34.33 2.98
IV.4. Perhitungan Rugi –Rugi Pada Percobaan Beban Nol
Dari data yang ada maka dapat dihitung daya keluaran generator sinkron 3 phasa dengan rotor silinder, dengan mengetahui rugi – rugi yang dihasilkan dari
generator tersebut. Rugi – rugi pada generator tersebut dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
Eduward Aliansyah : Studi Analisa Daya Keluaran Generator Sinkron Tiga Phasa Dengan Rotor Silinder, 2008. USU Repository © 2009
Pada percobaan beban nol. Rotor dari generator diputar dengan kecepatan tetap oleh mesin pengerak. Kumparan medan diberi penguatan arus searah,
sedangkan terminal generator tidak dihubungkan sehingga Ia = 0 dan N = konstan. Dengan tidak adanya arus jangkar maka rugi – rugi tembaga pada stator tidak
dapat dihitung karena slip nya kecil.
P
cu stator
= I
f 2
R
f
= 5,7
2
A . 2,99 ohm = 97,145 watt
Rugi inti besi dapat diperoleh pada percobaan ini pada tegangan terminal terbuka sama dengan tegangan nominal. Daya mekanis yang disalurkan melalui
poros untuk menjalankan generator sinkron pada putaran nominal adalah untuk menutupi rugi beban nol. Rugi ini terdiri dari rugi gesekan bantalan dan rugi
gesekan angin dan rugi besi yang terkait pada fluks beban nol. Rugi gesekan dan angin adalah konstan sedangkan rugi besi merupakan fungsi dari fluks yang
berbanding lurus dengan tegangan rangkaian terbuka. Tanpa penguatan fluks daya poros hanya diperlukan untuk menutupi rugi
besi, gesekan dan angin. Dengan mengurangkan rugi – rugi ini dari rugi beban nol maka diperoleh rugi besi pada rangkaian terbuka. Lengkungan rugi besi rangkaian
terbuka sebagai fungsi dari tegangan rangkaian terbuka diperlihatkan pada Gambar 4.7. dibawah ini.
Jadi dari grafik perbandingan tegangan terbuka 220 V dengan rugi rugi pada percobaan beban nol didapat ; rugi rugi 1,2 kW atau 1200 watt.
Rugi gesek dan angin P
fw
didapat dari rumus:
P
in
= P
inti
+ P
fw
+ I
f 2
R
f
4.1
IV.5. Perhitungan Rugi – Rugi Pada Percobaan Hubung Singkat