2. Observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Dalam
melakukan observasi peneliti menggunakan observasi terbuka dimana peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan sebenarnyakepada
sumber data, bahwa sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti Moleong, 2007:176.
Oleh karena itu fakta atau fenomena yang akan diobservasi adalah terkait dengan akuntabilitas pengelolaan alokasi dana desa yang dimulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, pengawasan dan evaluasi. 3.
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data sekunder dengan berbagai sumber yang ada diluar. Dokumentasi yang diperlukan didalam pengelolaan
ADD yaitu UU No 75 Tahun 2005, Perda No2 Tahun 2007 mengenai alokasi dana desa,Perbup No 20 Tahun 2013 tentang pedoman teknis,
Perdes No 1 Tahun 2013 mengenai anggaran pendapatan dan belanja desa dan pedoman-pedoman lain yang bersangkutan terhadap pengelolaan ADD
di Kabupaten Banyuwangi dan jurnal akuntansi sektor publik.
3.5 Informan Penelitian
Informan penelitian ini ada beberapa sumber informasi. penentuan informan pertimbangannya adalah orang yang terlibat langsung dalam mengelola
alokasi dana desa yaitu tim pelaksana Desa Dasri, tim pendamping Kecamatan selaku pihak yang membina, mengawasi dan memberikan evaluasi. Informan
selanjutnya adalah pihak perumus alokasi dana desa yang ada di Kabupaten Banyuwangi yang sesuai dengan masalah dalam penelitian. Selanjutnya
pengumpulan informasi dilakukan secara intensif sehingga mendapatkan informasi yang valid dengan cara observasi dan wawancara. Informan tersebut
disajikan dalam tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Responden
No Sumber Data
Kode Jumlah
1 Kepala Desa
KD 1
2 Sekretaris Desa
SD 1
3 Bendahara Desa
BD 1
4 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa
LPMD 1
5 Badan Permusyawaratan Desa
BPD 1
6` Tim Pendamping Kecamatan
TPK 1
7 Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa
BPM 1
Jumlah 7
Sumber : Data Penelitian, Januari Tahun 2015 Pengambilan sumber data diambil secara purposive, yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau digunakan karena peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena pertimbangan tertentu Sugiyono,
2010. Adapun kriteria pengambilan sumber data untuk pendukung yaitu: 1.
Pihak yang secara langsung bergerak sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan pengelolaan alokasi dana desa yang diawali dengan tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan sampai tahap pertanggungjawaban yaitu adalah kepala desa.
2. Pihak menjadi koordinasi desa dalam segala bentuk pengelolaan alokasi
dana desa yaitu adalah sekretaris desa yang membantu kinerja kepala desa. 3.
Pihak pengelola keluar masuknya uang dengan memberikan pelaporan perkembangan, pertanggungjawaban dan data surat pertanggung jawaban
untuk kegiatan administrasi yaitu bendahara desa. 4.
Pihak yang memiliki wewenang sebagai mitra dari pemerintah desa untuk melaksanakan kegiatan fisik yang didanai oleh ADD yaitu Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa. 5.
Pihak yang memiliki wewenang untuk membantu kepala desa dalam menyusun APBDes, Perdes No 1 Tahun 2013, Rencana Penggunaan Dana
dan mengawasi kinerja seluruh perangkat desa guna memberikan kontrol terhadap kinerja di dalam pemerintah desa.
6. Tim pendaping kecamatan yang memiliki wewenang untuk melakukan
pembinaan, sosialisasi, pengawasan, membantu pemerintah desa dalam proses perencanaan, pelaksanaan hingga pertanggung jawaban. Setelah
semua kegiatan selesai maka dilakukan evaluasi untuk menghindari kesalahan-kesalahan di tahun yang akan datang.
7. Badan Permusyawaratan Masyarakat Pemerintah Desa BPM-Pedes yang
memiliki wewenang memberikan fasilitas kepada pemerintah desa dalam melaksanakan pengelolaan alokasi dana desa.
3.6 Instrumen Penelitian