dan mengawasi kinerja seluruh perangkat desa guna memberikan kontrol terhadap kinerja di dalam pemerintah desa.
6. Tim pendaping kecamatan yang memiliki wewenang untuk melakukan
pembinaan, sosialisasi, pengawasan, membantu pemerintah desa dalam proses perencanaan, pelaksanaan hingga pertanggung jawaban. Setelah
semua kegiatan selesai maka dilakukan evaluasi untuk menghindari kesalahan-kesalahan di tahun yang akan datang.
7. Badan Permusyawaratan Masyarakat Pemerintah Desa BPM-Pedes yang
memiliki wewenang memberikan fasilitas kepada pemerintah desa dalam melaksanakan pengelolaan alokasi dana desa.
3.6 Instrumen Penelitian
Data yang diperoleh dari informan yang telah dipilih dilakukan wawancara secara mendalam dijadikan sumber informasi. Sedangkan informan yang dipilih
peneliti adalah informan yang terlibat langsung serta memahami dan dapat memberikan informasi gambaran tentang pengelolaan Alokasi Dana Desa, yaitu
Pemerintah Desa selaku Tim Pelaksana Desa yang diwakili oleh Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa, Badan Pemusyawaratan Desa BPD, dan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa LPMD. Selain itu untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pengawasan, evaluasi kegiatan dana ADD informan
mendapatkan informasi dari Tim Pendaping Kecamatan dari salah satu anggota yang terlibat langsung dalam pengelolaan ADD. Untuk pemahaman mengenai
pedoman pengelolaan alokasi dana desa dilakukan wawancara kepada salah satu anggota Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa BPM-Pemdes.
3.7 Pengujian Keabsahan Data 3.7.1 Uji Kredibilitas
Moleong 2005 berpendapat bahwa tujuan uji credibility kredibilitas data yaitu untuk menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif. Kredibilitas
ditunjukkan ketika partisipan mengungkapkan bahwa transkrip penelitian memang benar-benar sebagai pengalaman dirinya sendiri. Dalam hal ini peneliti akan
memberikan data yang telah ditranskripkan untuk dibaca ulang oleh partisipan. Kredibilitas menunjukkan kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif.
Bermacam-macam cara pengujian krediilitas data, namun dalam penelitian ini hanya menggunakan teknik triangulasi.
3.7.2 Teknik Triangulasi
Sugiyono 2010:241 berpendapat bahwa teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang diperoleh. Bila peneliti menggunakan teknik triangulasi, maka sebenarnya peneliti
mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber
data. 1.
Triangulasi sumber dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu. Triangulasi sumber, yaitu untuk menguji data yang ada, maka dilakukan pada kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa, BP, LPMD,
Tim Pendamping Kecamatan dan BPM-Pemdes. Dari tujuh sumber data tersebut kemudian dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang
sama, yang berbeda, dan yang spesifik. 2.
Triangulasi teknik dalam pengujian kredebilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda.Misalanya data diperoleh dengan wawancara akan dicek dengan teknik observasi dan dokumentasi. Bila dengan berbagai teknik pengujian
kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan yang dianggap benar. 3.
Triangulasi waktu dalam pengujian kredibilitas data dilakukan melakukan dengan cara melakukan pengecekan wawancara, obeservasi atau teknik lain
dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila dengan waktu yang berbeda dan berulang-ulang maka akan ditemukan kepastian data.
Selain triangulasi, uji kredibiltas yang lain adalah menggunakan bahan referensi yang mendukung, seperti hasil wawancara didukung oleh adanya
rekaman wawancara. Kemudian interaksi sosial dengan foto-foto yang mendukung, dan lain-lain. Adapun desain triangulasi penelitian sebagai berikut :
Telaah Dokumen Wawancara
Observasi Wawancara
Wawancara Wawancara
Wawancara Wawancara
Wawancara
Gambar 3.1 Teknik Pengumpulan Data
Dari Gambar diatas dapat disimpulkan bahwapeneliti menggunakan teknik wawancara secara mendalam dan dokumentasi sebagai sumber data yang sama
secara serempak. Hal ini dapat dicapai dengan jalan : 1.
Membandingkan sumber data melalui dokumentasi dengan data hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang
dikatan secara pribadi. 3.
Survey lokasi mengenai sarana dan prasarana yang dibangun dengan alokasi dana desa.
Informan 5 LPMD
Informan 6 BPD
Informan 1 BPM-PEMDES
Informan 7 Tim Kecamatan
Informan 2 Kepala Desa
Informan 3 Sekretaris Desa
Informan 4 Bendahara Desa
DataDokumen
Situasi Lapangan
4. Menarik kesimpulan dari hasil wawancara yang telah dibandingkan dengan
dokumentasi.
3.8 Teknik Analisa Data